Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Conflict and Global Security: An Integrated Approach to Addressing The Impact of Violations of Humanitarian Law Romas, Humaidi Syarif; Noya, Mario Christian; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas HK.
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Regular Issue: April-June 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i3.838

Abstract

Conflicts that take place in various regions of the world have a wide impact on global security, especially in terms of terrorism and mass migration. Violations of humanitarian law that occur in these conflicts often exacerbate the situation, with long-lasting implications for regional and international stability. This article aims to analyze how conflict-areas contribute to these global security problems, as well as how violations of humanitarian law can exacerbate humanitarian and political crises. Focusing on the interconnectedness between conflict, humanitarian law, and global security, this article emphasizes the need for a more integrated and holistic approach to maintaining and maintaining global security stability in the era of globalization. The findings of this article are expected to provide useful insights for policymakers in formulating more effective security strategies at the international level.
Humanitarian Crisis on The Dynamics of The Russia-Ukraine Conflict (Analysis of Humanitarian Law and Proposals for the Strengthening of the International Court) Ratu, Yudi Rianto; Brahmana, Ernesta A.; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas HK.
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Regular Issue: April-June 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i3.847

Abstract

This study examines international humanitarian law in the dynamics of the Russia-Ukraine conflict, which has had a significant impact on the humanitarian crisis in Ukraine. The background of this study focuses on the existing fact that the Russian military invasion since February 2022 has caused the largest humanitarian crisis on the European continent. The Russia-Ukraine conflict has resulted in casualties, war injuries, infrastructure damage, and the absence of basic rights such as health care and access to basic necessities. Millions of Ukrainians have fled, both to neighboring countries and within Ukraine to safer locations. The purpose of this study is to analyze the application of international humanitarian law in responding to the Russia-Ukraine conflict and to provide recommendations for the development of more relevant policies in this context. The method used in this study is a qualitative approach through the analysis of legal documents and case studies, with a focus on the humanitarian crisis caused by the dynamics of the Russia-Ukraine conflict since February 2022. This analysis reveals that the principles of international humanitarian law are not fully applied in the context of the Russia-Ukraine conflict. The research findings show that the humanitarian crisis in this conflict is quite concerning and requires UN intervention. Based on these findings, this study recommends that the UN urge Russia to implement a ceasefire with Ukraine and to ensure the realization of international humanitarian law protection in humanitarian corridors based on international agreements and supervised by the UN, in order to evacuate civilians and distribute humanitarian aid.
Analisis Prinsip Etika Berinteraksi dengan Hukum Humaniter dalam Konteks Perang Sutopo, Joko; Zaman, Komaruz; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3109

Abstract

Penelitian ini membahas interaksi antara prinsip etika dan hukum humaniter internasional (HHI) dalam konteks konflik bersenjata modern. Dengan berkembangnya teknologi militer seperti drone dan senjata otonom, muncul dilema etika yang menantang efektivitas prinsip HHI, khususnya terkait perlindungan terhadap warga sipil. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip etika dapat memperkuat penerapan hukum humaniter dalam pengambilan keputusan militer. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan para ahli hukum dan etika militer, kemudian dianalisis secara tematik. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun prinsip pembedaan dan proporsionalitas masih menjadi dasar HHI, implementasinya menghadapi tantangan serius dalam perang asimetris dan urban. Selain itu, dilema moral di tingkat taktis menegaskan pentingnya pelatihan etika bagi prajurit. Penelitian ini juga mengusulkan integrasi etika ke dalam kebijakan militer secara holistik, termasuk pembentukan unit penasihat etika dan pendekatan komunitas untuk konflik non-konvensional. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa reformulasi HHI yang adaptif terhadap dinamika teknologi dan sosial diperlukan untuk memperkuat legitimasi dan efektivitas perlindungan sipil dalam konflik modern.
Model Kepemimpinan Strategik dan Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Adaptif Indonesia Emas 2045 Nijo, Jamet; Lubis, Zulhamidi; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Risandi, Anton Bimo
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61748

Abstract

This article analyzes the model of strategic leadership and national resource management as the foundation for Indonesia’s adaptive defense toward Golden Indonesia 2045. The study is based on global dynamics marked by geopolitical rivalries, technological progress, and multidimensional threats that demand visionary and integrative leadership. A qualitative-descriptive method was employed, combining literature review, policy analysis, and comparative international case studies, with data drawn from books, academic journals, official defense documents, and expert interviews. SWOT analysis reveals Indonesia’s strengths in ideology, geostrategy, and social legitimacy, yet highlights weaknesses in defense modernization, foreign technology dependence, and limited cross-sectoral coordination. Strategic opportunities lie in the Golden Indonesia 2045 vision, digital transformation, and international cooperation, while external threats include great-power rivalries, cyberattacks, grey-zone competition, and global supply chain disruptions.The study concludes that Indonesia’s strategic leadership must be transformational, adaptive, and integrative. Recommendations focus on building an independent defense industry, strengthening human resources, and advancing digital defense. With consistent implementation, this model can enhance adaptive defense and contribute significantly to achieving Golden Indonesia 2045.
Analisis Prinsip Etika Berinteraksi dengan Hukum Humaniter dalam Konteks Perang Sutopo, Joko; Zaman, Komaruz; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3109

Abstract

Penelitian ini membahas interaksi antara prinsip etika dan hukum humaniter internasional (HHI) dalam konteks konflik bersenjata modern. Dengan berkembangnya teknologi militer seperti drone dan senjata otonom, muncul dilema etika yang menantang efektivitas prinsip HHI, khususnya terkait perlindungan terhadap warga sipil. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip etika dapat memperkuat penerapan hukum humaniter dalam pengambilan keputusan militer. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan para ahli hukum dan etika militer, kemudian dianalisis secara tematik. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun prinsip pembedaan dan proporsionalitas masih menjadi dasar HHI, implementasinya menghadapi tantangan serius dalam perang asimetris dan urban. Selain itu, dilema moral di tingkat taktis menegaskan pentingnya pelatihan etika bagi prajurit. Penelitian ini juga mengusulkan integrasi etika ke dalam kebijakan militer secara holistik, termasuk pembentukan unit penasihat etika dan pendekatan komunitas untuk konflik non-konvensional. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa reformulasi HHI yang adaptif terhadap dinamika teknologi dan sosial diperlukan untuk memperkuat legitimasi dan efektivitas perlindungan sipil dalam konflik modern.
DINAMIKA KEPEMIMPINAN XI JINPING DALAM KONTEKS MOBILISASI SUMBER DAYA NASIONAL: ANALISIS TEKNOKRASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEBIJAKAN PERTAHANAN INDONESIA Hendrik Etwiory, Robinson; Andrianto, Febi; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Bimo Risandi, Anton
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 11 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i11.2025.4389-4398

Abstract

Penelitian ini menganalisis dinamika kepemimpinan teknokratis Xi Jinping dan dampaknya terhadap mobilisasi sumber daya nasional di Tiongkok, dengan fokus pada strategi Military-Civil Fusion (MCF). Menggunakan kerangka teoritis multi-dimensi yang mengintegrasikan kepemimpinan transformasional (Burns, 1978; Bass, 1985), kepemimpinan adaptif (Heifetz, 1994), dan kepemimpinan strategis militer (Yarger, 2006), penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Xi Jinping telah secara sistematis mengkonsolidasikan kekuatan dan mengarahkan sumber daya nasional untuk mencapai supremasi teknologi dan modernisasi militer. Penelitian ini juga mengidentifikasi implikasi strategis dari model Tiongkok bagi Indonesia, yang sedang berupaya memperkuat kebijakan pertahanannya menuju visi Indonesia Emas 2045. Melalui analisis komparatif yang didukung oleh tools analisis sistematis Fishbone Analysis (Ishikawa, 1968), Analytical Hierarchy Process (AHP) (Saaty, 1980), dan SWOT Analysis (Humphrey, 2005) penelitian ini mengidentifikasi kendala utama yang dihadapi Indonesia dan merumuskan strategi untuk mengatasinya. Temuan utama menunjukkan bahwa meskipun model Tiongkok tidak dapat direplikasi secara langsung, prinsip-prinsip sinergi, fokus strategis, dan inovasi teknologi dapat diadaptasi dalam konteks demokrasi Indonesia. Penelitian ini mengusulkan konsep "Teknokrasi Pancasilais" sebagai model alternatif yang mengintegrasikan efisiensi teknokratis dengan 1 NUSANTARA : Jurnal Ilmu Penegtahuan Sosial, 2 (1) (2019): 1-15 nilai-nilai Pancasila, serta "Doktrin Pertahanan Nusantara 4.0" sebagai kerangka konseptual untuk transformasi pertahanan Indonesia. Kontribusi penelitian ini terletak pada analisis multi-teoritis yang komprehensif, penggunaan metodologi campuran yang sistematis, dan formulasi rekomendasi kebijakan yang relevan dengan konteks Indonesia.