This Author published in this journals
All Journal Agroteksos
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERTUMBUHAN 2 VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.) DAN UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN KONSENTRASI EKSTRAK BUAH MAJA (Aegle marmelos L. Corr) SEBAGAI PESTISIDA NABATI HAMA KUTU DAUN (Aphis gossypii Glover) Rosifah, Rosifah; Susiyanti, Susiyanti; Roidelindho, Kiki; Saylendra, Andree
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 1 (2025): Jurnal Agroteksos April 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i1.1318

Abstract

Cabai merupakan komoditas pertanian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Permasalah yang sering terjadi pada tanaman cabai di petani adalah adanya serangan hama. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman cabai adalah hama kutu daun (Aphis sp.). Kutu daun (Aphis gossypii) merupakan hama utama yang menyerang daun pada tanaman cabai. Penggunaan pestisida nabati merupakan cara untuk menanggulangi masalah kutu daun. Salah satu pestisida nabati yang dapat digunakan adalah pestisida buah maja. Buah maja, (Aegle marmelos) adalah salah satu contoh tanaman yang keberadaannya kurang diperhatikan, padahal buah ini memiliki kandungan saponin dan tannin yang tidak disukai oleh hama tanaman, salah satunya adalah hama kutu daun yang menyerang tanaman cabai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pemberian ekstrak buah maja dalam pengendalian hama kutu daun, pada tanaman cabai merah varietas taro dan cabai rawit varietas pelita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi konsentrasi ekstrak buah maja 20% berpengaruh nyata terhadap parameter mortalitas hama pada 9 Hari Setelah Aplikasi (HSA), masing-masing konsentrasi ekstrak buah maja juga berpengaruh nyata terhadap parameter laju kematian hama dan tingkat kerusakan tanaman, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun.