Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Aplikasi Teknologi Multibeam Echosounder dalam Penentuan Kedalaman dan Jenis Sedimen Waduk Selorejo guna Menunjang Aktivitas Perikanan Masyarakat Pribadi, Cherie Bhekti; Hariyanto, Teguh; Yuwono; Pratomo, Danar Guruh; Khomsin; Cahyono, Agung Budi; Hayati, Noorlaila; Bioresita, Filsa; Hariyanto, Irena Hana; Syariz, Muhammad Aldila
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1215

Abstract

Waduk Selorejo merupakan salah satu waduk yang berfungsi sebagai sumber air baku, irigasi, pembangkit listrik tenaga air, dan wisata. Keberadaaan waduk tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa penduduk disekitarnya. Proses identifikasi kondisi dasar perairan waduk dilakukan guna memperoleh informasi berupa kondisi kedalaman perairan dan jenis sedimentasi pada Waduk Selorejo, hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dalam melakukan proses penangkapan ikan di waduk tersebut. Data backscatter digunakan untuk klasifikasi sedimen dan deteksi objek di dasar perairan. Nilai backscatter dapat menggambarkan kondisi sedimen di dasar perairan, termasuk ukuran butir dari sedimen dasar perairan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data backscatter adalah Angular Response Analysis (ARA). Metode ini memanfaatkan variasi nilai backscatter terhadap sudut insiden gelombang akustik. Hasil pengolahan data mosaic backscatter menunjukkan intensitas yang bervariasi di berbagai area waduk, dengan intensitas tinggi di sisi barat dan intensitas rendah di sisi timur dengan rerata nilai intesitas total adalah sekitar -60 dB. Hasil intensitas pemukaan dasar perairan tersebut menunjukkan bahwa dominasi jenis sedimen di Waduk Selorejo adalah clay atau tanah liat.
Analisis Genangan Banjir Terhadap Penutup Lahan di Wilayah Tangerang Menggunakan Data Citra Sentinel-1 dan Sentinel-2 Kenranto, Rizky Aga; Hidayat, Husnul; Bioresita, Filsa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 7, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.87579

Abstract

Banjir mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi masyarakat baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Terkait pengaruh terhadap lingkungan, banjir memiliki dampak yang dapat mempengaruhi kondisi penutup lahan. Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan terkait banjir adalah dengan pemanfaatan data citra satelit penginderaan jauh, yakni menggunakan satelit Synthetic Aperture Radar (SAR). Pemetaan banjir dapat menggunakan data citra satelit SAR karena data SAR bebas awan dan dapat beroperasi siang dan malam. Dalam proses pemetaan genangan banjir diperlukan informasi mengenai jenis penutup lahan yang terdampak banjir untuk analisa dampak banjir terhadap lingkungan. Oleh karena itu banjir sangat berkaitan dengan penutup lahan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pemetaan banjir wilayah Tangerang pada tanggal 23 Maret 2022 dan hubungannya dengan penutup lahan pada area tersebut. Pengolahan data citra SAR Sentinel-1 dengan  metode change detection dan threshold digunakan untuk pemetaan genangan banjir, sedangkan data citra Sentinel-2 level 2 dengan metode supervised classification, algoritma Classification and Regression Tress (CART) digunakan untuk klasifikasi penutup lahan. Berdasarkan pengolahan klasifikasi penutup lahan didapatkan hasil berupa peta penutup lahan dengan nilai Overall Accuracy sebesar 94,84% dan nilai Kappa sebesar 93,17%, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas penutup lahan yaitu badan air, lahan terbangun, vegetasi, lahan kosong dan sawah. Selanjutnya, berdasarkan pengolahan sebaran genangan banjir pada tanggal 23 Maret 2022 dengan nilai threshold 1,20 didapatkan hasil confusion matrix sebesar 94,34%, dan luas genangan banjir sebesar 14.987 ha. Berdasarkan pengolahan overlay diketahui bahwa kelas tutupan lahan yang terkena dampak banjir paling tinggi yaitu kelas lahan terbangun dan kelas vegetasi, dengan masing-masing luas sebesar 5.179,427 ha dan 5.164,562 ha.
Pemanfaatan Citra Sentinel-1 SAR dan Metode Change Detection Approach Untuk Analisis Sebaran Spasial Wilayah Banjir dan Area Terdampak (Studi Kasus: Banjir Kabupaten Aceh Utara 2022) Budiarto, Favian Adith; Bioresita, Filsa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.87585

Abstract

Secara global, terdapat 51,6% kerusakan yang disebabkan oleh bencana banjir dari total kerusakan akibat bencana alam. Banjir dianggap sebagai jenis bencana yang paling mahal dalam hal kerusakan properti dan korban jiwa. Pada awal bulan Oktober 2022, bencana banjir melanda Kabupaten Aceh Utara. Tercatat sebanyak 52.449 jiwa dari 15.499 KK terdampak banjir, di mana 41.120 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi. Terkait dengan hal tersebut, pemantauan bencana banjir sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara untuk melakukan pemantauan bencana banjir adalah dengan melakukan identifikasi wilayah banjir. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan citra Sentinel-1 SAR (Synthetic Aperture Radar). Citra Sentinel-1 adalah citra SAR yang tersedia secara bebas dengan resolusi spasial dan temporal yang tinggi, sehingga berpotensi untuk memfasilitasi pemantauan wilayah banjir yang dinamis. Change detection approach dengan metode threshold dipercaya dapat mengekstrak wilayah banjir dari citra Sentinel-1 SAR secara efektif dan akurat. Dalam penelitian ini, sebaran banjir diekstrak dari data Sentinel-1 SAR polarisasi VH dengan mendeteksi perubahan nilai piksel citra Sentinel-1 SAR pada sebelum terjadinya banjir dan saat terjadinya banjir. Nilai threshold kemudian diaplikasikan untuk memisahkan objek banjir dan non banjir. Dilakukan pula estimasi area terdampak pada area persawahan dan urban. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peta sebaran banjir dan peta area terdampak banjir yang terjadi pada 8 dan 20 Oktober 2022. Luas sebaran banjir pada 8 dan 20 Oktober 2022 secara berurutan adalah 12.331,309 ha dan 6.070,184 ha. Uji validasi banjir 8 dan 20 Oktober 2022 pada penelitian ini diperoleh nilai akurasi 97% dan 98% dengan koefisien Cohen's Kappa sebesar 0,84 dan 0,89.
Estimasi Area Persebaran Potensi Material Tanah Liat Menggunakan Citra Sentinel – 2 dan Metode Skoring Pembobotan (Studi Kasus: Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban) Nugraha, Pradipta Adi; Nurwatik, Nurwatik; Bioresita, Filsa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.88417

Abstract

Eksplorasi potensi wilayah tambang merupakan tahapan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi mengenai lokasi, bentuk, sebaran, luasan, dan sumber daya dari bahan galian yang berada di suatu wilayah. Informasi ini nantinya bermanfaat dalam melakukan cara penambangan, estimasi waktu dan biaya penambagan, serta jumlah kualitas bahan galian yang akan ditambang. Komoditas pertambangan yang sering ditambang adalah material tanah liat yang berfungsi sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen. Komponen pada tanah liat yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan semen adalah alumina (Al2O3) dan silika (SiO2). Kecamatan Semanding, Tuban, Indonesia merupakan daerah penghasil tanah liat sebagai bahan baku semen. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang mampu menganalisis potensi wilayah tambang dari jauh serta lebih efisien. Penelitian ini menggunakan data dari satelit Sentinel - 2 untuk melakukan pemetaan sebaran potensi dan perhitungan luas wilayah tambang tanah liat di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Pemetaan sebaran potensi material tanah liat ini menggunakan 3 parameter utama, yaitu Indeks Vegetasi, Tutupan Lahan, dan Geologi yang kemudian dilakukan pembobotan pada setiap parameter. Luas potensi sebaran tanah liat di Kecamatan Semanding didominasi oleh potensi tinggi yang memiliki luasan 4716.880 ha dengan cakupan sebesar 43.520 persen dari keseluruhan potensi.
THE USE OF SENTINEL-2 IMAGERY FOR TOTAL SUSPENDED SOLIDS (TSS) ESTIMATION IN PORONG RIVER, SIDOARJO Bioresita, Filsa; Firdaus, Hana Sugiastu; Pribadi, Cherie Bhekti; Hariyanto, Teguh; Puissant, Anne
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.642 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2726

Abstract

ABSTRACT Sidoarjo mud disaster is an occurrence of hot mud bursts at drilling location of Lapindo Brantas Inc., Sidoarjo, Indonesia since 29th May 2006. In order to overcome the continuous mud flow, Indonesian government built embankment around the center of the mudflow. They also throw mud materials into the Porong River. The large and continuous disposal of mud material leads to sedimentation in Porong River. Remote sensing method with satellite imagery can be a solution to find out how much sedimentation occurred in Porong River as a result of mud’s disposal. Total Suspended Solid (TSS) calculation from satellite image can be indicator of sedimentation distribution.In previous studies, TSS distribution has been observed from Landsat-7 and Landsat 8 data. Nowadays, with ability of Sentinel-2 which has higher spatial resolution (10 m) and higher revisit time (up to 6 days), optimization of TSS distribution in Porong river can be done. Thus the objective of this research is analysis of Sentinel-2 imagery application to estimate TSS in Porong River. Result showed good correlation between in-situ data and TSS estimation from Sentinel-2 with value 0.72. Keywords : Sentinel-2, TSS, Porong River.
PENGAMATAN PERSEBARAN KONSENTRASI POLUTAN UDARA TERHADAP JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019 – 2022 Putri, Jihan Fadilah; Bioresita, Filsa
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 7, No 2 (2024): Volume 07 Issue 02 Year 2024
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2024.24167

Abstract

Kualitas udara yang mengalami penurunan disebabkan salah satunya oleh pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat seluruh provinsi di Jawa tahun 2022 menduduki peringkat teratas sebagai daerah yang memiliki kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia. Untuk melakukan pencegahan peningkatan polutan udara, maka diperlukan informasi mengenai sebaran konsentrasi polutan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi sebaran konsentrasi polutan udara (PM10, CO, NO2, dan SO2) di Provinsi Jawa Tengah secara spatio-temporal dari tahun 2019 hingga 2022 menggunakan citra Landsat 8. Penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak Google Earth Engine (GEE) untuk mengestimasi nilai polutan udara dengan mengaplikasikan algoritma Somvanshi dkk (2019), Hasan dkk (2014), Alseroury dkk (2015), dan Othman dkk (2010) untuk mengekstrak nilai konsentrasi dari masing-masing polutan. Nilai estimasi yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi nilai ISPU untuk mengetahui kategori kualitas udara per ruas jalan berdasarkan kategori ISPU.  Estimasi polutan menghasilkan nilai rata-rata total selama 4 tahun untuk polutan PM10 senilai 39,197 µg/m3 dengan total 36 ruas jalan berkategori baik dan 27 ruas jalan lainnya berkategori sedang. Polutan CO menghasilkan rata-rata 957,621 µg/m3 dengan 63 ruas jalan berkategori baik. Polutan NO2 menghasilkan rata-rata 177,507 µg/m3 dengan 63 ruas jalan berkategori sedang. Polutan SO2 menghasilkan rata-rata 41,220 µg/m3 dengan total 47 ruas jalan berkategori baik dan 16 ruas jalan lainnya berkategori sedang. Hubungan antara jumlah kendaraan bermotor berdasarkan ruas jalan provinsi dengan konsentrasi polutan dilakukan menggunakan metode Pearson. Koefisien korelasi jumlah kendaraan bermotor berdasarkan ruas jalan provinsi dengan polutan PM10 sebesar R = 0,462 (korelasi sedang), dengan polutan CO sebesar R = 0,336 (korelasi lemah), dengan polutan NO2 sebesar R = 0,412 (korelasi sedang), dengan polutan SO2 sebesar R = 0,526 (korelasi sedang). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kenaikan dan penurunan jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang berdasarkan ruas jalan tertentu memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap perubahan konsentrasi polutan udara di ruas jalan tersebut.
Analisis Sebaran Spasial Genangan Banjir Terkait Tutupan Lahan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Menggunakan Citra Sentinel 1 dan 2 Ambarini, Anggita Puspita; Bioresita, Filsa; Hayati, Noorlaila
GEOID Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i2.1143

Abstract

Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota di Indonesia yang rawan banjir. Pada 20 Januari 2021 terjadi banjir di beberapa wilayah di Kota Banjarmasin. Banjir mengakibatkan kerugian materi dan sekitar 100 ribu jiwa terdampak, dimana beberapa diantaranya diharuskan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Upaya mitigasi bencana banjir dapat dilakukan dengan memetakan genangan banjir menggunakan citra satelit penginderaan jauh, salah satunya citra satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) Sentinel-1. Pemetaan genangan banjir dilakukan menggunakan cloud computing Google Earth Engine dengan metode change detection, dimana citra saat banjir dibagi dengan citra sebelum banjir. Luas genangan banjir pada 20 Januari 2021 di Kota Banjarmasin dengan nilai ambang batas (threshold) yang digunakan adalah 1,1 adalah sebesar 1.674,501 ha dengan overall accuracy 91,25%. Banjir berkaitan erat dengan tutupan lahan. Identifikasi tutupan lahan dapat dilakukan menggunakan citra optis Sentinel-2 dengan metode supervised classification. Pemetaan tutupan lahan menggunakan algoritma Classification and Regression Trees (CART) dengan Google Earth Engine. Hasil klasifikasi tutupan lahan dikategorikan menjadi lima kelas yaitu badan air, lahan terbangun, vegetasi, lahan kosong, dan pertanian. Perhitungan uji akurasi dengan confusion matrix menghasilkan nilai overall accuracy sebesar 95,175% dan kappa sebesar 93,08%, sehingga telah memenuhi ketentuan USGS dan menunjukkan akurasi yang sangat baik berdasarkan kriteria Koefisien Kappa Cohen. Kelas tutupan lahan yang paling terdampak adalah lahan terbangun dan pertanian. Hal ini dapat disebabkan karena laju infiltrasi lahan terbangun dan lahan pertanian seperti sawah tergolong sedang hingga lambat dan sistem drainase di Kota Banjarmasin yang kurang memadai.
Analisa Perubahan Tutupan Lahan Akibat Letusan Gunung Semeru Tahun 2021 dengan Algoritma Random Forest (Studi Kasus: Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang) Hidayat , Husnul; Azzahra, Erika; Bioresita, Filsa
GEOID Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i2.1179

Abstract

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 dengan dampak yang diakibatkan cukup besar. Dengan adanya letusan tersebut, terlihat perubahan tutupan lahan yang cukup signifikan pada kawasan di sekitar Gunung Semeru, salah satunya yaitu Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan pada wilayah yang terdampak letusan dari Gunung Semeru dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Pemantauan perubahan tutupan lahan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan data multi-temporal (2020 dan 2022) Sentinel-2 Level 2A dapat dilakukan dengan menggunakan metode supervised machine learning dengan algoritma Random Forest (RF). Tutupan lahan yang diamati pada penelitian ini terdiri dari enam kelas tutupan lahan yaitu sungai, lahan terbuka, area terbangun, sawah, hutan lahan kering, dan perkebunan. Berdasarkan hasil uji akurasi dengan menggunakan Confussion matrix diperoleh nilai overall accuracy sebesar 85,02%. Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah yang terkena dampak letusan berada di arah tenggara dari puncak Gunung Semeru, dimana pada daerah tersebut terdapat sungai Besuk Kobokan yang merupakan aliran lahar dan lava. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penambahan luas pada kelas sungai, lahan terbuka, dan hutan lahan kering yaitu sebesar 2,293 , 6,381 , 6,499. Sedangkan untuk kelas sawah, perkebunan, dan area terbangun mengalami penurunan luas sebesar 12,863, 2,495dan 0,445. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa letusan Gunung Semeru tahun 2021 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap tutupan lahan.
COASTLINE CHANGES DETECTION USING SENTINEL-1 SATELLITE IMAGERY IN SURABAYA, EAST JAVA, INDONESIA Bioresita, Filsa; Hayati, Noorlaila
GEOID Vol. 11 No. 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i2.1503

Abstract

One of the most important linear features on the earth’s surface is coastline. Coastal zone and its environmental management require the information about coastlines and their changes, which display a dynamic nature. The coastal area of Surabaya has the most dominant sedimentation. This is due to the presence of several large rivers flow in the area, which brings sediment to the estuary. In addition, the development of Suramadu bridge that across Madura strait, connecting Java and Madura islands, has opened an opportunity for the areas around the Suramadu Bridge to be the region of industry activities in East Java. It can give sizeable influence for the physical change that happens around the Suramadu Bridge in particular south coastal area of Bangkalan, Madura and north coastal area of Surabaya as the change of coastline and the wide change of land area caused by natural factor or human activities. Sentinel-1 is one of a Sentinels technology which is a polar-orbiting, all-weather, day-and-night radar imaging mission for land and ocean services at C-band. This image is not limited by weather conditions or darkness and effective to separate land and water objects. The availability of Sentinel-1 images that have high spatial resolution and high temporal frequency, facilitate the monitoring of coastline changes. The aim of this paper was to analyze the ability of Sentinel-1 imagery to delineate coastline and their changes. Detection of the coastline changes can be done by choosing the best extracted parameter from Sentinel-1 and by setting threshold for land and water separations. Furthermore, the results of processed images were overlayed based on multi temporal. From this research, it could be expected that sigma-nought from VH polarization is the best parameter for the land and water separations which threshold determination is according to the distribution values of sigma-nought. However, there are no big differences of coastline changes viewed by changes detection in some Sentinel-1 images since the monitoring was carried out every month.
Pembuatan Peta Foto Udara Desa Campurejo Skala 1:5000 Menggunakan Metode UAV Photogrammetry Hidayat, Husnul; Deviantari, Udiana Wahyu; Kurniawan, Akbar; Bioresita, Filsa; Nurwatik, Nurwatik
GEOID Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v20i1.1618

Abstract

Desa Campurejo adalah salah satu desa pesisir yang terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur. Secara sekilas, desa ini memiliki kawasan terbangun yang cukup luas meskipun kawasan tidak terbangun berupa lahan pertanian, lahan terbuka, dan vegetasi juga cukup dominan. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 370 hektar yang terpisah ke dalam dua wilayah. Dengan kondisi geografis dan batas administrasi yang tidak biasa tersebut keberadaan peta desa berskala besar menjadi penting bagi Desa Campurejo. Salah satu metode untuk membuat peta berskala besar dengan murah dan cepat adalah menggunakan wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Penelitian ini memaparkan pembuatan peta Desa Campurejo menggunakan UAV. Proses akuisisi data dilakukan dengan wahana quadcopter dengan tinggi terbang 150 meter di atas permukaan tanah dengan pertampalan ke depan dan ke samping sebesar 80%. Untuk menjangkau seluruh area desa diperlukan 9 misi penerbangan yang menghasilkan 2163 foto. Proses pengolahan foto udara hingga menjadi citra ortofoto dilakukan dengan metode Structure from Motion (SfM). Dari hasil pengolahan tersebut diperoleh citra foto udara dengan Ground Sample Distance (GSD) sebesar 4,17 cm. Namun untuk efisiensi penyimpanan data, citra ortofoto yang digunakan memiliki resolusi spasial 10 cm. Secara geometrik citra ortofoto yang dihasilkan memiliki RMSE sekitar 5 cm, yang menurut kriteria CE90 memiliki akurasi horizontal sebesar 8 cm. Dengan akurasi tersebut citra yang dihasilkan dapat digunakan untuk membuat peta berskala 1:1000. Namun dengan pertimbangan luas, batas, dan kedudukan wilayah desa peta yang dihasilkan memiliki skala 1:5000 yang dapat memperlihatkan seluruh wilayah desa beserta eksklavenya dalam satu lembar peta. Peta tersebut juga dilengkapi dengan informasi sebaran fasilitas umum yang didapatkan dari hasil survey lapangan, dan informasi batas desa yang diperoleh dari INA Geoportal.