Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI LEHUPU KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Patras, Mareike Doherty; Gansalangi, Ferdinan; Simanjorang, Chandrayani
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.464

Abstract

Salah satu cara mengatasi masalah sampah adalah dengan membuat tempat penampungan sampah sementara (TPS) atau tempat penampungan akhir (TPA). Hal ini diharapkan agar dapat mengurangi volume sampah dan masalah sampah yang mengaibatkkan dampak lingkungan kesehatan pada masyarakat pesisir dan laut serta mempermudah manajemen pengelolaan sampah. Berdasarkan data dari mahasiswa KKL Politeknik Negeri Nusa Utara di Kampung Lehupu Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Tahun Akademik 2019/2020 ada 30 rumah 34 persen yang membuang sampah di laut dengan menenggelamkannya ke dasar laut dan 25 rumah (29 persen) dibakar, 21 rumah (24 persen) di buang sembarang, 10 rumah (12 persen) dibuang di kebun dan hanya 1 rumah yang menggali lubang untuk membuang sampah. Berdasarkan latar belakang masalah, tim pengabdi telah melakukan pengabdian tentang “PKMS Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Sehat Melalui Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Lehupu Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Juni-Agustus 2021. Tahapan kegiatan pengabdian diawali dengan melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah rumah tangga, pandemi COVID-19, vaksinasi COVID-19 dan pemberian bantuan 3 sak semen dan cat guna pembuatan tempat sampah dengan tujuan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di laut tapi membuang sampah di tempat sampah yang tersedia. Pembuatan tempat sampah dilakukan oleh masyarakat secara suka rela dan bergotong royong. Adanya kegiatan yang sama dan berkelanjutan sangat diharapkan agar perilaku membuang sampah pada tempatnya menetap pada masyarakat Lehupu. One way to overcome the waste problem is to create a temporary waste shelter (TPS) or final shelter (TPA). This is expected to reduce the volume of waste and waste problems that cause environmental health impacts on coastal and marine communities and facilitate waste management. Based on data from KKL (Community Service Program) at the State Polytechnic of North Nusa in Lehupu Village, South Tabukan District, Middle of the Academic Year 2019/2020, there were 30 houses, 34 percent of which were thrown garbage in the sea in sinking it into the seabed and 25 houses (29 percent) were burned, 21 houses (24 percent) ) was thrown away, 10 houses (12 percent) were dumped in the garden and only 1 house dug a hole to dispose of garbage. Based on the background of the problem, the service team has done service on "PKMS for Empowering Coastal Communities in Improving Clean and Healthy Life Behaviors through the Construction of a Garbage Disposal Site”. The activity was carried out in Lehupu Village, South Central Tabukan District, Sangihe Islands Regency in June-August 2021. The stages of service activities begin with conducting counseling on household waste management, the COVID-19 pandemic, and COVID-19 vaccination, and providing assistance with 3 bags of cement and paint for making trash cans with the aim that people no longer throw garbage in the sea but throw garbage in the trash. which is available. The construction of garbage dumb is carried out by the community voluntarily and by working together. The existence of the same and sustainable activities is highly recommended so that the behavior of disposing of waste in its place remains in the Lehupu community.
UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN WARGA BINAAN DI LAPAS KELAS IIB TAHUNA Makahaghi, Yenny Budiman; Gansalangi, Ferdinan; Surudani, Conny Juliana; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v9i1.605

Abstract

Penitentiary as one of the law enforcement institutions, is the estuary of the criminal justice system which imposes prison sentences on the defendants. Efforts to improve health are activities to maintain and improve health which aims to achieve optimal health status for the community. One strategy to achieve public health status is to provide understanding, knowledge and public awareness to improve their health status. The aim of this PKMS is to increase the knowledge, awareness, willingness and ability of prison inmates to be able to carry out healthy living behaviors. At the medical examination, the results obtained showed that the predominant male was the highest (above normal limits) on uric acid and blood sugar examination. The service team also conducts health counseling to inmates and officers about degenerative diseases and they understand and are willing to adopt healthy living behaviors. The conclusion is that the inmates and class IIB Tahuna prison officers understand and understand the importance of maintaining health and clean and healthy living behavior through health education that has been given by the service team. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi penegak hukum, merupakan muara dari peradilan pidana yang menjatuhkan pidana penjara kepada para terdakwa. Upaya peningkatan kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan warga binaan lapas untuk dapat melakukan perilaku hidup sehat. Pada pemeriksaan kesehatan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa laki-laki dominan paling tinggi (diatas batas normal) pada pemeriksaan asam urat dan gula darah. Tim pengabdi juga melakukan penyuluhan kesehatan pada warga binaan dan petugas tentang penyakit degenerative dan mereka memahami serta mau menerapkan perilaku hidup sehat. Kesimpulannya bahwa warga binaan dan petugas Lapas kelas IIB Tahuna memahami dan mengerti tentang pentingnya menjaga Kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan yang sudah diberikan oleh tim pengabdi.