Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis pada ibu hamil, termasuk pergeseran pusat gravitasi, peningkatan berat badan, dan pengaruh hormonal, yang seringkali memicu nyeri punggung bawah (LBP). Di Indonesia, prevalensi LBP pada ibu hamil cukup tinggi, mencapai 68% dengan intensitas nyeri sedang. Salah satu intervensi non-farmakologis yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah prenatal yoga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi fisioterapi terkait definisi, penyebab, tanda dan gejala, penanganan, serta latihan mandiri yang dapat dilakukan di rumah sebagai upaya promotif dan preventif. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi dengan menggunakan media leaflet prenatal yoga dalam kelas ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner untuk mengukur skala nyeri punggung bawah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil pre-test menunjukkan bahwa dari 16 responden, 6 (36,5%) mengalami nyeri ringan, 9 (56,3%) nyeri sedang, dan 1 (6,2%) nyeri berat. Setelah diberikan intervensi prenatal yoga, terjadi penurunan intensitas nyeri yang signifikan. Hasil post-test menunjukkan 12 responden (75,0%) mengalami nyeri ringan, 4 responden (25,0%) mengalami nyeri sedang, dan tidak ada responden (0%) yang mengalami nyeri berat. Data ini menunjukkan efektivitas prenatal yoga dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil.