Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GAMBARAN PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DI KECAMATAN TABUKAN SELATAN patras, mareike; Tooy, Gracia Christy; Tinungku, Yeanneke Liesbeth; Hinonaung, Jelita Siska Herlina; Bajak, Chatrina Maria Agustinus; Wuaten, Grace Angel; Lalombo, Agneta Sartika; Mahihody, Astri Juwita; Pangandaheng, Nansy Delia; Kasaluhe, Meityn Disye
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v9i1.250

Abstract

Salah satu kunci keberhasilan dalam dalam upaya menciptakan kesehatan masyarakat ialah membina PHBS ditatanan rumah tangga. Rumah tangga melakukan PHBS apabila melaksanakan 10 indikator PHBS, berperilaku baik dan memenuhi 4 kriteria sehat yaitu sehat pratama, sehat madya, sehat utama dan sehat prima. Adapun tujuannya diketahui gambaran pelaksanaan PHBS di Kecamatan Tabukan Selatan. Adapun jenis penelitian menggunakan survey. Hasil menunjukkan bahwa tindakan PHBS berada pada kategori cukup sebanyak 55% dengan klasifikasi sehat sehat madya sebanyak 62,5%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan PHBS di Kecamatan Tabukan Selatan dikategorikan cukup One of the keys to success in efforts to create public health is fostering Clean and Healthy Life Behavior (CHLB) in households. Households carry out CHLB if they implement 10 PHBS indicators, behave well and meet 4 healthy criteria, namely primary health, middle health, main health and prime health. The purpose is to find out the picture of CHLB implementation in South Tabukan District. The type of research uses a survey. The results show that PHBS actions are in the sufficient category as much as 55% with a healthy and middle health classification of 62.5%. This study concludes that the picture of CHLB implementation in South Tabukan District is categorized as sufficient.
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADlAN DEPRESl PADA LANSIA Makahaghi, Yenny Budiman; Surudani, Conny Juliana; Pangandaheng, Nansy Delia; Karimela, Ely John; Gobel, Iswanto
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v9i1.262

Abstract

Masalah mental sering dialami oleh lanisa yaitu mengalami depresi. Kehidupan lansia dipengaruhi oleh dukungan dari keluarga. Perubahan secara fisik akan dialami oleh setiap individu baik fisik maupun mental seperti terjadi penurunan fungsi pendengaran dan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia. Metode penelitian yaitu penelitian observasional analitik dengan rancangan cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 lanjut usia sesuai dengan inklusi. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di kampung Bentung pada bulan Agustus 2019. Hasil penelitian berdasarkan Uji chi square nilai value p=0,029 (p<0,05). Kesimpulan: ada hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia Mental problems are often experienced by lanisa, namely experiencing depression. The life of the elderly is influenced by support from the family. Physical changes will be experienced by every individual both physically and mentally such as a decrease in hearing function and endurance. The purpose of the study was to determine the relationship between family support and the incidence of depression in the elderly. The research method is analytical observational research with a cross sectional study design. The sample in this study was 30 elderly people according to inclusion. In sampling using purposive sampling technique. The research location was in Bentung village in August 2019. The results of the study based on the chi square test value p = 0.029 (p <0.05). Conclusion: there is a relationship between family support and depression in the elderly.
PENERAPAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL PADA MASYARAKAT PASCA TRAUMA BENCANA ALAM DI KAMPUNG LEBO KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.345

Abstract

Kejadian gangguan psikososial biasanya mulai muncul segera setelah bencana terjadi (60 persen). Angka kejadian akan turun seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan gangguan psikososial akan muncul pada rentang waktu lama setelah terjadinnya bencana. Selain itu, resiko terjadinya gangguan psikososial juga semakin menurun jika tiak terjadi cedera fisik yang berarti dan kehilangan orang terdekat. Tujuan PKMS ini yaitu mengurangi dampak psikologi pasca trauma bencana alam akibat kehilangan berduka terhadap keluarga dan harta benda. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah keluarga yang terdampak dengan bencana alam kampung Lebo Kecamatan Manganitu, kemudian melakukan Intervensi Adaptasi Psikologis pada keluarga, kecemasan yang dirasakan oleh keluarga yang mengalami trauma pasca bencana dapat berkurang dengan selalu melakukan tindakan yang sudah diberikan jika rasa takut/cemas datang kembali. Setelah diberikan penyuluhan dan pemberian intervensi adapatsi psikologis pada masyarakat terdampak bencana alam dikampung Lebo Kecamatan Manganitu dapat mengurangi resiko terjadinya depresi akibat kecemasan yang berlebihan karena kehilangan harta benda dan anggota keluarga lainnya. The incidence of psychosocial disorders usually start immediately after the disaster (60 percent). The incidence rate will decrease over time. However, this does not rule out the possibility that psychosocial disorders will appear for a long time after the disaster. In addition, the risk of developing psychosocial disorders also decreases if there is no significant physical injury and loss of loved ones. The goal of PKMS was reduce the psychological impact of post-traumatic natural disasters due to loss of grief to family and property. Outreach activities were carried out by door to door, those was done because of the Covid-19 pandemic, where the community service team visite the home of families who impact by natural disasters in Lebo village, Manganitu District, then carried out Psychological Adaptation Interventions on families, anxiety felt by traumatized families Post-disaster can be reduced by always take the action that have been given if fear / anxiety returns. After being given counseling and psychological adaptation interventions to peole in Lebo affected by natural disaster, Manganitu District, it can reduce the risk of depression due to excessive anxiety due to loss of property and other family members.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS PENINGKATAN KESADARAN HIDUP SEHAT PENDERITA PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA PESISIR Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Patras, Mereike Doherty; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.351

Abstract

Penyakit Degeneratif adalah Penyakit kronis yang memengaruhi banyak organ dan jaringan, mulai dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), tulang dan sendi, serta pembuluh darah dan jantung. Penyakit Degeneratif termasuk Penyakit Tidak menular (PTM). PTM yang termasuk di dalamnya Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gout Artritis. Kasus Hipertensi dan Gout Artritis menduduki kasus terbanyak di Kampung Beeng Laut ini dan berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa penderita yang mengalami hipertensi, sebagian besar tidak terlalu memahami asupan makanan yang harus di konsumsi, tingkat pendidikan tergolong rendah dan jarang terpapar dengan sumber informasi atau penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pemeriksaan kesehatan tentang penyakit degeneratif agar masyarakat dapat menghindari factor pencetus, mengetahui kondisi kesehatan masyarakat setempat sehingga apabila masyarakat telah menderita penyakit degeneratif dapat melanjutkan proses pengobatan. Metode pelaksanaan yaitu persiapan, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan adalah Tim PKMS dapat melaksanakan koordinasi dengan baik dengan mitra sekaligus melakukan analisis situasi, penyuluhan kesehatan berjalan baik sehingga masyarakat mengerti tentang penyakit degenerative, pemeriksaan kesehatan didapatkan mengidap Hipertensi sejumlah 13 orang, Hiperglikemia sejumlah 8 orang dan peningkatan Urid Acid sejumlah 12 orang. Kesimpulan kegiatan ini adalah proses sosialisasi, penyuluhan dan pemeriksaan serta konseling berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Saran kepada masyarakat agar dapat terus meningkatkan kesehatannya dengan menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan penyakit degenerative. Degenerative Diseases are chronic diseases that affect many organs and tissues, starting from the central nervous system (brain and spinal cord), bones and joints, as well as blood vessels and heart. Degenerative Diseases including Non-communicable Diseases (PTM). PTM which include Hypertension, Diabetes Mellitus and Gouty Arthritis. Hypertension case occupy the most cases in this village and based on the result of interview with several patient who have hypertension, most of them do not really understand the food intake that must be consumed, tlow level of education and they were rarely exposed to sources of information or health education. The activity objectives was given information and examination of public health if public can avoid the trigger factor, know condition of health if public after suffer of degenerative desease can continue process of medicine. The method of implementation were preparation, give information, examination of health and counseling. The result of implementation is PKMS team can doing coordination well with partners and do it situation analysis, give information of health runs well so public understand about degenerative desease, examination of helath show that of Hipertension total 13 people. Hiperglikemia were 8 people and enhancement of Urid Acid total were 12 people. Conclusion of activities process of socialization, give information and examination and counseling run well as expected. The suggestion is continue to improve health with keep healthy lifestyles and control of degenerative disease.
PSIKOEDUKASI PADA MASYARAKAT PENERIMA VAKSIN COVID-19 DI KAMPUNG TALOARANE KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.439

Abstract

Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan pandemi melalui vaksin covid 19. Pemberian psikoedukasi dapat melalui penyuluhan kesehatan pada seseorang yang mengalami gangguan psikis dengan tujuan masalah yang dihadapi dapat teratasi. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah masyarakat kampung Taloarane Kecamatan Manganitu, kemudian menemui masyarakat yang belum menerima vaksin covid-19 kemudian diberikan penyuluhan tentang vaksin covid-19, edukasi menghilangkan kecemasan dan pemeriksaan tekanan darah. Psikoedukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat penerima vaksin covid-19 melalui penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kampung Taloarane dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti vaksin untuk mengurangi penularan dan melindungi orang-orang sekitar kita agar terhindar dari covid-19. Covid-19 vaccination during a pandemic is an effort made by the government to accelerate the decline of the pandemic through the covid 19 vaccine. The provision of psychoeducation can be through health education to someone who has a psychological disorder with the aim of solving the problems faced. The purpose of this PKMS is to increase public knowledge about the covid 19 vaccine. Counseling activities are carried out from the house to house this is done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visits the homes of the people of Taloarane village, Manganitu sub-district, then meets people who have not received the COVID-19 vaccine. 19 were then given counseling about the covid-19 vaccine, education on relieving anxiety, and checking blood pressure. Psychoeducation needs to be carried out for the recipients of the covid-19 vaccine through health counseling given to the people of the Taloarane village to increase knowledge about the importance of taking vaccines to reduce transmission and protect the people around us to avoid covid-19.
DETEKSI DINI INGATAN (MEMORI) PADA LANSIA DENGAN MENGGUNAKAN SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) DI KAMPUNG BELENGAN KECAMATAN MANGANITU Pangandaheng, Nansy Delia; Medea, Gitalia Putri
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.444

Abstract

Perkembangan memori pada lansia dapat mengalami kemunduran terutama dalam perkembangan kemampuan mental, termasuk kehilangan memori, disorientasi dan kebingungan. Penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada lanjut usia dapat berlanjut menjadi gangguan demensia vaskuler maupun alzheimer disease apabila tidak ditangani dengan baik. Tujuan PKMS ini yaitu mengetahui fungsi kognitif pada lanjut usia. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah lansia yang tinggal dikampung Belengan Kecamatan Manganitu. Deteksi dini ingatan dilakukan dengan menggunakan Short Portable Mental Status Questionnaire dan penyuluhan kesehatan resiko terjadinya demensia pada lansia. Dari 10 orang lansia yang dilakukan pemeriksaan melalui SPMQ terdapat 7 orang lansia memiliki kemampuan mengingat dengan baik, 2 orang mengalami gangguan mengingat ringan dan 1 orang lansia mengalami gangguan mengingat sedang. The development of memory in the elderly can experience a decline, especially in the development of mental abilities, including memory loss, disorientation, and confusion. The decline in cognitive function that occurs in the elderly can progress to vascular dementia and Alzheimer's disease if not treated properly. The purpose of this PKMS is to know cognitive function in the elderly. Counseling activities were carried out from the house to house, this was done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visited the homes of the elderly who lived in Belengan village, Manganitu District. Early detection of memory is carried out using the Short Portable Mental Status Questionnaire and health education on the risk of dementia in the elderly. Of the 10 elderly people who were examined through SPMQ, 7 elderly people had good memory skills, 2 people had mild memory problems and 1 elderly had moderate memory problems.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MENINGKATKAN KEBERSIHAN DIRI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU Pangandaheng, Nansy Delia; Medea, Gitalia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i2.534

Abstract

Penderita gangguan jiwa sering mengalami gangguan kebersihan diri seperti mandi, menggosok gigi, BAB dan BAK pada tempatnya. Keluarga sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan perawatan penderita gangguan jiwa sehingga penderita mampu melakukan aktivitas kebersihan diri secara mandiri. Tujuan PKMS ini yaitu melatih keluarga merawat dan memandirikan pasien gangguan jiwa dalam melakukan aktivitas dan latihan seperti: mandi, berpakaian, menyisir rambut, menggunting kuku, mencuci tangan, melatih pasien toileting dengan benar. Tim pengabdi melakukan kunjungan rumah didampingi oleh pemegang program kesehatan jiwa dari Puskesmas Manganitu Kegiatan ini berjalan dengan baik melibatkan 8 orang pasien gangguan jiwa. Hasil yang diperoleh pada hari pertama delapan pasien dibantu oleh keluarga dan tim pengabdi, setelah hari kedua enam pasien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri tetapi dua pasien masih belum bisa melakukan perawatan secara mandiri seperti memakai baju dan menggosok gigi. Dukungan keluarga akan terus membawa dampak yang baik kepada ODGJ dalam mempertahankan kebersihan diri. People with mental disorders often experience problems with personal hygiene, such as bathing, brushing their teeth, defecating and urinating properly. The family plays a very important role in meeting the care needs of people with mental disorders so that sufferers are able to carry out personal hygiene activities independently. The aim of this PKMS is to train families to care for and be independent of mental patients in carrying out activities and exercises such as: bathing, dressing, combing hair, cutting nails, washing hands, training patients to toilet properly. The service team conducted a home visit accompanied by mental health program holders from the Manganitu Health Center. This activity went well involving 8 mental patients. The results obtained on the first day eight patients were assisted by their families and service team, after the second day six patients were able to carry out self-care independently but two patients were still unable to carry out self-care such as wearing clothes and brushing their teeth. Family support will continue to have a good impact on ODGJ in maintaining personal hygiene
UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN WARGA BINAAN DI LAPAS KELAS IIB TAHUNA Makahaghi, Yenny Budiman; Gansalangi, Ferdinan; Surudani, Conny Juliana; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v9i1.605

Abstract

Penitentiary as one of the law enforcement institutions, is the estuary of the criminal justice system which imposes prison sentences on the defendants. Efforts to improve health are activities to maintain and improve health which aims to achieve optimal health status for the community. One strategy to achieve public health status is to provide understanding, knowledge and public awareness to improve their health status. The aim of this PKMS is to increase the knowledge, awareness, willingness and ability of prison inmates to be able to carry out healthy living behaviors. At the medical examination, the results obtained showed that the predominant male was the highest (above normal limits) on uric acid and blood sugar examination. The service team also conducts health counseling to inmates and officers about degenerative diseases and they understand and are willing to adopt healthy living behaviors. The conclusion is that the inmates and class IIB Tahuna prison officers understand and understand the importance of maintaining health and clean and healthy living behavior through health education that has been given by the service team. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi penegak hukum, merupakan muara dari peradilan pidana yang menjatuhkan pidana penjara kepada para terdakwa. Upaya peningkatan kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan warga binaan lapas untuk dapat melakukan perilaku hidup sehat. Pada pemeriksaan kesehatan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa laki-laki dominan paling tinggi (diatas batas normal) pada pemeriksaan asam urat dan gula darah. Tim pengabdi juga melakukan penyuluhan kesehatan pada warga binaan dan petugas tentang penyakit degenerative dan mereka memahami serta mau menerapkan perilaku hidup sehat. Kesimpulannya bahwa warga binaan dan petugas Lapas kelas IIB Tahuna memahami dan mengerti tentang pentingnya menjaga Kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan yang sudah diberikan oleh tim pengabdi.
Eco-Trap: Environmentally Friendly Mosquito Trap from Recycled Materials to Prevent Dengue Fever Pramardika, Dhito Dwi; Kasaluhe, Meityn Disye; Patras, Mareike Doherty; Pangandaheng, Nansy Delia; Wuaten, Grace Angel; Lalombo, Agneta Sartika
Majalah Ilmiah UPI YPTK Vol. 32 (2025) No. 2
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jmi.v32i2.180

Abstract

This community service program developed eco-trap innovation as a sustainable solution for mosquito vector control at SMA Negeri 3 Tahuna Barat. This initiative has addressed environmental health issues caused by mosquito breeding and the accumulation of plastic waste in the school environment. The implemented method combines a participatory educational approach with practical training in making mosquito traps from used plastic bottles. A total of 54 students participated in the program, which was conducted in September 2025. Evaluation using the pretest-posttest and Wilcoxon statistical analysis showed a significant increase in participants’ knowledge (Z=-5.689, p=0.000) and attitude (Z=-4.534, p=0.000). This program not only succeeded in enhancing students’ capacity for environmentally friendly vector control but also instilled the principles of a circular economy through the use of recycled materials. The results of the activity demonstrate the effectiveness of participatory environmental education in building ecological awareness while supporting the achievement of sustainable development goals in health and education.