Silitonga, Immanuel D.B.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS MENDONGENG OLEH MAHASISWA PGSD SEMESTER VI KELAS 6 UNIKA SANTO THOMAS SUMATERA UTARA TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Liana; Gultom, Candra Ronitua; Silitonga, Immanuel D.B.
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 5 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/pendistra.v5i1.2027

Abstract

Mendongeng merupakan tradisi yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia berabad-abad yang lalu yang perlu dilestarikan karena banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan tersebut. Tulisan ini mendeskripsikan tentang pengertian dongeng, mendongeng, dan manfaatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang diperlukan diperoleh dengan studi pustaka dan selanjutnya diinterpreasi. Tahap selanjutnya dideskripsikan tentang dongeng, mendongeng dan manfaatnya. Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi. Manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan mendongeng adalah: 1. Menumbuhkan sikap proaktif, 2. Mempererat hubungan anak dengan orang tua. 3. Menambah pengetahuan, 4. Melatih daya konsentrasi, 5. Menambah perbendaharaan kata, 6. Menumbuhkan minat baca, 7. Memicu daya pikir kritis anak, 8. Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak, 9. Memberi pelajaran tanpa terkesan menggurui.
KEMAMPUAN MENULIS MENDONGENG OLEH MAHASISWA PGSD SEMESTER VI KELAS 6 UNIKA SANTO THOMAS SUMATERA UTARA TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Liana; Gultom, Candra Ronitua; Silitonga, Immanuel D.B.
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 5 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/pendistra.v5i1.2027

Abstract

Mendongeng merupakan tradisi yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia berabad-abad yang lalu yang perlu dilestarikan karena banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan tersebut. Tulisan ini mendeskripsikan tentang pengertian dongeng, mendongeng, dan manfaatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang diperlukan diperoleh dengan studi pustaka dan selanjutnya diinterpreasi. Tahap selanjutnya dideskripsikan tentang dongeng, mendongeng dan manfaatnya. Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi. Manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan mendongeng adalah: 1. Menumbuhkan sikap proaktif, 2. Mempererat hubungan anak dengan orang tua. 3. Menambah pengetahuan, 4. Melatih daya konsentrasi, 5. Menambah perbendaharaan kata, 6. Menumbuhkan minat baca, 7. Memicu daya pikir kritis anak, 8. Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak, 9. Memberi pelajaran tanpa terkesan menggurui.
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karya Ilmiah Siswa Kelas Xi Nadeak, Yosepin Imawati; Tambunan, Marlina Agkris; Saragih, Vita Riahni; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel D.B.
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v10i2.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karya Ilmiah Siswa Kelas XI Sma Negeri 4 Pematangsiantar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aspek kesalahan berbahasa pada karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Pematangsiantar, sebagai berikut. Kesalahan berbahasa tataran fonologi, kesalahan penulisan huruf sering teradi dalam menulis sebuah kata maupun kalimat, seperti penghilangan fonem yang terdiri dari 19 kesalahan yang mencakup jumlah terbanyak, penambahan fonem yang terdiri dari 4 kesalahan yang mencakup jumlah paling sedikit, dan perubahan fonem terdiri dari 15 kesalahan, maka jumlah kesalahan pada tataran fonologi yaitu 38 kesalahan penulisan huruf. Kesalahan berbahasa tataran morfologi adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi) yang terdiri dari 26 kesalahan yang mecakup jumlah terbanyak, pengulangan kata (dalam proses reduplikasi) terdiri dari 3 kesalahan, maka umlah kesalahan pada tataran morfologi yaitu 29 kesalahan pembentukan kata. Kesalahan berbahasa tataran sintaksis, fungsi sintaksis yaitu yang terdiri dari kalimat tidak bersubek yang terdiri dari 7 kesalahan, kalimat tidak berpredikat terdiri dari 1 kesalahan, dan kalimat tidak berobek terdiri dari 8 kesalahan yang mencakup jumlah terbanyak, maka jumlah kesalahan pada tataran sintaksis yaitu 16 kesalahan susunan kalimat. Kesalahan berbahasa tataran semantik, kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang seharusnya, kesalahan karena pasangan yang terancukan yang terdiri dari 4 kesalahan dan kesalahan karena pilihan kata yang tidak tepat memiliki jumlah yang sama yaitu 4 kesalahan, maka jumlah pada tataran semantik yaitu 8 kesalahan. Penyebab kesalahan berbahasa pada karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Pematangsiantar ada 4, yaitu: 1) interferensi dari bahasa asing atau bahasa daerah, 2) kebiasaan yang salah atau kebiasaan yang berkelanutan, 3) kurangnya pemahaman terhadap kaidah bahasa, 4) pengaruh bahasa lisan terhadap tulisan.