Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Rihlah Jurnal Sejarah dan Kebudayaan

Politik Penguasaan Bangsa Mongol terhadap Negeri-negeri Muslim pada Masa Dinasti Ilkhan (1260-1343) Sujati Budi
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 6 No 1 (2018): RIHLAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v6i1.5456

Abstract

Dalam sejarah Islam, kehancuran dinasti Abbasiyah sebagai pusat peradaban Islam pada masanya yang terjadi pada 10 Februari 1258 oleh serangan bangsa Mongol menyebabkan Islam kehilangan identitasnya. Kehancuran tersebut membawa dampak luar biasa yang pengaruhnya masih bisa dirasakan hingga sampai sekarang, karena pada waktu itu semua bukti peninggalan Islam dihancurkan dan dibumihanguskan tanpa sedikitpun yang tersisa. Namun bukan berarti dengan kehancuran tersebut membuat Islam sebagai agama yang ditaklukan hilang seperti ditelan bumi. Justru dengan Islamlah para penakluk bangsa Mongol yang akhirnya setelah berasimilasi dalam waktu yang lama tertarik hingga akhirnya dari beberapa keturunan bangsa Mongol sendiri memeluk Islam dengan mendirikan dinasti Ilkhaniyah yang berpusat di Tabriz Persia (Iran sekarang). Hal ini tentunya menjadi ketertarikan penulis dalam menggambarkan suatu peristiwa yang unik bahwa para penguasa sendiri yang akhirnya mengikuti kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya berbeda dengan penaklukan-penaklukan suatu bangsa terhadap bangsa lain. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah (studi historis) yang bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan approach sebagai media dalam menganalisa. Sehingga peristiwa yang telah terjadi bisa diketahui dengan melibatkan berbagai metode keilmuan dengan menggunakan ilmu sosial dan humaniora sebagai approach. Dengan menggunakan ilmu sosial dan humaniora akan mampu menjawab peristiwa yang terjadi pada bangsa Mongol sebagai penguasa atas dunia Muslim menjadikan Islam sebagai agama resmi pemerintahannya pada anak cucu mereka.
Peran Ayatullah Khomeini dalam Revolusi Islam di Iran 1979 Budi Sujati
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 7 No 1 (2019): HISTORY AND CULTURE
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v7i1.7756

Abstract

Khomeini was a great scholar and leader of the Iranian Islamic Revolution. Khomeini's role in the Revolution was a struggle that never ceased to overthrow Shah Reza Pahlevi. The fall of the monarchy to the Islamic Republic of Iran system made Khomeini the most influential actor in the eruption of the Islamic revolution in Iran. This certainly has an impact on Iran's development until now. This paper outlines the role of ulama in the occurrence of a revolution. His role was to invite the public to oppose Shah's policies through political lectures both on the pulpit and on tapes. His influence in mobilizing the community to make opposition to the Shah Pahlevi supported by intellectuals and ulama made Khomeini's influence on the revolution so great. The research uses the library research approach (Library Resereach) with historical study methods.Khomeini merupakan seorang ulama dan pemimpin besar Revolusi Islam Iran. Peran Khomeini dalam Revolusi adalah perjuangan yang tidak pernah berhenti untuk menumbangkan Shah Reza Pahlevi. Jatuhnya sistem monarki ke sistem Republik Islam Iran menjadikan Khomeini menjadi aktor yang paling berpengaruh terhadap meletusnya revolusi Islam Iran. Hal ini tentunya memberi dampak bagi pekembangan Iran hingga sekarang. Tulisan ini menguraikan peran ulama dalam terjadinya sebuah revolusi. Perannya adalah mengajak masyarakat untuk menentang kebijakan Shah melalui ceramah politik baik itu di mimbar maupun di kaset. Pengaruhnya dalam menggerakan masyarakat untuk melakukan oposisi terhadap Shah Pahlevi dengan ditopang kaum intelektual dan ulama menjadikan pengaruh Khomeini terhadap revolusi sangat begitu besar. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan (Library Resereach) dengan metode studi historis.