Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Use of Slang in Delivering Social Satires: A Sociolinguistic Study of Kurtis Conner's YouTube Content Rizkya Halimatus Sya'diah; Otong Setiawan Djuharie
EDUJ : English Education Journal Vol. 3 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Kalimasada Group Profesional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/eduj.v3i1.1876

Abstract

This study aims to reveal how slang is used as a satirical tool in delivering social criticism through Kurtis Conner's YouTube content. The focus of the study lies on ironic, hyperbolic, and parodical linguistic forms, and how these elements shape social messages in the digital space. This research uses a qualitative approach with a sociolinguistic discourse analysis method. Data were collected through direct observation and transcription of five Kurtis Conner videos containing satirical elements and the use of slang. The results show that the use of slang in the content not only reflects the communication style of young people, but also serves as a means of delivering social criticism in a subtle but effective manner. Through humor, irony, and satire, slang is able to voice dissatisfaction with conservative values, shallow popular culture, and other social biases. This study concludes that slang in digital media has an important role in shaping young people's social awareness through satirical strategies.
Pancasila dan Islam: Sintesis Teologi politik dalam Konteks Keindonesiaan Rizkya Halimatus Sya'diah; Reihan Irsyad Maulana; Dadan Firdaus; Farhan Maulana Trisnadi; Alya Rahmawati; Silvia Syifa Nur Padilah
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/sz9h9535

Abstract

Artikel ini mengkaji sintesis antara Pancasila dan Islam dalam konteks teologi politik di Indonesia. Fokus kajian diarahkan pada pemahaman bahwa hubungan antara Islam dan negara tidak harus diwujudkan melalui bentuk negara Islam secara formalistik, tetapi melalui pendekatan substansialistik yang menekankan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan keadaban publik yang sejalan dengan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka terhadap sumber-sumber historis, karya akademik, dan pemikiran tokoh-tokoh Islam Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan Islam moderat dan inklusif. Selain itu, konsep Islam Nusantara muncul sebagai model teologi politik alternatif yang menekankan pentingnya lokalitas, kebangsaan, dan pluralisme. Sintesis antara Islam dan Pancasila dalam bentuk teologi politik substansialistik terbukti mampu merespons tantangan radikalisme dan mendukung pembangunan politik yang berlandaskan nilai-nilai spiritual dan kebangsaan. Kajian ini menyimpulkan bahwa penguatan diskursus teologi politik substansialistik di ruang publik dan institusi pendidikan sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan menjawab tantangan zaman.