Industri konstruksi global saat ini bergerak menuju digitalisasi dan praktik yang ramah lingkungan, menempatkan Building Information Modeling (BIM) dan arsitektur berkelanjutan sebagai dua pilar utama. Namun, institusi pendidikan vokasi seperti SMK Negeri1 Percut Sei Tuan menghadapi tantangan dalam mengadaptasi kurikulum dan membekali siswa dengan kompetensi yang relevan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa Jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) mengenai konsep BIM dan prinsip desain berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan workshop interaktif yang dilaksanakan pada 12 Februari 2025. Kegiatan ini melibatkan presentasi materi, diskusi, dan demonstrasi praktis. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme dan pemahaman siswa secara signifikan terhadap kedua topik tersebut. Sebelum kegiatan, pengetahuan siswa terbatas pada software desain konvensional, namun setelahnya mereka mampu memahami BIM sebagai sistem kolaboratif untuk efisiensi proyek dan pentingnya desain berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan. Kegiatan ini berhasil menjembatani kesenjangan antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri, serta menginspirasi siswa untuk menjadi agen perubahan di masa depan. Implikasi jangka panjang dari inisiatif ini mencakup potensi replikasi model pengabdian serupa di sekolah vokasi lainnya di Indonesia, pembentukan jaringan kemitraan industri-akademik yang berkelanjutan, dan peningkatan daya saing lulusan dalam mengakses jalur karir yang lebih beragam di sektor konstruksi modern. Program lanjutan yang direkomendasikan meliputi magang industri, pembaruan kurikulum berkala, dan pengembangan pusat keunggulan BIM dan arsitektur berkelanjutan yang dapat menjadi rujukan bagi institusi pendidikan vokasi lainnya di wilayah Sumatera Utara.