Ulfa Rahma, Ulfa Rahma Daulay
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KERAJAAN PERLAK: Kerajaan IslamTertua di Indonesia Ade Aulia , Ade Aulia Rahman; Alfiana, Alfiana Nurul Fadillah; Fahrul Zikr, M. Fahrul Zikri; Nazwa , Nazwa Andjani; Ulfa Rahma, Ulfa Rahma Daulay
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27463

Abstract

Kerajaan Perlak, yang terletak di wilayah Aceh Timur, dikenal sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Berdiri sekitar abad ke-9 Masehi, kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, jauh sebelum munculnya kerajaan-kerajaan Islam besar lainnya seperti Samudra Pasai dan Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji asal-usul, perkembangan, serta kontribusi Kerajaan Perlak dalam konteks sejarah Islam di Indonesia. Keberadaannya menegaskan bahwa proses Islamisasi di Indonesia dimulai lebih awal dari pada yang umum diperkirakan. Dan Sejarah Islam di Nusantara, pentingnya Kerajaan Perlak sebagai tonggak awal peradaban Islam di Indonesia.
DAENDELS DAN JALAN ANYER-PANARUKAN: JEJAK PENJAJAHAN PRANCIS DI INDONESIA Rosmaida, Rosmaida Sinaga; Enjel, Enjel Adriani Br. Gurusinga; Jesica, jesica Anantasia Lumbanraja; Karel, Karel Cornelius Sinaga; Ulfa Rahma, Ulfa Rahma Daulay
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.34120

Abstract

Artikel ini membahas kebijakan Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1808–1811), dalam pembangunan Jalan Raya Pos Anyer–Panarukan. Jalan sepanjang ±1000 km ini dibangun sebagai strategi pertahanan menghadapi ancaman Inggris serta memperlancar komunikasi dan transportasi di Pulau Jawa. Pembangunan jalan raya ini membawa dampak positif berupa terbukanya akses mobilitas, perdagangan, dan jaringan transportasi modern. Namun, di balik itu, proyek tersebut menimbulkan penderitaan rakyat akibat penggunaan kerja paksa (rodi) yang menelan banyak korban jiwa. Artikel ini menggunakan metode studi literatur dengan menelaah berbagai sumber tertulis untuk mengkaji dampak kebijakan Daendels dari perspektif politik, militer, ekonomi, dan sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan Daendels bersifat ambivalen: di satu sisi memperkuat infrastruktur dan pemerintahan kolonial, namun di sisi lain mencerminkan praktik eksploitasi yang menindas masyarakat pribumi.
DAENDELS DAN JALAN ANYER-PANARUKAN: JEJAK PENJAJAHAN PRANCIS DI INDONESIA Rosmaida, Rosmaida Sinaga; Enjel, Enjel Adriani Br. Gurusinga; Jesica, jesica Anantasia Lumbanraja; Karel, Karel Cornelius Sinaga; Ulfa Rahma, Ulfa Rahma Daulay
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.34120

Abstract

Artikel ini membahas kebijakan Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1808–1811), dalam pembangunan Jalan Raya Pos Anyer–Panarukan. Jalan sepanjang ±1000 km ini dibangun sebagai strategi pertahanan menghadapi ancaman Inggris serta memperlancar komunikasi dan transportasi di Pulau Jawa. Pembangunan jalan raya ini membawa dampak positif berupa terbukanya akses mobilitas, perdagangan, dan jaringan transportasi modern. Namun, di balik itu, proyek tersebut menimbulkan penderitaan rakyat akibat penggunaan kerja paksa (rodi) yang menelan banyak korban jiwa. Artikel ini menggunakan metode studi literatur dengan menelaah berbagai sumber tertulis untuk mengkaji dampak kebijakan Daendels dari perspektif politik, militer, ekonomi, dan sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan Daendels bersifat ambivalen: di satu sisi memperkuat infrastruktur dan pemerintahan kolonial, namun di sisi lain mencerminkan praktik eksploitasi yang menindas masyarakat pribumi.