Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING KEPADA KELOMPOK POSYANDU KAMPUNG BULO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny B.; Pangandaheng, Nansy D.; Karimela, Ely John; Pumpente, Obyn I.; Tomasoa, Aprelia M.; Rieuwpassa, Frets
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 5 No. 1 (2025): Batara Wisnu | Januari - April 2025
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bw.v5i1.361

Abstract

Stunting prevention by providing knowledge to women, prospective mothers, and mothers is one way to prevent the risk of stunting early on. Education can be given to community-based preventative and promotive care (Posyandu) cadres as the smallest unit of health care for mothers and children. Posyandu cadres of Bulo Village were the purpose of this service activity. The purpose of the service was to provide stunting prevention education to Posyandu cadres of Bulo Village. The activity stages included the team conducting a survey to find out the level of education and age of the Posyandu cadres; then the team conducted education by providing material on the 10 steps to prevent stunting. The results of the service activities showed an increase in knowledge of Posyandu cadres from 53% to 87% after being given material on stunting prevention. It is recommended to educate Posyandu cadres regularly so that awareness about the importance of preventing stunting continues to increase
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADlAN DEPRESl PADA LANSIA Makahaghi, Yenny Budiman; Surudani, Conny Juliana; Pangandaheng, Nansy Delia; Karimela, Ely John; Gobel, Iswanto
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v9i1.262

Abstract

Masalah mental sering dialami oleh lanisa yaitu mengalami depresi. Kehidupan lansia dipengaruhi oleh dukungan dari keluarga. Perubahan secara fisik akan dialami oleh setiap individu baik fisik maupun mental seperti terjadi penurunan fungsi pendengaran dan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia. Metode penelitian yaitu penelitian observasional analitik dengan rancangan cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 lanjut usia sesuai dengan inklusi. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di kampung Bentung pada bulan Agustus 2019. Hasil penelitian berdasarkan Uji chi square nilai value p=0,029 (p<0,05). Kesimpulan: ada hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia Mental problems are often experienced by lanisa, namely experiencing depression. The life of the elderly is influenced by support from the family. Physical changes will be experienced by every individual both physically and mentally such as a decrease in hearing function and endurance. The purpose of the study was to determine the relationship between family support and the incidence of depression in the elderly. The research method is analytical observational research with a cross sectional study design. The sample in this study was 30 elderly people according to inclusion. In sampling using purposive sampling technique. The research location was in Bentung village in August 2019. The results of the study based on the chi square test value p = 0.029 (p <0.05). Conclusion: there is a relationship between family support and depression in the elderly.
PENERAPAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL PADA MASYARAKAT PASCA TRAUMA BENCANA ALAM DI KAMPUNG LEBO KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.345

Abstract

Kejadian gangguan psikososial biasanya mulai muncul segera setelah bencana terjadi (60 persen). Angka kejadian akan turun seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan gangguan psikososial akan muncul pada rentang waktu lama setelah terjadinnya bencana. Selain itu, resiko terjadinya gangguan psikososial juga semakin menurun jika tiak terjadi cedera fisik yang berarti dan kehilangan orang terdekat. Tujuan PKMS ini yaitu mengurangi dampak psikologi pasca trauma bencana alam akibat kehilangan berduka terhadap keluarga dan harta benda. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah keluarga yang terdampak dengan bencana alam kampung Lebo Kecamatan Manganitu, kemudian melakukan Intervensi Adaptasi Psikologis pada keluarga, kecemasan yang dirasakan oleh keluarga yang mengalami trauma pasca bencana dapat berkurang dengan selalu melakukan tindakan yang sudah diberikan jika rasa takut/cemas datang kembali. Setelah diberikan penyuluhan dan pemberian intervensi adapatsi psikologis pada masyarakat terdampak bencana alam dikampung Lebo Kecamatan Manganitu dapat mengurangi resiko terjadinya depresi akibat kecemasan yang berlebihan karena kehilangan harta benda dan anggota keluarga lainnya. The incidence of psychosocial disorders usually start immediately after the disaster (60 percent). The incidence rate will decrease over time. However, this does not rule out the possibility that psychosocial disorders will appear for a long time after the disaster. In addition, the risk of developing psychosocial disorders also decreases if there is no significant physical injury and loss of loved ones. The goal of PKMS was reduce the psychological impact of post-traumatic natural disasters due to loss of grief to family and property. Outreach activities were carried out by door to door, those was done because of the Covid-19 pandemic, where the community service team visite the home of families who impact by natural disasters in Lebo village, Manganitu District, then carried out Psychological Adaptation Interventions on families, anxiety felt by traumatized families Post-disaster can be reduced by always take the action that have been given if fear / anxiety returns. After being given counseling and psychological adaptation interventions to peole in Lebo affected by natural disaster, Manganitu District, it can reduce the risk of depression due to excessive anxiety due to loss of property and other family members.
PSIKOEDUKASI PADA MASYARAKAT PENERIMA VAKSIN COVID-19 DI KAMPUNG TALOARANE KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.439

Abstract

Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan pandemi melalui vaksin covid 19. Pemberian psikoedukasi dapat melalui penyuluhan kesehatan pada seseorang yang mengalami gangguan psikis dengan tujuan masalah yang dihadapi dapat teratasi. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah masyarakat kampung Taloarane Kecamatan Manganitu, kemudian menemui masyarakat yang belum menerima vaksin covid-19 kemudian diberikan penyuluhan tentang vaksin covid-19, edukasi menghilangkan kecemasan dan pemeriksaan tekanan darah. Psikoedukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat penerima vaksin covid-19 melalui penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kampung Taloarane dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti vaksin untuk mengurangi penularan dan melindungi orang-orang sekitar kita agar terhindar dari covid-19. Covid-19 vaccination during a pandemic is an effort made by the government to accelerate the decline of the pandemic through the covid 19 vaccine. The provision of psychoeducation can be through health education to someone who has a psychological disorder with the aim of solving the problems faced. The purpose of this PKMS is to increase public knowledge about the covid 19 vaccine. Counseling activities are carried out from the house to house this is done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visits the homes of the people of Taloarane village, Manganitu sub-district, then meets people who have not received the COVID-19 vaccine. 19 were then given counseling about the covid-19 vaccine, education on relieving anxiety, and checking blood pressure. Psychoeducation needs to be carried out for the recipients of the covid-19 vaccine through health counseling given to the people of the Taloarane village to increase knowledge about the importance of taking vaccines to reduce transmission and protect the people around us to avoid covid-19.
UPAYA PENINGKATAN PENCAPAIAN VAKSIN COVID-19 PADA ANAK USIA 6-11 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILOAM KECAMATAN TAMAKO Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny; Pangandaheng, Nansy; Sawello, Yesie B.
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.537

Abstract

The increase in Covid 19 in Indonesia, the government is trying to reduce the death rate by preventing the transmission process. In addition to health promotion such as the 3M movement, namely washing hands, wearing masks, and maintaining distance, the provision of COVID-19 vaccination is expected to be one of the effective efforts in reducing the transmission rate. This PKMS aims to increase parental knowledge about the COVID 19 vaccine. The community service team visited the homes of children aged 6-11 years and had never been vaccinated against COVID-19 in the Siloam Tamako Health Center Work Area. There were 27 children who had been vaccinated against COVID 19. While 5 children were not vaccinated because they did not get permission from both parents. The community service team provided health education to parents who had less knowledge and refused their children to be vaccinated against COVID 19. The results of the evaluation showed that parents understood and were willing to take their children to the Siloam Health Center to get the COVID 19 vaccine. Meningkatnya Covid 19 di Indonesia pemerintah berupaya untuk menurunkan angka kematian dengan cara mencegah proses penularan. Disamping promosi Kesehatan seperti upaya gerakan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, pemberian vaksinasi COVID-19 diharapkan menjadi salah satu upaya efektif dalam menurunkan angka penularannya. PKMS ini bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang vaksin COVID 19. Tim pengabdian melakukan kunjungan ke rumah-rumah anak usia 6-11 tahun dan belum pernah divaksin COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako. Terdapat 27 anak yang sudah divaksin COVID 19. Sedangkan 5 anak yang tidak divaksin karena tidak mendapatkan ijin dari kedua orang tua. Tim pengabdi melakukan penyuluhan kesehatan pada orang tua yang memiliki pengetahuan kurang serta menolak anak mereka untuk divaksin COVID 19. Hasil evaluasi orang tua memahami dan bersedia untuk membawa anak-anak ke Puskesmas Siloam untuk mendapatkan vaksin COVID 19
UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN WARGA BINAAN DI LAPAS KELAS IIB TAHUNA Makahaghi, Yenny Budiman; Gansalangi, Ferdinan; Surudani, Conny Juliana; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v9i1.605

Abstract

Penitentiary as one of the law enforcement institutions, is the estuary of the criminal justice system which imposes prison sentences on the defendants. Efforts to improve health are activities to maintain and improve health which aims to achieve optimal health status for the community. One strategy to achieve public health status is to provide understanding, knowledge and public awareness to improve their health status. The aim of this PKMS is to increase the knowledge, awareness, willingness and ability of prison inmates to be able to carry out healthy living behaviors. At the medical examination, the results obtained showed that the predominant male was the highest (above normal limits) on uric acid and blood sugar examination. The service team also conducts health counseling to inmates and officers about degenerative diseases and they understand and are willing to adopt healthy living behaviors. The conclusion is that the inmates and class IIB Tahuna prison officers understand and understand the importance of maintaining health and clean and healthy living behavior through health education that has been given by the service team. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi penegak hukum, merupakan muara dari peradilan pidana yang menjatuhkan pidana penjara kepada para terdakwa. Upaya peningkatan kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan warga binaan lapas untuk dapat melakukan perilaku hidup sehat. Pada pemeriksaan kesehatan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa laki-laki dominan paling tinggi (diatas batas normal) pada pemeriksaan asam urat dan gula darah. Tim pengabdi juga melakukan penyuluhan kesehatan pada warga binaan dan petugas tentang penyakit degenerative dan mereka memahami serta mau menerapkan perilaku hidup sehat. Kesimpulannya bahwa warga binaan dan petugas Lapas kelas IIB Tahuna memahami dan mengerti tentang pentingnya menjaga Kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan yang sudah diberikan oleh tim pengabdi.
Family Experiences Of Having Children with Stunting in The Working Area if The Manente Health Center Sangihe Islands District Pangandaheng, Nansy Juliana; Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Sawello, Yesie Beatris; Mahoro, Tesya
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v12i2.2277

Abstract

Anak yang sehat impian setiap orang tua, orang tua pasti mengharapkan anaknya akan tumbuh kelak menjadi anak yang cerdas dan mempunyai kepribadian baik. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Tujuan: untuk mengetahui pengalaman keluarga yang memiliki anak dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Manente Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode: Desain peneIitian kualitatif ini adalah studi fenomenoIogi, teknik pengambilan sampling yaitu Purposive SampIing. Enam keluarga dan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah ibu dari anak yang mengalami stunting. Proses anaIisis data dilakukan dengan menggunakan tujuh tahapan Metode CoIIaizi. Validitas data penelitian dengan menggunakan triangulasi metode dengan wawancara, observasi serta triangulasi antar anggota peneIiti untuk menghindari subjektifitas peneliti. Peneliti juga melakukan membercheking untuk memvalidasi hasil wawancara. Hasil: Terdapat lima tema dalam peneIitian ini yaitu: pertama: pengetahuan ibu tentang stunting, kedua: penyakit bawaan sejak lahir, ketiga: gizi ibu saat hamil, keempat: pola asuh keluarga, kelima: kunjungan ke layanan kesehatan (imunisasi). Kesimpulan: Anak mengalami stunting disebabkan karena pengetahuan orang tua yang kurang sehingga mempengaruhi perilaku dan kebiasaan dalam merawat anak. Gizi yang baik diberikan saat kehamilan juga mempengaruhi anak setalah dilahirkan. Dengan mengujungi layanan kesehatan dan memberikan imunisasi kepada anak maka stunting dapat diketahui sejak dini serta dapat diatasi sehingga mengurangi dampak stunting jangka panjang. Upaya orang tua dapat mengubah pola asuh yang buruk menjadi lebih baik.