Desa Kertowono, Kecamatan Gucialit, Lumajang merupakan daerah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Dampak fisik dan psikis dapat timbul pasca bencana pada masyarakat setempat. Kondisi ini diperburuk dengan akses transportasi yang terbatas sehingga warga mengalami kesulitan dalam mengakses pusat pelayanan kesehatan. Akibatnya terjadi peningkatan resiko penyakit menular (infeksi saluran napas akut dan diare) dan ada kecenderungan peningkatan komplikasi penyakit kronis. Selain itu masalah psikologis seperti trauma, depresi, perasaan tidak berdaya dan lainnya juga dapat ditemukan pasca bencana. Penanganan pasca bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerinta tetapi semua pihak dapat bergerak membantu sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemulihan dampak fisiologi dan psikologis di wilayah pasca bencana. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pengukuran status gizi pada anak sekolah, penyuluhan kesehatan mental pasca bencana dan pemeriksaan kesehatan bagi warga. Pemberian materi penyuluhan memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait PHBS dan kesehatan mental merupakan kegiatan yang efektif dan diharapkan mampu memicu perubahan perilaku mulai dari diri sendiri dan keluarga sebagai lingkungan terdekat. Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan bahwa sebagian besar memiliki kadar glukosa darah yang masuk dalam kategori prediabetik, sedangkan kadar asam urat dan kolesterol normal.