Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% lansia melaporkan adanya gangguan kualitas tidur yang buruk dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur pada lansia selain disebabkan oleh masalah polifarmasi didukung juga dengan tingginya prevalensi morbiditas medis dan psikiatri. Kejadian gangguan tidur ini juga terjadi di posyandu bina sejahtera yang mana didapatkan seluruh anggota posyandu mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Benson terhadap Kualitas Tidur Lansia di Posyandu Lansia Bina Sejahtera Palembang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan one group pre-post. Sampel penelitian berjumlah 30 lansia yang mengalami gangguan kualitas tidur menggunakan terknik sampling total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebanyak 4kali pertemuan selama 1 bulan. Hasil uji statistik dengan normalitas data shapiro wilk dan uji wilcoxon test didapatkan pengaruh yang bermakna antara terapi relaksasi benson dengan kualitas tidur lansia dengan nilai p = 0,000. Gangguan kualitas tidur yang terjadi pada lansia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor penuaan terutama penyakit degeneratif, relaksasi benson merupakan terapi relaksasi nonfarmakologis yang paling efektif dilakukan untuk lansia.Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% lansia melaporkan adanya gangguan kualitas tidur yang buruk dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur pada lansia selain disebabkan oleh masalah polifarmasi didukung juga dengan tingginya prevalensi morbiditas medis dan psikiatri. Kejadian gangguan tidur ini juga terjadi di posyandu bina sejahtera yang mana didapatkan seluruh anggota posyandu mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Benson terhadap Kualitas Tidur Lansia di Posyandu Lansia Bina Sejahtera Palembang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan one group pre-post. Sampel penelitian berjumlah 30 lansia yang mengalami gangguan kualitas tidur menggunakan terknik sampling total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebanyak 4kali pertemuan selama 1 bulan. Hasil uji statistik dengan normalitas data shapiro wilk dan uji wilcoxon test didapatkan pengaruh yang bermakna antara terapi relaksasi benson dengan kualitas tidur lansia dengan nilai p = 0,000. Gangguan kualitas tidur yang terjadi pada lansia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor penuaan terutama penyakit degeneratif, relaksasi benson merupakan terapi relaksasi nonfarmakologis yang paling efektif dilakukan untuk lansia.