Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ECENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp.) Karlitus, Janata; Mangardi, Mangardi; Yulianingsih, Ratri
Publikasi Informasi Pertanian Vol 20 No 2 (2024): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v20i2.1285

Abstract

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan salah satu tanaman sayuran daun yang cukup digemari di Indonesia dan berbagai negara tropis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair eceng gondok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jerora, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, mulai dari bulan Februari - April 2024 dengan menggunakan metode percobaan lapangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 taraf konsentrasi perlakuan, yaitu: P0= Tanpa POC eceng gondok, P1= 200 ml POC eceng gondok/800 ml air, P2= 400 ml POC eceng gondok/600 ml air, P3= 600 ml POC eceng gondok/400 ml air, P4= 800 ml POC eceng gondok/200 ml air. Variabel pengamatan dalam penelitian ini, yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan berat segar tanaman (g). Data yang diperoleh kemudian dianalisis sidik ragam (Anova) apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC eceng gondok berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman. Pemberian POC eceng gondok dengan konsentrasi paling tinggi, yaitu 800 ml POC eceng gondok/200 ml air menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman bayam paling tinggi.
PENINGKATAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) MELALUI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BATANG PISANG Yulianingsih, Ratri; Sinaga, Markus; Kurniawati, Herlina; Jumanto, Jumanto
Publikasi Informasi Pertanian Vol 20 No 2 (2024): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v20i2.1316

Abstract

Produksi cabai rawit di Kabupaten Sintang masih rendah, yaitu 2,96 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya produksi cabai rawit adalah rendahnya kandungan bahan organik dalam tanah PMK. Kekurangan bahan organik tersebut dapat diatasi dengan pemberian pupuk organik cair batang pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan produksi cabai rawit melalui pemberian pupuk organik cair batang pisang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 taraf perlakuan yaitu P0 =  Kontrol (tanpa pemberian POC batang pisang), P1 = 200 ml POC batang pisang per liter air; P2 = 400 ml liter air per liter air; P3 = 600 ml POC batang pisang per liter air; P4 = 800 ml POC batang pisang per liter air. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Data dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam dan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada selang kepercayaan 95% dan 99%. Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa pemberian POC batang pisang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Pemberian POC batang pisang sebanyak 800 ml per liter air memberikan rata-rata pertumbuhan dan hasil tertinggi, ditunjukkan dengan tinggi tanaman 32,65 cm, rata-rata jumlah buah 18,98, dan rata-rata berat buah 60,89 gram.
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN LOBAK DENGAN APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK Sinaga, Markus; Kurniawati, Herlina; Yulianingsih, Ratri
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 1 (2025): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i1.1516

Abstract

Lobak putih (Raphanus sativus) merupakan sayuran kaya nutrisi yang berpotensi meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, produktivitasnya di Kabupaten Sintang masih rendah, salah satunya akibat kesuburan tanah yang kurang optimal karena dominasi tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk hayati dan pupuk organik terhadap produktivitas tanaman lobak. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dengan dua faktor: pupuk hayati (0, 5, dan 10 g/m²) dan pupuk organik kompos kulit buah (1, 2, dan 3 kg/m²), masing-masing dengan tiga ulangan. Variabel terukur meliputi tinggi tanaman, bobot daun, panjang dan diameter umbi, serta bobot umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aplikasi 10 g pupuk hayati dan 2 kg pupuk organik per meter persegi (H2P2) memberikan hasil terbaik pada sebagian besar parameter: tinggi tanaman, bobot daun, diameter umbi, dan bobot umbi tanaman-1. Sementara kombinasi 5 g pupuk hayati dan 2 kg pupuk organik (H1P2) menghasilkan panjang umbi tertinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi pupuk hayati dan organik secara signifikan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman lobak. Strategi ini direkomendasikan sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas sayuran secara berkelanjutan di lahan marginal.
PENINGKATAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) MELALUI PEMBERIAN POC KULIT PISANG Yulianingsih, Ratri; Kartana, Syarif Nizar; Saputro, Yuvensius Eko
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 1 (2025): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i1.1566

Abstract

Produksi kacang tanah di Kabupaten Sintang masih rendah jika dibandingkan potensi hasilnya. Salah satu penyebab rendahnya produksi kacang tanah adalah rendahnya kandungan bahan organik dalam tanah PMK. Kekurangan bahan organik tersebut dapat diatasi dengan pemberian POC kulit pisang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan produksi kacang tanah melalui pemberian POC kulit pisang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu P0  = tanpa POC kulit pisang, P1  = 150 ml  POC kulit pisang per liter air, P2= 300 ml POC kulit pisang per liter air, P3 = 450 ml POC kulit pisang per liter air, P4 = 600 ml POC kulit pisang per liter air. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah polong, berat biji tanaman. Data dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada selang kepercayaan 95% dan 99%. Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa pemberian POC kulit pisang berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah. Pemberian 600 ml POC kulit pisang per liter air menghasilkan tinggi tanaman kacang tanah tertinggi yaitu  36.60 cm, jumlah polong tertinggi yaitu 30.90 polong., dan berat biji tanaman tertinggi yaitu 10.59 gram.
IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN TUBA (Derris sp.) SEBAGAI SUMBER PESTISIDA NABATI DI DESA TERATI KABUPATEN SANGGAU Mangardi, Mangardi; Yulianingsih, Ratri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3523

Abstract

Pests are one of the determining factors for the success of plant cultivation. Therefore, pests must be controlled using natural pesticides or botanical pesticides because they are more environmentally friendly and relatively easy to obtain. Tuba is a type of plant that can be used as a botanical pesticide. This research aims to create a description of tuba plants in Terati Village, Sanggau Regency and so that the wider community can know about various types of tuba as an alternative source of pesticides based on local resources. This research uses a qualitative approach using exploratory methods and descriptive methods. This research was carried out in several stages, namely interviews, field observations, taking tuba plant samples, and morphological identification of each type of tuba plant. The research results showed that there were 4 types of tuba plants in the Terati Village area, Sanggau Regency, namely Korunang, Tibuh Uwat, Mpadi', and Jaroh. Korunang is a woody plant with a tree height of 10 - 20 m. The part of the plant that is used as a tuba is the fruit. Tibuh Uwat is a climbing and twining plant, the part of the plant that is used as a tuba, namely the roots. Mpadi' is a thorny vine, the organ used as a tuba is the tuber. Jaroh is a woody plant with a height of 1-2.5 m. The part of the plant used as tuba is the fruit. Keywords: Botanical Pesticides; Fruit Tuba; Root TubaINTISARIHama merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman. Oleh sebab itu, hama harus dikendalikan dengan menggunakan pestisida alami atau pestisida nabati karena lebih ramah lingkungan dan relative mudah diperoleh. Tuba merupakan jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai tumbuhan tuba di Desa Terati Kabupaten Sanggau dan agar masyarakat secara luas dapat mengetahui berbagai jenis tuba sebagai sumber pestisida alternatif berbasis sumberdaya lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksploratif dan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu wawancara, observasi lapangan, pengambilan sampel tanaman tuba, dan identifikasi morfologi setiap jenis tanaman tuba. Hasil penelitian ditemukan terdapat 4 jenis tanaman tuba yang ada di wilayah Desa Terati, Kabupaten Sanggau, yaitu Korunang, Tubuh Uwat, Mpadi’, dan Jaroh. Korunang merupakan tumbuhan berkayu dengan tinggi pohon 10 - 20 m, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sebagai tuba adalah buah. Tibuh Uwat adalah tumbuhan merambat dan membelit, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai tuba, yaitu akar. Mpadi’ merupakan tumbuhan merambat yang berduri, organ yang dimanfaatkan sebagai tuba adalah umbi. Jaroh merupakan tumbuhan berkayu dengan tinggi 1-2,5 m, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai tuba adalah buahnya. Kata kunci: Pestisida Nabati; Tuba Buah; Tuba Akar
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR JAMUR KEBERUNTUNGAN ABADI (JAKABA) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) prengki, libertus; Mangardi, Mangardi; Yulianingsih, Ratri; Agung, Citra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 2 (2025): PIPER, in progress
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i2.1725

Abstract

Mentimun merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup tinggi pemanfaatannya sehingga prospek budidayanya cukup menjanjikan. Namun demikian produksinya di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat masih sangat rendah, salah satu penyebabnya adalah kesuburan tanah yang sangat rendah. Oleh sebab itu maka perlu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yaitu dengan menggunakan POC jakaba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC jakaba terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun.  Penelitian dilaksanakan di Desa Merpak, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, pada bulan Mei sampai bulan Juli 2025, dengan menggunakan metode eksperimen lapangan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor penelitian adalah pemberian POC jakaba terdiri dari lima taraf perlakuan, yaitu P0 = Tidak diberikan POC Jakaba; P1= 20 ml/lt air POC Jakaba + 980 ml air/m2; P2= 40 ml/lt air POC Jakaba + 960 ml air/m2; P3= 60 ml/lt air POC Jakaba + 940 ml air/m2; P4= 80 ml/lt air POC Jakaba + 920 ml air/m2. Parameter yang diamati, yaitu berat basah berangkasan, jumlah buah, dan berat buah. Data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan variabel pengamatan yang menggunakan Analisis ragam (ANOVA), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelian menunjukkan bahwa pemberian POC jakaba berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dan dapat meningkatkan berat basah berangkasan, jumlah buah dan berat buah tanaman mentimun. POC jakaba dengan taraf dosis 80 ml/lt air POC Jakaba + 920 ml air/m2 (P4) merupakan taraf dosis yang optimal karena menghasilkan berat basah berangkasan, jumlah buah, dan berat buah tanaman mentimun paling tinggi.
PENINGKATAN PRODUKSI SAWI PAHIT (Brassica juncea) MELALUI PEMBERIAN PUPUK KOMPOS Mucuna bracteata Yulianingsih, Ratri; Sukasih, Nining Sri; Andros, Ignasius
Publikasi Informasi Pertanian Vol 21 No 2 (2025): PIPER, in progress
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v21i2.1736

Abstract

Produksi sawi di Kabupaten Sintang dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik, seperti pupuk kompos Mucuna bracteata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos Mucuna bracteata terhadap produksi sawi pahit dan untuk mengetahui dosis pupuk kompos Mucuna bracteata yang menghasilkan produksi sawi pahit tertinggi.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu M0  = tanpa pupuk kompos Mucuna bracteata, M1  = 1,5 kg pupuk kompos Mucuna bracteata per petak, M2 = 3 kg pupuk kompos Mucuna bracteata per petak, M3 = 4,5 kg pupuk kompos Mucuna bracteata per petak, M4 = 6 kg pupuk kompos Mucuna bracteata per petak. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, dan berat segar tanaman. Data dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada selang kepercayaan 95% dan 99%. Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos Mucuna bracteata berpengaruh nyata terhadap produksi sawi pahit. Pemberian 6 kg pupuk kompos Mucuna bracteata per petak menghasilkan tinggi tanaman sawi pahit tertinggi yaitu  27,03 cm, dan berat segar tanaman tertinggi yaitu 48,62 gram.