Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ability of greater duckweed (Spirodela polyrrhiza) to absorb cadmium and its potency as phytoremediator Anca Awal Sembada; Teguh Adhitia Suyadi
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol. 7 No. 02 (2022): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Biology Education Department, Universitas Insan Budi Utomo, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ebio.v7i02.1933

Abstract

Phytoremediation is a method that uses the ability of plants to absorb pollutants in the environment both on land and in water. This study aims to explore duckweed which is a candidate for phytoremediator. Duckweed is a small aquatic plant that grows very fast. In this study, duckweed used is Spirodela polyrrhiza and cadmium was chosen as a model pollutant with concentrations of 0.05 and 0.1 ppm. Cultivation was done for 7 days. The specific growth rates in the 0.05 and 0.1 ppm treatments were decreased, 0.118±0.001 and 0.11±0.002 days-1, respectively, when compared to the control, 0.143±0.002 days-1. S. polyrrhiza was able to absorb cadmium with absorption capacity of 66.4 and 67.2 % at 0.05 and 0.1 ppm, respectively. These showed the potential of duckweed to be further developed as a phytoremediator for the environment.
Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung menjadi Tepung Maizena bagi Kelompok Taruna Tani Gunung Geulis Rumidatul, Alfi; Hidayat, Yayat; Hadiyane, Anne; Anca Awal Sembada
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 6 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.774

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia dengan potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah, salah satunya tepung maizena. Namun, sebagian besar petani masih menjual jagung dalam bentuk biji kering tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga nilai ekonomi yang diperoleh relatif rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan diikuti oleh 25 peserta anggota Kelompok Taruna Tani. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan diversifikasi produk jagung menjadi tepung maizena. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, pendampingan, dan evaluasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif melalui perbandingan nilai pre-test dan post-test peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan sebesar 43,3% dan keterampilan sebesar 50%. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pelatihan dan pendampingan partisipatif efektif dalam mentransfer teknologi tepat guna, mendorong diversifikasi produk, serta meningkatkan nilai tambah dan kemandirian ekonomi kelompok tani. Keberlanjutan usaha direkomendasikan melalui pendirian unit usaha kelompok dan dukungan peralatan dari pemerintah daerah.
Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung menjadi Tepung Maizena bagi Kelompok Taruna Tani Gunung Geulis Rumidatul, Alfi; Hidayat, Yayat; Hadiyane, Anne; Anca Awal Sembada
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 6 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.774

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia dengan potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah, salah satunya tepung maizena. Namun, sebagian besar petani masih menjual jagung dalam bentuk biji kering tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga nilai ekonomi yang diperoleh relatif rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan diikuti oleh 25 peserta anggota Kelompok Taruna Tani. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan diversifikasi produk jagung menjadi tepung maizena. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, pendampingan, dan evaluasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif melalui perbandingan nilai pre-test dan post-test peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan sebesar 43,3% dan keterampilan sebesar 50%. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pelatihan dan pendampingan partisipatif efektif dalam mentransfer teknologi tepat guna, mendorong diversifikasi produk, serta meningkatkan nilai tambah dan kemandirian ekonomi kelompok tani. Keberlanjutan usaha direkomendasikan melalui pendirian unit usaha kelompok dan dukungan peralatan dari pemerintah daerah.