Sembiring, Indrila
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Visi Indonesia Emas 2045 Ditinjau dari Sudut Pandang Agama, Negara, dan Warga Negara (Studi Kasus di Desa Kutalimbaru, Dusun 1 Kutalimbaru) Sibuea, Masrul Zuhri; Soleha, Soleha; Aldy, Fahri; Sembiring, Indrila; Hanafiah, Maulidya; Fadhila, Rahma; Putri, Ami Manda Atika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pandangan masyarakat terhadap Visi Indonesia Emas 2045 ditinjau dari tiga dimensi utama: agama, negara, dan warga negara. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang dilaksanakan di Dusun 1 Kutalimbaru, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 50 orang responden dipilih secara purposif, terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan latar belakang keagamaan Islam dan Kristen, serta profesi beragam seperti guru, pelajar, mahasiswa, pedagang, dan wiraswasta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memandang Visi Indonesia Emas 2045 sebagai gagasan yang sejalan dengan nilai-nilai agama seperti kejujuran, kerja sama, tanggung jawab sosial, dan toleransi. Meski pemahaman konseptual terhadap isi visi relatif rendah akibat minimnya sosialisasi dari pemerintah pusat, masyarakat tetap menunjukkan optimisme dan kesiapan untuk berkontribusi. Bentuk kontribusi tersebut meliputi keterlibatan dalam kegiatan sosial, pengembangan usaha mikro, pendidikan keluarga, serta partisipasi dalam program desa. Peran perempuan tercatat dominan dalam kegiatan sosial komunitas, meskipun keterlibatannya dalam pengambilan keputusan masih terbatas. Temuan ini menegaskan bahwa perwujudan Visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga sangat bergantung pada partisipasi aktif warga negara di tingkat akar rumput. Oleh karena itu, sinergi antara nilai agama, kehadiran negara, dan kesadaran kewargaan menjadi landasan strategis dalam membangun Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berkeadaban.