Aplikasi mobile untuk pengelolaan sampah menjadi alat strategis untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam ekonomi sirkular dan pelestarian lingkungan. Keberhasilan adopsi aplikasi semacam ini sangat bergantung pada kualitas antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang ditawarkan. Aplikasi "Bang Jaki" merupakan inisiatif digital di Kota Binjai untuk memfasilitasi jual beli sampah daur ulang, namun evaluasi sistematis terhadap aspek usability-nya belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas desain UI dan UX aplikasi "Bang Jaki" secara kualitatif, mengidentifikasi masalah-masalah usability, dan memberikan rekomendasi perbaikan yang terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi heuristik dengan menerapkan sepuluh prinsip usability dari Jakob Nielsen. Data dikumpulkan melalui analisis visual terhadap tangkapan layar dari berbagai fitur utama aplikasi, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip heuristik dan dinilai tingkat keparahannya. Evaluasi menemukan beberapa pelanggaran prinsip usability dengan tingkat keparahan mayor, terutama pada aspek ‘Visibility of system status’, ‘Error prevention’, dan ‘Help users recognize, diagnose, and recover from errors’. Masalah yang teridentifikasi meliputi ketiadaan indikator pemrosesan (loading), pesan kesalahan teknis yang ditampilkan langsung kepada pengguna, tidak adanya validasi input secara real-time, dan penanganan aset gambar yang gagal dimuat secara tidak elegan. Meskipun memiliki fondasi desain yang cukup baik, aplikasi "Bang Jaki" memiliki kelemahan usability yang signifikan. Rekomendasi perbaikan yang diajukan, seperti implementasi indikator loading, pesan kesalahan yang ramah pengguna, dan validasi input, diharapkan dapat meningkatkan kegunaan, kredibilitas, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan, sehingga mendukung tujuan aplikasi secara lebih efektif.