Hu, Samuel Abdi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Terhadap Penganiayaan Menurut Lukas 6:22-23: Studi Hermeneutik tentang Pembentukan Identitas Teologis Kristen Hu, Samuel Abdi
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 6, No 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v6i1.328

Abstract

This study analyzes Jesus' teaching in Luke 6:22-23 regarding the response to short stories, with a hermeneutic approach that integrates historical and theological dimensions. This study aims to understand how Jesus' teachings can provide a foundation for Christians in the face of social challenges and pressures of modern times. The findings of the study show that this text not only offers pastoral advice for dealing with suffering, but also becomes a strategy for the formation of Christian theological identity from the early church to the contemporary era. By instilling ethical, spiritual, and eschatological values, the text encourages courage, steadfastness of faith, and the hope of eternal rewards in heaven. This research enriches academic discourse by providing a relevant conceptual framework for pastoral practice and theological education in the midst of modern social dynamics.Penelitian ini menganalisis pengajaran Yesus dalam Lukas 6:22-23 mengenai respon terhadap cerpen, dengan pendekatan hermeneutik yang mengintegrasikan dimensi historis dan teologis. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana ajaran Yesus dapat memberikan landasan bagi umat Kristen dalam menghadapi tantangan sosial dan tekanan zaman modern. Temuan penelitian menunjukkan bahwa teks ini tidak hanya menawarkan nasihat pastoral untuk menghadapi penderitaan, tetapi juga menjadi strategi pembentukan identitas teologis umat Kristen sejak masa gereja awal hingga era kontemporer. Dengan menanamkan nilai-nilai etika, spiritual, dan eskatologis, teks ini mendorong keberanian, keteguhan iman, serta harapan akan ganjaran kekal di surga. Penelitian ini memperkaya diskursus akademis dengan memberikan kerangka konsep yang relevan untuk praktik pastoral dan pendidikan teologi di tengah dinamika sosial modern.
Injil dan Pluralitas Budaya Asia: Studi Narator Matius 28:19-20 Harming, Harming; Ginting, Alex Stefanus; Hu, Samuel Abdi; Tarigan, Nosita Br.
Sabda: Jurnal Teologi Kristen Vol 6, No 2 (2025): NOVEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55097/sabda.v6i2.217

Abstract

This study analyzes the narrative of Matthew 28:19-20—known as the Great Commission—in the context of Asian cultural plurality using a translational model and narrative hermeneutic approach. The main focus of the research is how gospel texts can be translated and interpreted in a relevant and contextual way in the midst of the diversity of cultures, languages, and traditions in Asia. Through qualitative methods and document analysis, this study identifies the importance of understanding local cultures, contextualizing the gospel message, and the role of the church in building cross-cultural dialogue. The results of the study show that effective discipleship and evangelism require collective community involvement, adaptation to the challenges of the digital age, and a reinterpretation of the dimensions of baptism and teaching to remain relevant to the needs of modern society. This research recommends inclusive and adaptive evangelistic strategies, and emphasizes the importance of building intercultural relationships of mutual respect to realize the church's universal and contextual mission. Abstrak:Penelitian ini menganalisis narasi Matius 28:19-20-yang dikenal sebagai Amanat Agung-dalam konteks pluralitas budaya Asia dengan menggunakan pendekatan model translasi dan hermeneutik naratif. Fokus utama penelitian adalah bagaimana teks Injil dapat diterjemahkan dan diinterpretasikan secara relevan dan kontekstual di tengah keragaman budaya, bahasa, dan tradisi di Asia. Melalui metode kualitatif dan analisis dokumen, penelitian ini mengidentifikasi pentingnya pemahaman budaya lokal, kontekstualisasi pesan Injil, serta peran gereja dalam membangun dialog lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuridan dan penginjilan yang efektif memerlukan keterlibatan komunitas secara kolektif, adaptasi terhadap tantangan era digital, serta pemaknaan ulang dimensi baptisan dan pengajaran agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Penelitian ini merekomendasikan strategi penginjilan yang inklusif dan adaptif, serta menekankan pentingnya membangun hubungan saling menghargai antarbudaya untuk mewujudkan misi gereja yang universal dan kontekstual.Kata Kunci: Injil, Matius, penginjilan, gereja.