Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Dalam Perawatan Luka Post Operasi Debridement Di Rumah Sakit Ariani, Sri Purwanti; Sri Jamilah; Ernawati, Ernawati; Wahyu Asnuriyati
Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): Mei - Agustus
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jfkes.v3i1.2949

Abstract

Family support plays an important role in improving patient compliance with wound care following debridement surgery. Patients who receive emotional support, information, and practical assistance from their families tend to adhere more closely to medical instructions, such as maintaining wound hygiene, changing dressings on schedule, and following healthcare providers’ recommendations. Factors such as attention, motivation, and active family involvement in the care process can enhance the patient’s comfort and confidence during recovery.
Hubungan Waktu Tanggap Perawat Dengan Outcome Awal Pasien Kritis Di Instalasi Gawat Darurat Ernawati; Tri Mawarni; Wahyu Asnuriyati
Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): Mei - Agustus
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurse response time is one of the key factors in determining the outcomes of critically ill patients in the emergency department (ED). The faster the nurse responds to an emergency situation, the greater the patient’s chances of survival and recovery. A study by Munah (2020) showed that a delay of more than five minutes in response time for cardiac arrest patients in the ED increased the risk of death by up to 30%. This finding highlights the critical importance of speed in managing critically ill patients. As frontline healthcare providers in the ED, nurses have a major responsibility to ensure that critically ill patients receive prompt and appropriate initial care. Therefore, nurse response time has become a key quality indicator of ED services. However, in practice, many factors influence nurse response time, such as simultaneous arrival of multiple patients, limited nursing staff, work fatigue, and insufficient training and experience in handling critical cases.  
Pengembangan Model anti Perundungan melalui Pendekatan Komunikasi Terapeutik pada Guru di Banjarmasin Wahyu Asnuriyati; Indrayadi, Indrayadi; Nugraha, Fajar Yuda; Wafa, Akhmad Farhan
Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 (2026)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v10i1.51415

Abstract

Perundungan merupakan bentuk kekerasan antar teman sebaya yang berdampak serius terhadap kesejahteraan psikologis, sosial, dan akademik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model intervensi anti perundungan dengan pendekatan komunikasi terapeutik dalam menurunkan perilaku perundungan pada siswa sekolah menengah pertama di Kota Banjarmasin. Penelitian menggunakan pendekatan quasi-experimental dengan desain pretest-posttest control group. Lokasi penelitian terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Banjarmasin Tengah sebagai kelompok perlakuan dan Banjarmasin Barat sebagai kelompok kontrol. Populasi penelitian berjumlah 22.363 siswa, dengan jumlah sampel 200 responden yang dipilih menggunakan rumus Fleiss dan dibagi secara seimbang antara kelompok perlakuan (n=100) dan kelompok kontrol (n=100). Intervensi diberikan kepada guru pada kelompok perlakuan melalui pelatihan model komunikasi terapeutik, yang kemudian diterapkan kepada siswa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Olweus Bully/Victim Questionnaire (OBVQ), dan analisis menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai t = 6,983; p = 0,000 (p < 0,05), yang menandakan bahwa intervensi komunikasi terapeutik efektif dalam menurunkan perilaku perundungan. Temuan ini memperkuat pentingnya pendekatan komunikasi terapeutik sebagai strategi preventif dan promotif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif bagi siswa.