ABSTRACT The development of information technology has driven significant transformation in learning practices in the 21st century. The integration of Blended Learning and Flipped Classroom models is one of the effective strategies to answer the demands of more flexible, interactive and 21st century skills-based learning. This article aims to analyse the effectiveness of combining the two models in encouraging learners' active engagement and improving learning outcomes. The approach used in this research is a systematic literature study that reviews various scientific articles from the last five years. The results show that the integrative application of Blended Learning - which combines face-to-face and online learning - with Flipped Classroom - which flips the role of the classroom into a space for exploration after self-learning - can create a more flexible, interactive and learner-centred learning environment. In addition, this model has been shown to increase independence, responsibility for learning, and in-depth understanding of concepts. This article recommends that educators and education policy makers consider integrating these two approaches in curriculum planning and instructional design, to facilitate contextualised and adaptive learning to future challenges. ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi telah mendorong transformasi signifikan dalam praktik pembelajaran di abad ke-21. Integrasi model Blended Learning dan Flipped Classroom menjadi salah satu strategi efektif untuk menjawab tuntutan pembelajaran yang lebih fleksibel, interaktif, dan berbasis keterampilan abad 21. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggabungan kedua model tersebut dalam mendorong keterlibatan aktif peserta didik serta meningkatkan hasil belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur sistematik yang mengkaji berbagai artikel ilmiah dari lima tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan integratif antara Blended Learning—yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring—dengan Flipped Classroom—yang membalik peran kelas menjadi ruang eksplorasi setelah belajar mandiri—mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih fleksibel, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Selain itu, model ini terbukti meningkatkan kemandirian, tanggung jawab belajar, serta pemahaman konsep secara mendalam. Artikel ini merekomendasikan agar pendidik dan pengambil kebijakan pendidikan mempertimbangkan integrasi kedua pendekatan ini dalam perencanaan kurikulum dan desain instruksional, guna memfasilitasi pembelajaran yang kontekstual dan adaptif terhadap tantangan masa depan.