Pembangunan inklusif dan berkelanjutan merupakan salah satu tujuan utama dalam menciptakan kesejahteraan sosial yang merata. Dalam konteks ini, modal sosial memainkan peran penting sebagai faktor yang mendorong pemberdayaan masyarakat. Modal sosial mencakup jaringan sosial, norma, dan kepercayaan yang memungkinkan individu dan kelompok bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran modal sosial dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur sebagai dasar analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, partisipasi sosial, serta solidaritas dalam masyarakat berkontribusi secara signifikan terhadap keberhasilan program pemberdayaan. Jaringan sosial yang kuat memungkinkan masyarakat untuk mengakses sumber daya, meningkatkan kapasitas individu, serta memperkuat daya tawar mereka dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, keberadaan modal sosial yang tinggi dapat membantu menciptakan kemandirian masyarakat, mengurangi ketimpangan, dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun demikian, meskipun memiliki banyak manfaat, penelitian ini juga menemukan bahwa modal sosial dapat menghadapi berbagai hambatan, seperti kurangnya partisipasi aktif, lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan, serta ketergantungan berlebihan pada pihak eksternal. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk memperkuat modal sosial, seperti melalui pendidikan masyarakat, kebijakan yang inklusif, penguatan kapasitas kelembagaan lokal, serta pembentukan dan penguatan jejaring komunitas. Dengan demikian, modal sosial dapat menjadi katalisator utama dalam menciptakan pembangunan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.