Masalah status gizi merupakan isu kesehatan global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres akademik dan perilaku makan emosional (emotional eating). Mahasiswa tingkat akhir sering kali mengalami tekanan akademik yang tinggi, terutama dalam menyelesaikan skripsi, KKN dan menjalani magang yang dapat memengaruhi pola makan dan status gizi mereka. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang dampak emosional eating bagi kesehatan khususnya pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika tahun 2025. Metode pengabdian masyarakat ini yaitu dengan melakukan ceramah dan melakukan pengukuran status gizi mahasiswa dengan mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan mahasiswa. Alat bantu yang digunakan yaitu power point, alat microtoise dan timbangan digital. Pengetahuan mahasiswa sebelum dan setelah diberikan edukasi dinilai dengan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai bahaya emosional eating bagi tubuh. Kuesioner yang digunakan yaitu DEBQ (Dutch Eating Behavior Questionnaire) dan status gizi menggunakan pedoman Indeks Massa Tubuh. Hasil penilaian dilakukan dengan memberikan pre-test dan post test kepada mahasiswa, kemudian data diolah menggunakan bantuan SPSS dengan uji paired sample t-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa sebelum diberikan edukasi adalah 43,33 namun setelah diberikan edukasi tentang kesehatan bahaya emosional eating, rata-rata pengetahuan siswi meningkat menjadi 85,95. Nilai P adalah 0,0001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai pre test dan nilai post test dengan selisih 42,62. Simpulan dari kegiatan ini adalah edukasi tentang emosional eating mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat tentang dampak emosional eating bagi tubuh.