p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PIPER
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH WAKTU DEFOLIASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS UBI JALAR (Apomoea batatas L.) prengki, libertus; Mangardi, Mangardi
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 1 (2025): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i1.1592

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang dibudidayakan secara luas di seluruh dunia karena mempunyai daya adaptasinya yang luas, potensi hasil yang besar, serta nilai gizinya yang tinggi sehingga telah menjadi tanaman pangan yang penting. Pemanfaatan ubi jalar selain sebagai sumber pangan juga sebagai bahan baku industri serta pakan ternak, namun tanaman ubi jalar memiliki karakter pertumbuhan, yaitu tingginya pertumbuhan vegetatif yaitu daun dan batang. Salah satu tindakan agronomi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan vegetatif pada tanaman ubi jalar adalah defoliasi. Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji pengaruh berbagai waktu defoliasi terhadap pertumbuhan dan hasil pada 3 varietas ubi jalar, yaitu varietas Beta-1, varietas Sari dan varietas Antin-3. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), dengan menempatkan varietas ubi jalar (V) sebagai petak utama (Main Plot) dan waktu pemangkasan pucuk (Defoliasi) (P) sebagai anak petak (Sub Plot). Parameter yang diamati, yaitu: indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, indeks pembagian, dan hasil panen. Data hasil pengamatan dianalisis uji F pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ 5%Hasil penelitian menunjukkan bahwa defoliasi 45 maupun 65 HST mengakibatkan tingginya pertumbuhan organ vegetatif pada varietas Beta-1. Defoliasi pada berbagai umur tidak dapat meningkatkan produksi ubi jalar varietas Beta-1. Pada varietas Sari, defoliasi 45 HST mampu meningkatkan hasil panen sebesar 7,56 ton/ha (19,88%). Pada varietas Antin-3, tanaman yang didefoliasi 45 dan 65 hasil panennya meningkat masing-masing sebesar 7,97 ton/ha (34,35%) dan 7,38 ton/ha (32,63%). 
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR JAMUR KEBERUNTUNGAN ABADI (JAKABA) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) prengki, libertus; Mangardi, Mangardi; Yulianingsih, Ratri; Agung, Citra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 2 (2025): PIPER, in progress
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i2.1725

Abstract

Mentimun merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup tinggi pemanfaatannya sehingga prospek budidayanya cukup menjanjikan. Namun demikian produksinya di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat masih sangat rendah, salah satu penyebabnya adalah kesuburan tanah yang sangat rendah. Oleh sebab itu maka perlu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yaitu dengan menggunakan POC jakaba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC jakaba terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun.  Penelitian dilaksanakan di Desa Merpak, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, pada bulan Mei sampai bulan Juli 2025, dengan menggunakan metode eksperimen lapangan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor penelitian adalah pemberian POC jakaba terdiri dari lima taraf perlakuan, yaitu P0 = Tidak diberikan POC Jakaba; P1= 20 ml/lt air POC Jakaba + 980 ml air/m2; P2= 40 ml/lt air POC Jakaba + 960 ml air/m2; P3= 60 ml/lt air POC Jakaba + 940 ml air/m2; P4= 80 ml/lt air POC Jakaba + 920 ml air/m2. Parameter yang diamati, yaitu berat basah berangkasan, jumlah buah, dan berat buah. Data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan variabel pengamatan yang menggunakan Analisis ragam (ANOVA), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelian menunjukkan bahwa pemberian POC jakaba berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dan dapat meningkatkan berat basah berangkasan, jumlah buah dan berat buah tanaman mentimun. POC jakaba dengan taraf dosis 80 ml/lt air POC Jakaba + 920 ml air/m2 (P4) merupakan taraf dosis yang optimal karena menghasilkan berat basah berangkasan, jumlah buah, dan berat buah tanaman mentimun paling tinggi.