Abstrak. Keberlanjutan sumber daya alam menjadi hal penting di tengah pertumbuhan pariwisata, termasuk di Hutan Pinus Rahong, Pangalengan, yang mengalami lonjakan pengunjung. Meski berdampak positif bagi ekonomi lokal, hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kelestarian hutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai ekonomi Hutan Pinus Rahong menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode Travel Cost Method dengan 100 responden wisatawan. Hasil analisis menunjukkan nilai ekonomi sebesar Rp99.602.532.000 per tahun, dengan surplus konsumen sebesar Rp2.766.737 per orang per kunjungan. Temuan ini menegaskan pentingnya optimalisasi potensi ekonomi hutan melalui perencanaan tata ruang yang baik dan pengelolaan lingkungan yang ketat. Pengembangan fasilitas ramah lingkungan serta kebijakan perlindungan hutan, alokasi dana konservasi, dan promosi wisata berkelanjutan dari pemerintah juga diperlukan untuk memastikan manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan berjalan seimbang. Abstract. The sustainability of natural resources is crucial amid the growing tourism sector, including at Rahong Pine Forest in Pangalengan, which has seen a significant increase in visitors. While this growth benefits the local economy, it also raises concerns about forest conservation. This study aims to assess the economic value of Rahong Pine Forest using a quantitative approach and the Travel Cost Method, with 100 tourist respondents. The analysis revealed an economic value of IDR 99,602,532,000 per year and a consumer surplus of IDR 2,766,737 per person per visit. These findings highlight the need to optimize the forest's economic potential through proper spatial planning and strict environmental management. Additionally, the development of eco-friendly facilities and government support in the form of forest protection policies, conservation funding, and sustainable tourism promotion are essential to ensure that economic benefits and environmental preservation go hand in hand.