Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN KETELITIAN PLANIMETRIS CITRA RESOLUSI TINGGI PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1: 10000 KECAMATAN BANJAR TIMUR KOTA BANJARMASIN Hayati , Noorlaila; Taufik, Muhammad
GEOID Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v7i1.1330

Abstract

Ketersediaan data spasial saat ini relatif lebih mudah didapatkan karena banyaknya jenis citra dengan berbagai macam resolusi spasial. Citra satelit sudah banyak dipublikasikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang spasial untuk pembuatan program virtual bumi salah satunya yaitu Google Earth (GE). Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, masyarakat banyak memanfaatkan GE untuk kepentingan dalam bidang pemetaan khususnya dalam pembuatan peta dasar. Namun, Citra yang diperoleh dari google earth memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah tidak ada informasi metadata mengenai perolehan citra yang digunakan dan tidak diketahui seberapa besar akurasi citra yang diberikan. Citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Quickbird pada tanggal 4 Oktober 2005 wilayah Kecamatan Banjar Timur dan sekitarnya, Kota Banjarmasin dengan daerah relatif datar. Proses pengambilan citra dari GE ini menggunakan metode chache data setelah dilakukan streaming data citra 100% yang selanjutnya akan dilakukan mosaik citra menggunakan software Global Mapper. Georeferensi citra diperoleh dari 3 metode yaitu koreksi geometrik dengan metode Affine dan polinomial orde 1 serta georeferensi dari GE sendiri. Berdasarkan SNI 19-6502.1-2000 spesifikasi teknis ketelitian planimetris peta dasar (RBI) maka hasil perhitungan ketelitian planimetris citra pada penelitian ini untuk metode Affine memiliki RMSe sebesar 1,014 m. Untuk metode polinomial orde 1 memiliki RMSe sebesar 1,611 m sedangkan georeferensi dari GE sendiri memiliki RMSe dengan nilai 1,708 m. Pada uji statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara uji chi-square dan t-test sehingga secara praktik perhitungan ketelitian planimetris pada GE ini masih ditolak.
RADAR INTERFEROMETRY APPLICATION FOR DIGITAL ELEVATION MODEL IN MOUNT BROMO, INDONESIA Hayati , Noorlaila; Kurniawan, Akbar; Taufik, Muhammad
GEOID Vol. 10 No. 2 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v10i2.1462

Abstract

This paper reviewed the result and processing of digital elevation model (DEM) using L-Band ALOS PALSAR data and two-pass radar interferometry method in Bromo Mountain region. Synthetic Aperture Radar is an advanced technology that has been used to monitor deformation, land cover change, image detection and especially topographic information such as DEM. We used two scenes of SAR imageries to generate DEM extraction which assumed there is no deformation effect between two acquisitions. We could derive topographic information using phase difference by combining two single looks complex (SLC) images called focusing process. The next steps were doing interferogram generation, phase unwrapping and geocoding. DEM-InSAR was compared to SRTM 90m that there were significant elevation differences between two DEMs such as smoothing surface and detail topographic. Particularly for hilly areas, DEM-InSAR showed better quality than SRTM 90 m where the elevation could have 25.94 m maximum gap. Although the processing involved adaptive filter to amplify the phase signal, we concluded that InSAR DEM result still had error noise because of signal wavelength, incidence angle, SAR image relationship, and only using ascending orbit direction.
STUDI PENGAMATAN PENURUNAN DAN KENAIKAN MUKA TANAH MENGGUNAKAN METODE DIFFERENTIAL INTERFEROMETRI SYNTHETIC APERTURE RADAR (DInSAR) (Studi Kasus : Lumpur Lapindo, Sidoarjo) Yulyta, Sendy Ayu; Taufik, Muhammad; Hayati , Noorlaila
GEOID Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i1.1473

Abstract

Munculnya semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, yang terletak di lokasi kegiatan eksplorasi gas PT. Lapindo Brantas memberikan dampak negatif untuk penduduk setempat dan lingkungannya, salah satu dampaknya yakni deformasi. Dalam dinamika bumi, permukaan tanah akan selalu mengalami deformasi dengan berbagai macam faktor penyebab. Seiring perkembangan teknologi, radar merupakan salah satu teknologi penginderaan jauh yang dapat dimanfaatkan untuk mengamati deformasi tanah. Dalam penelitian ini diterapkan metode DInSAR (Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar) untuk mendapatkan besar deformasi dengan ketelitian mencapai sub-sentimeter. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat buah citra satelit ALOS/PALSAR (Februari 2008, Januari 2009, dan Februari 2010 dan Januari 2011) yang kemudian diproses secara Differential Interferometri SAR (DInSAR) hingga didapatkan besar deformasi pada radius 1.5 km dari pusat semburan.Hasil metode DInSAR menunjukkan deformasi vertikal yang terjadi di sekitar wilayah semburan bervariasi, dibeberapa lokasi mengalami subsidence dan beberapa mengalami uplift, tergantung peristiwa yang terjadi pada kurun waktu tersebut. Rata-rata besar penurunan tanah yang terjadi antara tahun 2008-2011 yaitu antara 0- -20 cm/th sedangkan besar uplift rata-rata yaitu 0-10 cm/th . Untuk mengetahui keakuratan metode DInSAR dalam mengamati penurunan tanah maka dilakukan analisa dengan membandingkan beberapa penelitian lain terkait deformasi lumpur lapindo.
Identifikasi Sebaran Spasial Genangan Banjir Memanfaatkan Citra Sentinel-1 dan Google Earth Engine (Studi Kasus: Banjir Kalimantan Selatan) Bioresita, Filsa; Ngurawan, M Ghifary Royyan; Hayati , Noorlaila
GEOID Vol. 17 No. 1 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v17i1.1714

Abstract

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan banjir pada pertengahan bulan Januari 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan. Banjir di Provinsi Kalimantan Selatan pada Januari 2021 membawa dampak korban jiwa maupun materi. Dalam rangka mengurangi kerugian materi yang lebih besar, perlu dilakukan identifikasi wilayah yang mengalami banjir. Dalam penelitian ini daerah sebaran genangan banjir diidentifikasi menggunakan metode change detection dan threshold atau ambang batas. Data diperoleh dari hasil pengolahan menggunakan Google Earth Engine (GEE) berupa peta genangan banjir yang dievaluasi dengan peta hasil pengolahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) Provinsi Kalimantan Selatan. Metode change detection dilakukan pada citra dengan cara membagi nilai piksel citra saat banjir dibagi dengan sebelum banjir. Ekstraksi area genangan kemudian dilakukan dengan nilai threshold sebesar 1,10. Pengolahan dilakukan secara komputasi cloud menggunakan Google Earth Engine (GEE). Luas genangan banjir yang dihasilkan pada tanggal 20 Januari 2021 adalah seluas 226.905 hektar. Hasil tersebut dievaluasi terhadap data genangan banjir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) memiliki overall accuracy sebesar 97%.
Monitoring Surface Deformation Of Coal Mining Waste Dumps With Time Series Insar Analysis Wardhana, Gunawan Wisnu; Hayati , Noorlaila
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i6.60327

Abstract

Surface deformation is a common phenomenon in coal mining operation especially waste dump areas. Overburden dumping activities creates slopes that are potentially susceptible to landslides. It is crucial to consider the factors affecting slope stability during the planning, execution, and post-formation stages of waste dump areas. One of the methods for controlling landslide risk involves the installation of in-situ sensors to monitor the stability of waste dump areas using GPS Monitoring sensors. However, there are challenges associated with limited monitoring coverage, equipment costs, and security risks of the equipment in conducting comprehensive in-situ stability monitoring of the entire waste dump areas. An alternative method is proposed for identifying the deformation in waste dump areas using Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) method with Sentinel-1 imagery data. This study present time-series InSAR analysis for monitoring surface deformation of coal mining waste dumps using MintPy software and Hyp3 ASF DAAC on-demand InSAR data. The results show that the displacement derived from InSAR analysis agree well with the displacement measured by GPS with RMSE value is 0.035 meter and R2 is 0.83. However, some discrepancies were found at the HW12 waste dump area, where InSAR could not detect the very high displacement captured by the GPS monitoring station. On the other hand, InSAR analysis reveals a more detailed spatial distribution of surface deformation compared to the GPS monitoring station, providing valuable insight to mitigate risks and ensure the safety and stability of mining operations, particularly in waste dump areas.