Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Terkait Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Melalui Penyuluhan Lestari, Katrina Feby; Syariah, Tata; Aulia, Rizky Nurwanda Nurul; Makmur, Atika Hi.; Barasandji, Asti Fattimah A.; Mahyudin, Nadia; Fidyah, Nurul; Pieronica, Adelia; Wijayanti, Nur Istiqomah Annisa; Rotiensulu, Desi Natalia; Kadafi, Moh. Ifan; Humairah, Nurul; Tebisi, Juwita Meldasari
Abdimas Indonesian Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v5i1.566

Abstract

Introduction: Acute Respiratory Infection is a disease that attacks the upper or lower respiratory tract and is usually contagious. One way that can be done to reduce the incidence of Acute Respiratory Infection is to increase public knowledge. Knowledge can be increased through health education. Objective: To increase public knowledge regarding Acute Respiratory Infection. Method: Health education is used as a method in this community service activity accompanied by pre and post tests. Results: Before being given health education there were 60% who had good knowledge, 35% had sufficient knowledge, and 5% had less knowledge, whereas after being given health education there were 50% who had good knowledge and 50% who were sufficient. Conclusion: Health education can be used as an effort to increase public knowledge about Acute Respiratory Infection.
Pengaruh Edukasi Menggunakan Video Animasi terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Siswa di Sekolah Dasar Inpres 1 Tondo Guampe, Ribka Gracia; Lestari, Katrina Feby; Tebisi, Juwita Meldasari
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26173

Abstract

Edukasi menggunakan video animasi dapat menambah pengetahuan, karena imajinasi anak mampu menggambarkan isi dari edukasi. Hasil wawancara belum pernah dilakukan edukasi menggunakan video animasi. Hasil observasi 2 siswa dengan gigi menghitam, 1 siswa dengan gigi menguning, 4 siswa dengan gigi berlubang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Edukasi Menggunakan Video Animasi Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Siswa Di Sekolah Dasar Inpres 1 Tondo. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pre-experimental dan pendekatan one-group pre-test post-test design. Sampel siswa kelas V dan VI berjumlah 36 siswa dengan menggunakan teknik Total Sampling. Sebagian besar pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi adalah kurang sebanyak 24 siswa. Sesudah edukasi menunjukan sebagian besar pengetahuan responden adalah baik sebanyak 27 siswa. Hasil uji statistik Wilcoxon, didapatkan  value = 0,000 < 0,05. Ada Pengaruh Edukasi Menggunakan Video Animasi Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Siswa Di Sekolah Dasar Inpres 1 Tondo. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah, untuk memberikan edukasi, dalam menambah pengetahuan siswa.
Edukasi Dampak Negatif Pernikahan Dini Terhadap Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Siswa SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu Sari, Waode Fitrah; Arniawan, Arniawan; Lestari, Katrina Feby; Sabir, Sabir
Abdimas Indonesian Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v5i1.796

Abstract

Early marriage has significant impacts on the reproductive health system, especially in adolescent females. The immaturity of reproductive organs and physical development increases the risk of adverse outcomes. Adolescents' reproductive organ immaturity and incomplete physical development increase risks of premature birth, infant disability, Low Birth Weight, infection, and anemia during pregnancy, which can potentially cause abortion, higher mortality, and hemorrhage risks due to underdeveloped uterine muscles. The purpose of this community service program aimed to educate junior high school students about the negative impact of early marriage on adolescent reproductive health The program employed socialization sessions, interactive discussions and evaluation. Evaluation was used to assess the level of knowledge through pre-test and post-test questionnaires. Among 36 respondents, the pre-test results showed that the level of knowledge about the negative impact of early marriage on adolescent reproductive health was: 19 people (53%) in the poor category, 10 people (28%) in the moderate category, and 7 people (19%) in the good category. In the post-test results, 4 people (11%) were in the poor category, 3 people (8%) in the moderate category, and 29 people (81%) in the good category. The comparative results demonstrate an improvement in knowledge and understanding among junior high school students regarding the presented material. This activity was successfully conducted through effective collaboration.
The Effect of Ergonomic Exercise on Blood Pressure Reduction in Hypertensive Patients at the South Tinggede Health Center in the Tinggede Community Health Center Working Area Abadi, Siti Rafika; Ahmil, Ahmil; Lestari, Katrina Feby; Rahman, Abdul
INDOGENIUS Vol 4 No 3 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i3.632

Abstract

Background & Objective : Hypertension is one of the most common non-communicable diseases in society and is known as the “silent killer” because its symptoms often go unnoticed. Data shows that the prevalence of hypertension in Central Sulawesi is quite high. Non-pharmacological management such as ergonomic exercises is a potential alternative in lowering the blood pressure of patients with hypertension. This study aims to analyze the effect of ergonomic exercises on lowering blood pressure in hypertensive patients at the Tinggede Selatan Health Center in the Tinggede Public Health Center working area. Method: This study used a quantitative approach with a pre-experimental one-group pretest-posttest design. The sample consisted of 35 people with hypertension, selected using total sampling technique. The intervention, which was ergonomic exercises, was given twice a week for two weeks. Result: Before the intervention, 21 respondents (60.0%) were in stage 1 hypertension, and after the intervention, there was a significant decrease in blood pressure in the prehypertension category in 21 respondents (60.0%). Statistical testing using the Wilcoxon test yielded a p-value of 0.000 (< 0.05). Conclusion: Ergonomic exercises have been proven to have a significant effect in lowering blood pressure in people with hypertension.
Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Toddler di Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Pasangio, Mayansari A; Lestari, Katrina Feby; Situmorang, Benny H.L
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14567

Abstract

Seorang bayi tergolong berat badan lahir rendah (BBLR) jika berat badan lahirnya kurang dari 2.500 gram, berapa pun usia kehamilannya. Anak BBLR memiliki riwayat gangguan perkembangan motorik kasar, antara lain ketidakmampuan berjalan, duduk, merangkak, bahkan berdiri, menurut data Puskesmas Totikum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perkembangan motorik kasar dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Toticum. Dalam penyelidikan kuantitatif cross-sectional ini, 289 orang dari populasi dilibatkan; 74 di antaranya merupakan keseluruhan sampel, yang dipilih melalui proses seleksi acak bertingkat. Variabel terikat dalam analisis data adalah perkembangan motorik kasar yang diukur dengan uji chi-square, sedangkan variabel bebasnya adalah riwayat berat badan lahir rendah (BBLR). Lima puluh dua responden menunjukkan perkembangan motorik kasar yang normal, sedangkan 22 responden menunjukkan kelainan (mencurigakan). Hasilnya, 32 responden pernah menderita BBLR, sedangkan 42 responden belum pernah mengalaminya. Hubungan ini ditunjukkan oleh temuan uji chi-square analisis bivariat. Memiliki pengaruh 0,000
Pengaruh Brain Gym Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di PAUD Dewi Sartika Desa Mensung Kecamatan Mepanga Devi, Sefti Rani; Lestari, Katrina Feby; Siauta, Viere Allanled
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.17672

Abstract

Perkembangan motorik kasar pada anak merupakan hal penting yang dimana berkaitan erat dengan saraf, otak dan stimulasi yang diterima oleh anak. Kegiatan brain gym dapat menjadi salah satu stimulasi yang dapat diberikan kepada anak karena melalui gerakan yang ada pada brain gym dapat menstimulasi otak anak. Berdasarkan observasi awal yang yang dilakukan pada 6 orang anak di PAUD Dewi Sartika, masih ditemukan anak dengan perkembangan motorik kasar yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pengaruh brain gym terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di PAUD Dewi Sartika Desa Mensung Kecamatan Mepanga. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain penelitian pre eksperimental serta pendekatan one group pretest posttest. Hasil dari tes terhadap motorik kasar anak sebelum dilakukan brain gym menunjukan sebagian besar anak dengan hasil suspek yaitu sebanyak 6 orang (54,55%) dan setelah dilakukan brain gym didapatkan sebagian besar anak dengan hasil normal pada motorik kasarnya yaitu sebanyak 10 orang anak (90,90%). Hasil uji Wilcoxon Sign Rank didapatkan p value 0,025 yang dimana p value < 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh brain gym terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di PAUD Dewi Sartika Desa Mensung Kecamatan Mepanga. Kata Kunci: Brain Gym, Perkembangan Motorik Kasar.
EDUKASI MOIST WOUND HEALING PADA MASYARAKAT DI DUSUN BATURITI DESA GUNUNG SARI Lestari, Katrina Feby; Irfan, Mohamad; Fadila, Nurul; Sintiawati, Ni Wayan; Anggreni, Ni Gusti Ayu; Sudiari, Ni Made Dwi; Humolungo, Nurlela H.; Walili, Marzelina; Sanjaya, Komang; Dahlan, Maharani M.; Tebisi, Juwita Meldasari; Urbaningrum, Vidya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29103

Abstract

Luka adalah rusaknya suatu jaringan serta struktur dan fungsi dari anatomis kulit. Perawatan luka yang tidak tepat dapat membuat proses penyembuhan luka lebih lama karena aliran darah dan suplai O2 ke sekitar luka tidak lancar, sehingga dapat menyebabkan luka menjadi kronik serta meningkatkan resiko infeksi pada area luka. Salah satu bentuk pencegahan infeksi pada luka yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai perawatan luka melalui edukasi metode moist wound healing. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait perawatan luka dengan metode moist wound healing. Metode yang digunakan adalah penyuluhan disertai tanya jawab. Hasil dari 60 sampel didapatkan bahwa sebelum dilakukan edukasi terdapat 20% responden memiliki pengetahuan baik, 57% responden memiliki pengetahuan cukup dan 23% responden memiliki pengetahuan kurang sedangkan setelah edukasi didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan yang dilihat dari responden aktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri. Kesimpulan: Edukasi perawatan luka menggunakan metode moist wound healing pada masyarakat di Dusun Baturiti dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat dan mengurangi risiko infeksi.