This Author published in this journals
All Journal Man-Ana
Linda Oktaviani
UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Upaya Guru Pai Dalam Menanamkan Kesadaran Salat Zuhur Berjemaah Di Sekolah Linda Oktaviani; Arditya Prayogi; Imam Prayogo Pujiono; Ridho Riyadi; Riki Nasrullah
Jurnal Man-anaa Vol. 1 No. 1 (2024): Man-Ana: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Prgram Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58326/man.v1i1.217

Abstract

Artikel ini ditulis dengan dilatarbelakangi oleh masih kurangnya kesadaran dari sebagian peserta didik dalam melaksanakan salat berjemaah. Pelaksanaan program salat berjemaah di sekolah merupakan salah satu usaha untuk melatih pengamalan dan pembinaan salat peserta didik. Dengan demikian, dalam pelaksanaannya, peran guru PAI menjadi penting agar dapat menumbuhkan kesadaran terhadap peserta didik. Penguatan yang baik akan berorientasi pada proses pendidikan dengan diterapkannya pembiasaan padapesertadidik. Pembiasaan yang diterapkan di SMP Muhammadiyah Kesesi Kabupaten Pekalongan melalui pembiasaan salat zuhur berjemaah di sekolah. Artikel ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya adalah studi lapangan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan didukung analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil telaah didapatkan gambaran bahwa terdapat beberapa upaya yang dilakukan guru PAI dalam menanamkan kesadaran salat di SMP Muhammadiyah Kesesi, diantaranya yaitu membuat aturan, suri tauladan (memberi contoh), memberi hukuman kepada peserta didik yang melanggar aturan dan memberi penghargaan kepada peserta didik yang mematuhi aturan. Upaya-upaya ini didukung dengan adanya faktor pendukung seperti adanya aturan, suri tauladan, hukuman dan penghargaan. Sedangkan, di sisi lain terdapat pula faktor penghambat seperti keterbatasan ruang lingkup aturan, keterbatasan waktu guru serta adanya peserta didik yang menyepelekkan hukuman dan penghargaan.