Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

A Review: Identifikasi Mineral Sulfida Dengan Perbandingan Metode Iodometri dan Spektrofotometri Saputra, Randa; Nur Alam, Muhammad; DD, Fauziah
Illea : Journal of Health Sciences, Public Health and Medicine Vol.1, No.2 (2025): Juni 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi mineral sulfida merupakan langkah penting dalam industri pertambangan dan metalurgi. Penelitian ini bertujuan membandingkan dua metode analisis kimia, yaitu iodometri dan spektrometri, dalam mengidentifikasi kandungan mineral sulfida. Metode iodometri dilakukan melalui titrasi redoks menggunakan larutan iodin, sedangkan spektrometri menggunakan pengukuran serapan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Kedua metode diuji pada sampel mineral sulfida seperti pirit (FeSâ‚‚), galena (PbS), dan kalkopirit (CuFeSâ‚‚). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrometri memberikan akurasi dan presisi lebih tinggi, terutama untuk konsentrasi rendah, karena sensitivitas instrumen. Sementara itu, iodometri tetap efektif untuk analisis cepat di lapangan dengan biaya lebih rendah, meskipun rentan terhadap interferensi ion pengganggu. Kesimpulannya, pemilihan metode tergantung pada tujuan analisis, ketersediaan peralatan, dan tingkat ketelitian yang dibutuhkan.
Optimasi Sifat Antifouling Membran Selulosa Asetat/Kitosan dalam Penghilangan PAH dalam Badan Air Syahrir, Muhammad; Nur Alam, Muhammad; Eka Kartika, Andi; Ilyas, Nita Magfirah
Venn: Journal of Sustainable Innovation on Education, Mathematics and Natural Sciences Vol. 4 No. 3 (2025): Matematika, IPA, dan Pembelajarannya
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/venn.v4i3.355

Abstract

Water pollution caused by persistent organic compounds such as polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) has become a serious environmental issue due to their toxicity, recalcitrance, and potential carcinogenic effects. Membrane technology offers an effective solution; however, its performance is often limited by fouling. This study aims to optimize the antifouling properties of cellulose acetate (CA) membranes through chitosan coating (CA/CS) and to evaluate their mechanical, physical, filtration, and antifouling performance. CA membranes were fabricated via the phase inversion method and subsequently coated with chitosan at concentrations of 2%, 5%, and 7%. Characterization included mechanical testing (tensile strength and elastic modulus), physical properties (water contact angle, swelling index, and water permeability), filtration performance (pure water flux and PAH rejection), and antifouling properties (Fouling Deposition Ratio/FDR and Flux Recovery Ratio/FRR). The results showed that chitosan coating enhanced the hydrophilicity, mechanical strength, water permeability, and PAH rejection compared to pristine CA membranes. The optimum performance was achieved at CA/CS 5%, which exhibited the highest tensile strength and elastic modulus, lowest water contact angle, maximum swelling index and permeability, highest flux, PAH rejection up to 88%, and the best antifouling properties (FDR 20% and FRR 82%). In conclusion, chitosan-coated cellulose acetate membranes significantly improved filtration efficiency and fouling resistance. The CA/CS 5% membrane demonstrates strong potential for practical application in the treatment of PAH-contaminated water in an effective and sustainable manner.
PEMEBRDAYAKAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN TAHU ALAMI DAN MANAJEMEN USAHA PRODUK AMPAS TAHU Wijaya, Mohammad; Danial, Muhammad; Nur Alam, Muhammad
ABDI KIMIA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Edisi Desember
Publisher : Jurusan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/abdi.v3i1.10853

Abstract

Kelompok perajin industri pengolahan tahu memiliki potensi dan peluang usaha yang baik, di antaranya khususnya industri makanan, bakso, warung makan untuk kawasan Makassar dan Gowa membutuhkan produk tahu olahan tanpa bahan pengawet sintetik.. Untuk itu pengrajin tahu berusaha mengejar target omset untuk menghasilkan produk olahan tahu yang alami dan tanpa bahan pengawet sintetik. Limbah industri tahu terdiri ampas tahu dan cairan tahu yang masih berlimpah dan perlu upaya sentuhan teknologi tepat guna dan melibatkan masyarakat khususnya yang tinggal disekitar lokasi industri pengolahan tahu Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah Langkah Pertama. rendam kedelai selama 2-3 jam, kedelai yang sudah direndam kemudian digiling hingga halus dan jangan lupa diberi air agar hasilnya tidak mengental, langkah Ketiga, setelah halus kemudian adonan direbus hingga mendidih selama + 1 jam, Kemudian disaring dengan manual menggunakan kain saring Langkah. Kelima. Lalu diberi asam asetat ini berfungsi untuk membantu proses penggumpalan pada sari kedelai. Langkah Keenam. Proses penggumpalan sari kedelai Langkah Ketujuh. Selanjutnya setelah di press adonan tahu dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan dan produk samping berupa air tahu murni. Luaran berupa Produk pakan ternak untuk sapi local Sehingga mampu meningkatkan /kesejakteraan masyarakat pengrajin dengan membentuk unit usaha UKM (Mitra) yang dikoordinir oleh masyarakat dan pemerintah setempat.