Nahraeni, Wini
Universitas Djuanda Bogor

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERSEPSI PETANI TERHADAP USAHA TANI PAMELO Nahraeni, Wini; Rahayu, Arifah
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.591 KB) | DOI: 10.30997/jp.v7i2.20

Abstract

Pamelo merupakan salah satu jenis jeruk yang termasuk buah unggulan nasional. Di Indonesiaterdapat beragam kultivar pamelo dengan rasa, warna, ukuran, dan bentuk buah. Adapun diKabupaten Magetan, pengusahaan pamelo terdapat di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomorodan Kawedanaan. Fakta di lapangan menunjukkan berbagai aksesi pamelo yang terdapat diKabupaten Magetan ini belum diketahui tentang peta sebaran, karakter populasi, dan persepsimasyarakat terhadap aksesi tersebut. Dari sisi petani, selama ini persepsi petani menanampamelo hanya berdasarkan pada alasan buahnya dapat disimpan lama, baik setelah panenmaupun selama masih di pohon petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsipetani dan memberi masukan kepada instansi terkait mengenai aksesi pamelo yang perludikonservasi. Penelitian dilakukan di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, dan DesaDukuh, Kecamatan Bendo. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sederhana(simple random sampling). Petani sampel berjumlah 100 orang petani pamelo. Hasil penelitianmenunjukkan terdapat enam indikator yang berada pada kriteria sangat baik antara lain jerukpamelo merupakan komoditas utama untuk dijual sebagai penghasilan utama. Buah ini jugamerupakan buah unggulan Kota Magetan, program pengembangan pemerintah
MORPHOLOGICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS OF VARIOUS PUMMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) ACCESSIONS FROM MAGETAN REGENCY Rahayu, Arifah; Nahraeni, Wini; Rochman, Nur; Ardiansyah, Rizki Yora
JURNAL AGRONIDA Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.785 KB) | DOI: 10.30997/jag.v3i2.1043

Abstract

Magetan Regency was the production centre of pummelo that have many accessions  with various morphological and chemical characteristics, but only a few of them were identificated. This study was aimed at identifying morphological and chemical characteristics of pummelo fruits in Magetan Regency.  The study was conducted in the Biology Laboratory of Djuanda University, Bogor from May to July 2015.  Results showed with regard to their morphological characteristic, pomelo plants in this region were found to have spheroid and spheroid-pyriform fruits and the weight of their fruit parts, fruit core width, mesocarp thickness, fruit circle before peeling, fruit circle after peeling, number of fruit segments, number of developed seeds, and edible parts of the fruit were varied.  Chemical characteristics were also found to be varied with vitamin C content of 29.80−44.66 mg/100g, total soluble solids (TSS) content of 8.10−9.72°Brix, total titratable acidity (TAA) of 0.31−0.53 g/100 ml, and TSS/ TAA ratio of 17.69−28.58. Key words: production centre of pummelo, spheroid, vitamin C, TSS
DISTRIBUTION OF PUMMELO {Citrus maxima (Burm.) Merr.} ACCESSIONS IN MAGETAN REGENCY Yora, Rizky; Rahayu, Arifah; Nahraeni, Wini; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1549.085 KB) | DOI: 10.30997/jag.v3i1.1016

Abstract

Pummelo plants in Magetan Regency were found to spread over several villages and their accessions have their own morphological and chemical characteristics.  This study was aimed at assessing the distribution and the number of pummelo accessions in Magetan Regency.  The study was conducted in Magetan Regency East Java from May to July 2015.  Observation was conducted on distribution marking and accession characteristics by using a survey method.  Results showed that the accessions of pummelo plants grown by farmers in Tambak Mas Village were varied but they were not evenly distributed.  Meanwhile, pummelo plants grown by farmers in Dukuh Village had uniform accessions with uneven distribution.  Results of  field observation obtained 13 pummelo accesions, namely Adas Duku, Adas Nambangan, Bali Putih, Bali Merah 1, Bali Merah 2, Gulung 1, Gulung 2, Gulung 3, Magetan, Jawa 1, Jawa 2, Jawa 3, dan Sri Nyonya.  The most commonly pummelo accessions found in Tambak Mas Village were Adas Nambangan and Adas Duku.  Meanwhile the most accessions planted in Bendo Village were Adas Duku and Sri Nyonya. Key words: pummelo, Adas Nambangan, Tambak Mas, Dukuh, survey method
Analisis Risiko Produksi Sayuran Daun Indigenous di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Mubarokah, Syaima Lailatul; Nahraeni, Wini; Yusdiarti, Arti; Rahayu, Arifah
JURNAL AGRIBISAINS Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.666 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i1.1029

Abstract

This study aims to identify 1) the source of production risk in some indigenous leaf vegetables, especially basil 2) the level of risks encountered, and 3) formulate strategies tocontrol the risk of production of indigenous leaf vegetable. The research was conducted in Kecamatan Kadudampit Sukabumi, the method of sampling used simple random sampling.The number of farmers were 42 farmers. In specialization activities, the method to process risk data used are analysis of variance, standard deviation and coefficient of variation. Theresults showed that the source of production risk faced by farmers were weather / climate, pest and disease diseases and seed quality. The expected return value of basil commodityRp.1.801.204 with the risk level of losses was 0.382 or 38%. Strategies that could be done to reduced the risk was the diversification activity with . timing and appropriate commodities of diversification activities, plan intercropping cropping pattern between two combination basil with lettuce were 60% and 40% and basil with gourd were 60% and 40%, risk managementin production through preventive strategies with improvement of physical facilities and mitigation strategies with pest and disease controls encountered.Keywords: basil, variance analysis, standard deviation, coefficient of variation, risk management.
PERSEPSI PETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) TERHADAP KEMITRAAN DI KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT maesarah, ira; Masithoh, Siti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.199 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i2.778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik peternak ayam pedaging,persepsi peternak ayam pedaging terhadap kemitraan, dan hubungan karakteristikpeternak dengan persepsi peternak. Penelitian ini dilaksanakan pada mulai Mei sampaiJuni 2013 di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Responden dalam penelitian inisebanyak 46 peternak. Analisis data meliputi analisis statistik deskriptif korelasional.Pengujian korelasi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman (rs) dankoefisien kontingensi (KK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar(47,8%) peternak berumur antara 35-46 tahun, (93,5%) berjenis kelamin laki-laki,tingkat pendidikan responden adalah lulusan SMA (37%), sebagian besar (67,4%) statuspeternak adalah peternak mitra, memiliki pengalaman beternak kategori pemula(71,7%) lebih dari setengah peternak (69,6%) memiliki ternak pada kategori sedikit,lebih dari sebagian peternak memiliki tanggungan keluarga sedang (71,7%) dan35 Ira Maesarah et al Presepsi kemitraan peternakan ayamsebagian besar (69,6%) peternak berpendapatan antara 1.850.750-54.000.000 dalamusahaternaknya. Peternak mandiri memberikan persepsi dengan sangat baik dengan skorpersepsi sebesar 3,38 dan peternak plasma memberikan persepsi dengan baik denganskor 3,09. Status peternak, jumlah ternak, dan pendapatan berhubungan sangat nyata(p<0,01) dengan persepsi peternak terhadap kemitraan sedangkan pengalaman beternakmemiliki hubungan nyata (p<0,05) terhadap persepsi. Terdapat keeratan hubungan yanglemah dengan hubungan yang negatif antara karakteristik peternak (umur, lamabeternak, jumlah ternak yang dimiliki, dan pendapatan) dan hubungan yang positifantara jumlah tanggungan keluarga dengan persepsi peternak terhadappelaksanaankemitraan.Kata kunci : Karakteristik, Persepsi, Kemitraan
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Sayuran Katuk Nahraeni, Wini; Yusdiarti, Arti; Rahayu, Elita Gusti
JURNAL AGRIBISAINS Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.674 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i2.795

Abstract

Provinsi Jawa Barat merupakan  produsen utama  sayuran di Indonesia, termasuk  sayuran indijenes. Potensi sayuran indijenes tersebut belum dieksploitasi dengan baik, karena kurangnya sosialisasi komponen zat gizi dan zat berkhasiat yang bermanfaat bagi kesehatan, teknik budidaya dan preferensi konsumennya. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap tanaman katuk, tingkat kepentingan dan kinerja atribut sayuran indijenes  katuk. Data  diambil melalui survey terhadap 50 konsumen di Jakarta dan Bogor.  Responden adalah  para ibu rumah tangga termasuk didalamnya ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteran Keluarga).  Pengambilan data dilakukan pada  bulan Oktober-November 2016.. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif, Multiatribut Fishbein dan Importance and Permormance Analysis (IPA) dengan menggunakan program microsoft office excel 2013 dan SPSS 23.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen menginginkan kualitas katuk dengan warna daun hijau muda, ukuran daun sedang, serta jumlah daun/tangkai yang sedikit, tidak memiliki bunga, beraroma sedang dan memiliki jumlah cabang/tangkai yang sedang. Atribut daya simpan dipersepsi konsumen sebagai atribut paling penting, diikuti oleh rasa dan kemudahan dikunyah. Sementara atribut warna, ketersediaan, dan banyaknya jenis olahan katuk dipersepsi konsumen kurang penting. Atribut yang menjadi prioritas utama dalam mengembangkan katuk adalah daya simpan dan kemudahan mengolah.  Perlu dilakukan uji organoleptic pada berbagai olahan katuk  dalam rangka penelitian lanjutan.Kata Kunci : Sayuran Indijenes, Multiatribut Fishbein, Matrik IPA,
ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat)ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) Yunita, Ima; Yusdiarti, Arti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.813 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v1i2.790

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to determine the pandan wangi rice and new prime varieties rice farmer’s income, the marketing channel, the marketing margin, the farmers share, as well as the ratio of benefits and costs. The results showed that pandan wangi rice farmer’s income per season is more than the farmers of the new prime varieties rice, while the pandan wangi varieties farmer’s income per year less than the new prime varieties rice farmers. There are 5 channels ofpandan wangi rice marketing, while there are 7 channels of new prime varieties rice marketing. Marketing functions of pandan wangi and the new prime varieties rice differ in the level of collector. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of pandan wangi rice varieties which have the largest are in the marketing channel 1, 5, and 1. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of new prime varieties rice which have the smallest valuesare in the marketing channel 5, 1, and 5. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of the new prime varieties rice that have the largest are in the marketing channels 1, 4, and 7. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of new prime varieties rice whichhave the smallest values are in the marketing channels 4, 1, and 6Key words: Income, marketing, pandan wangi varieties, new rice varieties
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA SAPI PERAH Firmansah, Dadang; Arsyad, Apendi; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.364 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i2.774

Abstract

Permasalahan utama dalam usaha sapi perah yaitu permodalan yang salah satudisebabkan oleh rendahnya penyaluran kredit ke sektor peternakan. Hal ini menyebabkanusaha sapi perah masih berkala kecil atau usaha rakyat dengan skala usaha 1 – 3 ekor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap usaha ternaksapi perah dan menganalisis faktor – faktor yang mempengruhi pendapatan peternak sertamengevaluasi sistem kelembagaan dan pelaksanaan kredi. Penelitian ini menggunakananalisis deskriptif, fungsi produksi Cobb-Doulas dan analisis pendapatan. Hasil analisispengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan pendapatan dengan beberapa faktorproduksi adalah jumlah konsentrat, jumlah pakan hijauan, dan masa laktasi berpengaruhnyata pada taraf α : 0,2 atau nyata pada selang kepercayaan 80 %. Berdasarkan hasil rata –rata penerimaan peternak dalam satu periode yaitu Rp. 49.852.322, 49 dan memiliki R/C 1,74sehingga usaha ternak sapi perah menguntungkan dan layak untuk diusahakan karena R/Clebih dari satu. Sistem kelembagaan dilapangan yang terjadi pada usaha sapi perah terdapatempat sitem akan tetapi sistem kelembagaan kredit yang paling mudah dan singkat adalahsistem kredit sapi bergulir mandiri program KPSBU dan yang paling sulit adalah sistemkredit program perbankan.Kata Kunci : Kredit Sapi Perah, Kelembagaan Kredit, Analisis Faktor Produksi
KERAGAAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DALAM PEMANFATAAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA JANTI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH Masithoh, Siti; Nahraeni, Wini; Afifah, Salma
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.885 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i2.776

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 - Januari 2014. Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 petani meliputi 10 petani pembenihan, 20 petani pembesaran dan 5 pemilik usaha pemancingan. Hasil penelitian pada usaha pembenihan dengan luas kolam 440 m2 dapat memproduksi 129,8 kg/38 hari seharga Rp. 31.000/kg dengan penerimaan sebesar Rp. 4.049.760. Pada usaha pembesaran dengan luas kolam 141 m2 dalam satu kali proses produksi yaitu selama 4 bulan, jumlah produksi yang dihasilkan sebesar 815,55 kilogram dengan harga jual Rp. 19.850 per kilogram sehingga petani mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 16.188.668. Pada usaha pemancingan dengan luas kolam rata-rata 213 m2 petani dapat menjual sebanyak 800 kilogram per bulan dengan harga jual sebesar Rp. 37.000 per kilogram maka penerimaan yang diterima oleh pemilik pemancingan yaitu sebesar Rp. 29.600.000. Analisis usaha budidaya ikan nila per satu kali panen dilihat dari nilai R/C rasio pada usahapembenihan, pembesaran dan pemancingan secara berurutan yaitu 1,183, 1,096 dan 1,741 sehingga usaha budidaya ikan nila yang dilakukan di Desa Janti menguntungkan dan layakuntuk diusahakan karena nilai R/C lebih dari satu.Kata kunci: lahan pekarangan, layak, analisis pendapatan.
Strategi Kemitraan di PT. DIF Nusantra dan Bali Fresh Female Farmers Group (BFFFG) di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Anggraini, Lina; Yusdiarti, Arti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.776 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i1.1028

Abstract

This study was aimed to identify internal and external factors in BFFFG, develope alternative strategies to conduct SWOT analysis. The study was done in Kedisan Village, KintamaniDistrict, Bangli Regency, Bali. Data were collected for 4 months from 12 June to 2 October 2006 through direct interview by using open questionnaires and discussion. IFE, EFE, andSWOT analysis. Based on the results of SWOT analysis, strategies were developed. These included introducing ”Bali Fresh” products to areas outside Bali island, maintaining thecompany’s marketing strategies, and utilizing abandoned vegetables to open new opportunity for the company. Several recommendations given were : the establishment of kindergarten for children of partner farmers, adding more young labors, transparency on harvested product price. For PT DIF Nusantara, it was recommended that new consumers be sought in order to reduce wasted vegetables.Keywords: Strategy, Working time allocation, SWOT