Millah, Nadiya Ihda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Pernikahan Nyakak Masyarakat Adat Lampung Saibatin Perspektif Mubadalah Millah, Nadiya Ihda; Kusmawan, Asep
El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law Vol. 4 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/el-izdiwaj.v4i2.19390

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hukum dari tradisi sistem pernikahan nyakak masyarakat adat lampung saibatin menurut Mubadalah. Sistem pernikahan nyakak adalah status perkawinan yang menempatkan posisi perempuan mengikuti jalur kekerabatan laki-laki atau keluarga dari suaminya atau sistem kekerabatan Patrilineal. Setelah menikah secara otomatis terjadi peralihan peran dan tanggungjawab yang sebelumnya dikuasai oleh keluarga istri kemudian berpindah kepada keluarga suami. Secara tidak langsung pada perkawinan Nyakak menempatkan perempuan dalam posisi diambil atau ambil anak, anak perempuan dibeli oleh keluarga laki-laki, bersamaan dengan penyerahan sejumlah uang serta barang yang dibutuhkan oleh keluarga perempuan. Penelitian ini berbasis lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya. sistem pernikahan nyakak perspektif Mubadalah masyarakat adat Lampung Saibatin dinilai ada dampak kemudaratannya, karena sangat menyudutkan hak perempuan, perempuan menikah nyakak juga dinilai tidak memiliki hak untuk keluarga besarnya dan tidak mempunyai kewajiban pula untuk membantu kesulitan yang dialami oleh orang tua kandungnya. konsep mubadalah itu menekankan bahwa antara laki-laki dan perempuan itu sama, dalam hal ini sama yang dimaksud adalah kesalingan dan juga kerjasama yang dibangun antara laki-laki dan perempuan  harus seimbang perbuatan hukumnya. Jadi, sesuai dengan perkembangan zaman hukum adat atau kebiasaan dalam hal ini pernikahan adat Lampung saibatin seharusnya mengikuti tetapi dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokalnya.
PERINTAH MENIKAH DAN LARANGAN MEMBUJANG DALAM TINJAUAN ISTISHLAH Millah, Nadiya Ihda; Gusher, Agus Hermanto; Zaelani, Abdul Qodir
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-maslahah.v19i1.2517

Abstract

Penelitian ini meneliti perilaku membujang yang banyak kita jumpai di masyarakat. Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan, apakah hal ini dibolehkan dalam Islam, sedangkan Islam menganjurkan untuk menikah, sebagai salah satu bentuk ketaatan atas peintah Allah swt. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana perilaku membujang dalam tinjauan istishlah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku membujang dan tinjauan istishlah tentang perilaku membujang. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) atau kualitatif, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif. Hasil penelitian ini adalah membujang adalah suatu larangan dan juga terdapat banyak mudharatnya. Demikian juga Rasulullah SAW melarang membujang (at-Tabattul) yakni tidak menikah.  Atas dasar itu, selama mampu menikah, maka dianjurkan untuk menikah dan pilih wanita yang memiliki agama yang baik, untuk menjaga keturunan dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah atas izin dan jalan yang di ridhai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.