Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM INTERKONEKSI FIRE ALARM SYSTEM DAN ACCESS CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA GEDUNG PERKANTORAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA Rudyarsono, Dika; Sulaiman, M. Arif; Sudarta, Arafa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.47460

Abstract

Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional di gedung perkantoran, interkoneksi antara sistem alarm kebakaran (fire alarm system) dan sistem kontrol akses (access control system) berbasis mikrokontroler ESP32 menawarkan solusi yang efektif. Sistem alarm kebakaran berfungsi untuk mendeteksi adanya potensi kebakaran dan memberikan peringatan kepada penghuni serta pihak berwenang. Di sisi lain, sistem kontrol akses mengatur hak akses masuk dan keluar ke area tertentu dalam gedung, serta menjaga keamanan bangunan dari ancaman eksternal.Sistem interkoneksi ini memanfaatkan mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang menghubungkan kedua sistem tersebut. Ketika alarm kebakaran terdeteksi oleh sensor, mikrokontroler ESP32 akan memproses sinyal dan mengaktifkan sistem kontrol akses untuk membuka pintu evakuasi atau jalur keluar dengan otomatis. Hal ini memungkinkan penghuni gedung untuk melakukan evakuasi secara cepat dan aman tanpa adanya hambatan dari sistem kontrol akses yang membatasi pintu keluar.Metode penelitian dan pengembangan mengikuti model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap : Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation.Pada implementasinya, sistem ini menggunakan komponen mikrokontroler seperti ESP32 yang terhubung dengan sensor kebakaran (seperti sensor asap dan sensor  suhu) dan perangkat kontrol akses (seperti RFID Reader dan juga tombol Magnetic Lock). Mikrokontroler ESP32 juga dapat dihubungkan dengan modul komunikasi nirkabel atau jaringan untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh.Melalui sistem interkoneksi ini, gedung perkantoran dapat meningkatkan respon terhadap kejadian darurat, mempercepat proses evakuasi, dan mengurangi risiko cedera atau kerusakan properti. Selain itu, sistem ini memberikan tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih baik bagi penghuni dan pengelola gedung.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMICU MINAT BERWIRAUSAHA Fatonah, Feti; Rudyarsono, Dika; Ghani, Nur Rozaq Al; Yoma, Rizki Septi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.39536

Abstract

Pendidikan kewirausahaan memiliki peran penting dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha, terutama di tengah tantangan ekonomi global dan tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi mahasiswa terhadap pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi dan bagaimana persepsi ini dapat memengaruhi minat mereka untuk memulai usaha. Pendekatan persuasive dimana pendekatan pooling data secara kuesioner secara riset kepada peserta didik terkait pemahaman pendidikan dibidang kewirausahaan. Pendekatan komperhensif dimana mahasiswa mendapatkan pemahaman pendidikan kewirausahaan dengan cara mengadakan pelatihan atau seminar dibidang kewirausahaan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis literatur, penelitian ini menemukan bahwa pendidikan kewirausahaan yang berbasis praktik, dukungan dari ekosistem kampus, serta program mentoring memiliki dampak signifikan terhadap persepsi mahasiswa dan kesiapan mereka untuk berwirausaha. Faktor internal seperti pengalaman pribadi, motivasi, dan rasa percaya diri juga memengaruhi persepsi mahasiswa. Selain itu, faktor eksternal, termasuk dukungan keluarga, teman, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar, turut berperan dalam membentuk pandangan mahasiswa tentang kewirausahaan. Penelitian ini menyarankan perlunya pendekatan pendidikan yang lebih praktis dan terintegrasi dengan dunia industri untuk meningkatkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa.