Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KLINIK PRATAMA HEALTHY LIFE BANDUNG DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN Angela Azalia Trisna Putri; Erliany Syaodih; Kahar Mulyani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha Klinik Pratama Healthy Life Bandung dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan pasien. Strategi tersebut disusun berdasarkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki klinik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang melibatkan manajemen klinik, tenaga medis, dan pasien untuk memperoleh gambaran menyeluruh terkait kondisi internal dan eksternal klinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klinik Pratama Healthy Life memiliki kekuatan pada layanan yang beragam, kepemilikan aset sendiri, dan kemitraan dengan BPJS. Kelemahan yang ditemukan adalah keterbatasan fasilitas dan ketergantungan terhadap pasien BPJS. Peluang yang dapat dimanfaatkan termasuk peningkatan pemasaran digital dan kerja sama dengan perusahaan, sedangkan ancaman utama berasal dari persaingan dengan klinik lain dan perubahan regulasi pemerintah. Berdasarkan analisis SWOT, dirumuskan strategi pengembangan usaha berupa peningkatan promosi digital, optimalisasi layanan berbasis teknologi, serta perluasan kerja sama dengan mitra strategis. Strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien dan memperkuat daya saing Klinik Pratama Healthy Life Bandung di tengah persaingan industri layanan kesehatan yang semakin kompetitif.
INOVASI DAN TANTANGAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI RUMAH SAKIT: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Kuddi, Apriani; Amilia Devi Siregar; Angela Azalia Trisna Putri; Purwadhi Purwadhi; Yani Restiani Widjaja
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i5.8685

Abstract

Tujuan Penelitian: Manajemen strategi rumah sakit menghadapi tantangan yang kompleks di era modern, termasuk kebutuhan inovasi dalam pengelolaan dan pelayanan kesehatan. Tinjauan literatur ini mengeksplorasi inovasi terkini serta tantangan utama dalam manajemen strategi rumah sakit, mengidentifikasi metode baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi kesehatan. Metode Penelitian: Tinjauan literatur dilakukan dengan menganalisis kumpulan artikel dari berbagai basis data akademik relevan, yang mencakup publikasi dalam lima tahun terakhir. Fokus utama adalah pada studi-studi yang membahas inovasi dalam strategi manajemen rumah sakit, termasuk adopsi teknologi baru, model bisnis inovatif, dan praktik manajerial terbaru. Hasil Penelitian: Inovasi dalam manajemen strategi rumah sakit meliputi implementasi teknologi informasi kesehatan, model organisasi, dan peningkatan sistem evaluasi kinerja. Tantangan utama termasuk resistensi terhadap perubahan, keterbatasan anggaran, dan kesulitan dalam integrasi teknologi baru. Kemajuan manajemen rumah sakit memerlukan keterampilan dan perubahan dalam organisasi. Kesimpulan: Inovasi dalam manajemen strategi rumah sakit menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan. Tantangan harus diatasi dengan sistem manajerial, pelatihan staf, dan keberlanjutan finansial. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi solusi praktis dan strategi adaptasi.
KAMPUNG INVESTASI HATI SERVICE FACILITY AS A SOLUTION-ORIENTED APPROACH TO MENTAL HEALTH PROBLEMS IN THE COMMUNITY; MONOGRAPH ANALYSIS Ni Ketut Sri Diniari; Luh Nyoman Alit Aryani; Marianto, Marianto; Michael Surya; Merryanggy Saiba; Angela Azalia Trisna Putri
International Journal of Social Science Vol. 5 No. 4 (2025): December 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v5i4.11886

Abstract

Background: Mental disorders represent a complex public health issue that requires a comprehensive rehabilitative approach. In Indonesia, the increasing prevalence of people with mental disorders highlights the need for rehabilitation services that integrate medical, social, and psychological components. Objective: This study aims to analyze the rehabilitation needs of individuals with mental disorders at the Kampung Investasi Hati Service Facility as a strategic approach to addressing mental health problems in the community. Methods: A descriptive cross-sectional design was employed using total sampling of all residents and Kampung Investasi Hati Service Facility staff. The “Pulih Questionnaire” was used to assess clinical symptoms and social functioning. Data were obtained through interviews, observation, and document review, and were analyzed descriptively using frequency distribution and narrative synthesis. Results: The majority of residents were male, aged >60 years, diagnosed with hebephrenic or paranoid schizophrenia, and had stayed for more than five years. Basic needs were fulfilled; however, psychosocial rehabilitation remained minimal. Daily activities did not follow the established schedule, and only a few residents participated in vocational therapy. Several facilities required improvement, including bedrooms, toilets, activity rooms, and security systems. Human resources were limited; most staff were non-medical personnel and lacked continuous mental health training. Variation in treatment centers created challenges in monitoring therapy. Mean clinical symptom scores (6.41%) approached the threshold for clinical attention, while social functioning scores were within the moderate category (13.48%). Conclusion: Rehabilitation needs at the Kampung Investasi Hati Service Facility have not been optimally met. Strengthening human resources, improving infrastructure, establishing structured rehabilitation programs, and enhancing coordination with healthcare facilities are required to ensure continuity of care.