Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Korelasi Antara Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Dengan Kesediaan Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Hidayatullah, Moch Taufik; Sofyandi, Arif; Andika, M. Apri
Empiricism Journal Vol. 3 No. 2: December 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v3i2.1066

Abstract

Salah satu upaya penanggulangan covid-19 adalah dengan cara melakukan vaksinasi. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19 sesuai dengan permenkes nomor 10 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) atau lebih spesifik disebutkan sasaran vakisnasi salah satunya adalah masyarakat lainnya, akan tetapi masih terdapat masyarakat yang tidak bersedia mengikuti vaksinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat dengankesediaan mengikuti vaksinasi covid-19 di Desa Kuranji Dalang Kabupaten Lombok Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain  penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi seluruh masyarakat di Desa Kuranji Dalang yang berumur 17-60 tahun sebanyak 1.012 dan sampel sebanyak 91 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling incidental. Uji statistic yang digunakan adalah untuk analisis bivariat menggunakan uji chi square sedangkan untuk uji multivariate menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square didapatkan hasil bahwa variabel tingkat pengetahuan dengan nilai P-Value sebesar 0,019 dan persepsi sebesar 0,004  terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi. Sedangkan hasil uji multivariate menggunakan uji regresi logistic didapatkan hasil exp.B bahwa variable tingkat pengetahuan (Exp.B=2.653) dan persepsi (exp.B=3.693) terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi. Kesimpulannya adalah varibel tingkat pengetahuan dan persepsi memiliki hubungan dengan kesediaan mengikuti vaksinasi. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel persepsi ditandai dengan nilai exp.B=3.693 artinya masyarakat yang memiliki persepsi negative tentang vaksin beresiko 3.693 kali untuk tidak bersedia mengikuti vaksinasi. Correlation Between Level of Knowledge and Public Perception and Willing to Follow Covid-19 Vaccination Abstract One of the efforts to deal with Covid-19 is by vaccinating. The government urges the public to carry out the Covid-19 vaccination in accordance with Permenkes number 10 of 2021 concerning Implementation of Vaccination in the Context of Mitigating the 2019 Corona Virus Disease (COVID-19) Pandemic or more specifically stated the target of vaccination is one of them is other people, but there are still people who are not willing to participate in vaccination. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of public knowledge and perceptions and the willingness to take part in the Covid-19 vaccination in Kuranji Dalang Village, West Lombok Regency. This type of research is a quantitative study using an analytic observational research design with a cross-sectional approach. The population of all people in Kuranji Dalang Village aged 17-60 years is 1,012 and the sample is 91 people. The sampling technique uses incidental sampling. The statistical test used was for bivariate analysis using the chi square test while for the multivariate test using the logistic regression test. The results of bivariate analysis using the chi square test showed that the variable level of knowledge with a P-Value of 0.019 and a perception of 0.004 on willingness to participate in vaccination. Meanwhile, the results of the multivariate test using the logistic regression test showed that the variable exp.B was the level of knowledge (Exp.B=2.653) and perception (exp.B=3.693) regarding willingness to participate in vaccination. The conclusion is that the variable level of knowledge and perception has a relationship with willingness to participate in vaccination. The most influential variable is the perception variable marked with the value exp.B = 3,693 meaning that people who have a negative perception about vaccines are at risk of 3,693 times not being willing to take part in vaccinations.
Hubungan Kelengkapan Syarat Administrasi dengan Kecepatan Pelayanan Administrasi pada Pasien Baru di Puskesmas Lopok Tahun 2021 Sofyandi, Arif; Chahyani, Putri
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1647

Abstract

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif. Pelaksanaan pelayanan harus dilakukan dengan sebaik mungkin sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, begitupula pelayanan administrasi di puskesmas. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan kelengkapan syarat administrasi dengan kecepatan pelayanan administrasi pada pasien baru di Puskesmas Lopok tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien khususnya pasien baru sebanyak 543 pasien,  diteliti sebanyak 84 orang, yang diperoleh dengan rumus Slovin dan penentuan jumlah sampel dengan accidental sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan aplikasi SPSS. Hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukan bahwa nilai (p Value = 0,001) karena nilai p < 0,05, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan syrat administrasi dengan kecepatan pelayanan admnistrasi di Puskesmas Lopok tahun 2021. Jika dilihat dari nilai r = 0,459 maka hubungan tersebut memiliki arah positif dengan kekuatan hubungan sedang.  Hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas Lopok dapat meningkatkan atau mempertahankan kecepatan pelayanan administrasi pada semua pasien/ pengunjung Di Puskesmas Lopok, melalui petugas loket untuk menyarankan kepada pasien agar melengkapi kelengkapan syarat administrasi agar mendapatkan pelayanan yang cepat. Relationship Between Administrative Requirements and Administrative Service Speed on New Patients at Lopok Public Health Center in 2021 Abstract Public Health Center is a health technical implementing unit under the supervision of the District Health Office. In general, those Public Health Center employee have to give preventive, promotive, curative services until rehabilitative. The implementation of services must be carried out as well as possible in accordance with the main tasks and functions, as well as administrative services at the Public Health Center. Thus, the writer interesting to do the research about the relationship between administrative requirements and administrative service speed on new patients at Lopok Public Health Center in 2021. This study used survey analytic design with cross sectional approach. Population in this study was all patients especially new patients in the amount of 543 patients, out of them there were 84 new patients taken as samples by Slovin and accidental sampling technique. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using Chi Square with SPSS application. Statistical test result by Chi Square test showed that p value= 0.001; since p <0.05 meant that there was a relationship between administrative requirements and administrative service speed on new patients at Lopok Public Health Center in 2021. The value of r is 0.459 meant the relationship was positive with medium strength. The results of the study are expected that Lopok Public Health Center can improve or maintain the speed of administrative services for all patients/visitors at the Lopok Public Health Center through the counter staff to advice patients to complete the administrative.
Hubungan Kualitas Air Minum dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Astawan, Wanda Januar; Sofyandi, Arif
Empiricism Journal Vol. 5 No. 1: June 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i1.1923

Abstract

Timbulnya penyakit diare dipengaruhi oleh kualitas air minum yang terkontaminasi anorganik dan organik. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasinya dalam penelitian ini adalah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Masbagik Baru sebanyak 113 Orang, teknik pengambilan sampel menggunakan sistematik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kualitas air minum yang didapatkan dari hasil pemeriksaan kandungan bakteri Escherichia Coli (E-Coli) dan variabel dependen adalah kejadian diare didapatkan dari data skunder (buku registrasi) Puskesmas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dari hasil uji kualitas air minum keluarga (E-Coli) dan data skunder berupa buku register dari Puskesmas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analsis bivariat, sedangkan uji statistik yang di gunakan yakni uji chi square. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai probabilitas value (p-value) sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05, karena 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2024. Semakin baik kualitas air minum yang dikonsumsi, maka resiko terjadinya diare akan semakin kecil. Disarankan kepada orang tua agar memberikan air minum yang memenuhi syarat seperti terbebas dari bakteri, zat kimia, racun, dan limbah untuk menghindari terjadinya diare. The Relationship between Drinking Water Quality and Incidence of Diarrhea in Toddlers the Working Area of Masbagik Baru Health Center Abstract The emergence of diarrheal diseases is influenced by the quality of drinking water contaminated with inorganic and organic substances. The aim of this study is to determine the relationship between drinking water quality and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of Masbagik Baru Health Center in 2024. The research method used in this study is observational analytic with a cross-sectional design. The population in this study includes all toddlers residing in the working area of Masbagik Baru Health Center, totaling 113 individuals. The sampling technique used is systematic random sampling, with a total sample size of 53 individuals. The independent variable in this study is the quality of drinking water, obtained from the examination of Escherichia Coli (E-Coli) bacterial content, and the dependent variable is the incidence of diarrhea, obtained from secondary data (registration books) from the health center. Data collection techniques in this study use observation sheets from the results of family drinking water quality tests (E-Coli) and secondary data in the form of registration books from the health center. Data analysis in this study employs univariate and bivariate analysis, while the statistical test used is the chi-square test. Based on the statistical analysis using the Chi Square test, a p-value of 0.000 was obtained with a significance level of 0.05. Since 0.000 < 0.05, it is concluded that there is a significant relationship between drinking water quality and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of Masbagik Baru Health Center in 2024. The better the quality of drinking water consumed, the lower the risk of diarrhea. It is recommended that parents provide drinking water that meets the requirements, such as being free from bacteria, chemicals, toxins, and waste, to prevent the occurrence of diarrhea.
Sosialisasi Jamban Sehat di SMPN 2 Gunung Sari Astawan, Wanda Januar; Desimal, Iwan; Sofyandi, Arif; Kardi, Kardi; Ariany, Farida; Zaida, Una
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 5 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Mei 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i5.1306

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat tentang sosialisasi jamban sehat di SMPN 2 Gunung Sari perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kebiasaan BABS warga masyarakatl. Jamban merupakan salah satu fasilitas sanitasi dasar yang dibutuhkan dalam setiap rumah untuk mendukung kesehatan penghuninya sebagai fasilitas pembuangan kotoran manusia. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga yang ditempatkan baik di dalam rumah maupun di luar rumah serta mudah dijangkau. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “penggunaan jamban sehat di Sekolah” yang diikuti oleh siswa siswi VIII SMPN 2 Gunung Sari telah dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 2 April 2024 Jam 10.00 WITA dengan baik dan lancar. Output yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu para siswa-siswi lebih meningkat pengetahuannya mengenai penggunaan jamban sehat di Sekolah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya respon para siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri dan bertanya tentang materi yang diberikan.
HUBUNGAN MOTIVASI KEPALA KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA SERIWE KECAMATAN JEROWARU TAHUN 2022 Suriati, Lili; Desimal, Iwan; Sofyandi, Arif
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Januari 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i1.29

Abstract

Jamban sehat adalah suatu bangunan yang di pergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis dengan kriteria jarak antara sumber air dengan lubang penampungan minimal 10 meter, tidak berbau, tidak mencemari tanah, kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus, di lengkapi dinding dan atap pelindung, pencahayaan cukup dan lantai kedap air. Berdasarkan data yang ada dari Sembilan Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jerowaru dengan cakupan jamban keluarga yaitu Desa jerowaru 67,27 %, Desa Pemongkong 51,69 %, Desa Pandan Wangi 74,35 %, Desa Sekaroh 78,14 %, Desa Mangku Buana 68,10 %, Desa Kwang Rundun 53,78 %, Desa Serewe 42,63 %, Desa Paremas 45,13 dan Desa Sepapan 92,07 %. Dari gambaran cakupan tersebut salah satu desa yaitu Desa Seriwe dengan cakupan yang paling rendah yaitu sebesar 42,63 % dari target 100%.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi kepala keluarga dengan kepemilikan jamban sehat di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022. Desain penelitian ini adalah desain Observasional analitik menggunakan pendekatan crossectional dengan menggunakan tehnik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan jumlah sampel 83 orang responden dengan criteria sample yang telah di tetapkan. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar kepala keluarga dengan motivasi tinggi (89,16%), kepemilikan jamban sehat (60,24 %).Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square di dapatkan hasil p value 0,00<α0,05 artinya ada hubungan motivasi kepala keluarga dengan kepemilikan jamban sehat di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA WARGA BINAAN RUTAN KELAS IIB PRAYA TAHUN 2021 Dewantoro, Wisnu; Sofyandi, Arif; Marzuki, Ismail
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i3.153

Abstract

Scabies is infectious skin disease which is caused by mite Sarcoptes scabei varieta hominis female. Based on the result of interview at IIB Jail in Praya, people with scabies in 2020 was in the amount of 60 people every month and in 2021 was in the amount of 65 people up to November 2021. This study aimed to analyze personal hygiene and scabies on inmates at III B Class Jail in Praya 2021. This study used analytic observation by case control design. Number of samples was in the amount of 100 samples divided into 50 case samples ant other 50 control samples. Data were analyzed by univariate and bivariate analyses by chi square test. Based on data analysis, it was found that there were 36 inmates (72%) have bad personal hygiene and got scabies. There were 46 inmates (92%) have good personal hygiene and did not get scabies. The OR value in this study was 29.571 meant the inmates who have bad personal hygiene got risk more than 29 times to get scabies compared with those inmates who have good personal hygiene. Statistic test by chi square showed p value was 0.000. It is expected to head officers of II B Class jail in Praya to prevent the spread of scabies by creating a self-isolation room for those inmates who got scabies to separate with other inmates who did not get scabies and by increase knowledge personal hygiene to inmates.
Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba pada Pelajar Kelas IX di SMP Negeri 5 Woha, Kabupaten Bima Sofyandi, Arif; Kardi, Kardi; Zaedah, Una; Astawan, Wanda Januar
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2467

Abstract

Sosialisasi bahaya narkoba sangat penting dilakukan, selain meningkatkat pengetahuan juga, pelajar dapat mengidentifikasi dan menghindari lingkungan yang berpotensi menjadi tempat penyalahgunaan Napza. Permasalahan Narkoba bersifat urgent dan sangat kompleks. Penyalahgunaan Narkoba dapat mengakibatkan kerugian dalam berbagai hal, mulai dari individu yang menggunakannya hingga merusak suatu bangsa. Hal tersebut karena Narkoba sangatlah berbahaya dan memiliki efek samping berupa penurunan kesadaran hingga Kematian. Metode yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah: 1. Survei Dilakukan untuk memilih dan menetapkan lokasi pelaksanaan Kegiatan, dan dipilih Pelajar Kelas IX di SMP Negeri 5 Woha 2. Edukasi dan Diskusi. Edukasi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan Pre-Test sebelum edukasi dan Post Test setelah diberikan Edukasi untuk mengetahui apakah materi yang diberikan jelas ditangkap. Kegiatan Pengabdian dilakukan di Mushollah SMP Negeri 5 Woha. Hasil dari pengabdian ini adalah didapatkan nilai rata-rata pengetahuan siswa/siswi sebelum diberikan penyuluhan adalah 33.33 namun setelah diberikan penyuluhan tentang tentang bahaya narkoba, rata-rata pengetahuan siswa/siswi meningkat menjadi 68.89 dengan nilai P Value 0.000 (P<0.005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih atau perbedaan nilai pre-test dan post test dengan selisih 37.78. Tsosialization about the Dangers of Drugs to Jonior High School Students Class IX in Bima Abstract Socializing the dangers of drugs is very important, apart from increasing knowledge, students can identify and avoid environments that have the potential to become places of drug abuse. The drug problem is urgent and very complex. Drug abuse can cause The drug problem is urgent and very complex. Drug abuse can cause harm in various ways, starting from the individual who uses it to harming a nation. This is because drugs are very dangerous and have side effects in the form of decreased consciousness and even death. The methods used in this service are: 1. Survey carried out to select and organize the location for the activity, and Class IX students at SMP Negeri 5 Woha were selected. 2. Education and discussion. The education that will be carried out is by carrying out a Pre-Test before the education and a Post Test after the education is given to find out whether the material provided is clearly captured. Service activities were carried out in the Mushollah at SMP Negeri 5 Woha. The result of this service was that the average value of students' knowledge before being given counseling was 33.33, but after being given counseling about the dangers of drugs, the average knowledge of students/girls increased to 68.89 with a P value of 0.000 (P<0.005). So it can be concluded that there is a difference or difference in the pre-test and post-test scores with a difference of 37.78.
Survei Kriteria Rumah Sehat di Kawasan Kampung Bugis: Tantangan dan Solusi Kesehatan Lingkungan Mujiburrahman, Mujiburrahman; Sofyandi, Arif
Empiricism Journal Vol. 5 No. 2: December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i2.2523

Abstract

Perumahan warga yang tidak memenuhi persyaratan rumah sehat akan mempengaruhi kualitas kesehatan dari masyarakat tersebut, masalah kesehatan yang akan ditimbulkan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberclosis (TBC), demam berdarah dengue (DBD), diare dan penyakit lainnya. Pendekatan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskriptif suatu keadaan secara obyektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi perumahan di wilayah kampung Bugis, kecematan Ampenan, Kota mataram, NTB. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan form persyaratan rumah sehat menurut Kemenkes RI No.829/Menkes/ SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan permukiman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga kampung Bugis. Sampel dalam penelitian ini adalah adalah 15 orang. Lokasi penelitian di kampung Bugis. Hasil dari penelitian, penilaian rumah sehat ini adalah ditinjau dari 3 aspek ialah komponen rumah, sanitasi dan perilaku penghuni dari 15 rumah tersebut semuanya termasuk kategori tidak sehat. Survey of Criteria for Healthy Homes in the Bugis Village Area: Environmental Health Challenges and SolutionsAbstractResidential housing that does not meet the requirements for healthy housing will affect the quality of health of the community, resulting in health problems such as acute respiratory infections (ARI), tuberculosis (TBC), dengue hemorrhagic fever (DHF), diarrhea and other diseases. The approach to this research is quantitative descriptive. Quantitative descriptive is research carried out with the main aim of creating an objective picture or description of a situation. This research was conducted to determine the description of housing conditions in the Bugis village area, Ampenan sub-district, Mataram City, NTB. The instrument in this research was to use the healthy house requirements form according to the Indonesian Ministry of Health No.829/Menkes/SK/VII/1999 concerning residential health requirements. The population in this study were all residents of Bugis village. The sample in this study was 15 people. Research location in Bugis village. As a result of the research, the assessment of healthy houses is seen from 3 aspects, namely house components, sanitation and the behavior of the occupants of the 15 houses, all of which fall into the unhealthy category.
Edukasi Kesehatan Tentang Emotional Eating Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika Tahun 2025 Sofyandi, Arif; Desimal, Iwan; Rahmawati, Baiq Fathin Ayu; Astawan, Wanda Januar; Karjono, Karjono; Indriani, Ani
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i4.1170

Abstract

Masalah status gizi merupakan isu kesehatan global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres akademik dan perilaku makan emosional (emotional eating). Mahasiswa tingkat akhir sering kali mengalami tekanan akademik yang tinggi, terutama dalam menyelesaikan skripsi, KKN dan menjalani magang yang dapat memengaruhi pola makan dan status gizi mereka. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang dampak emosional eating bagi kesehatan khususnya pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika tahun 2025. Metode pengabdian masyarakat ini yaitu dengan melakukan ceramah dan melakukan pengukuran status gizi mahasiswa dengan mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan mahasiswa. Alat bantu yang digunakan yaitu power point, alat microtoise dan timbangan digital. Pengetahuan mahasiswa sebelum dan setelah diberikan edukasi dinilai dengan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai bahaya emosional eating bagi tubuh. Kuesioner yang digunakan yaitu DEBQ (Dutch Eating Behavior Questionnaire) dan status gizi menggunakan pedoman Indeks Massa Tubuh. Hasil penilaian dilakukan dengan memberikan pre-test dan post test kepada mahasiswa, kemudian data diolah menggunakan bantuan SPSS dengan uji paired sample t-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa sebelum diberikan edukasi adalah 43,33 namun setelah diberikan edukasi tentang kesehatan bahaya emosional eating, rata-rata pengetahuan siswi meningkat menjadi 85,95. Nilai P adalah 0,0001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai pre test dan nilai post test dengan selisih 42,62. Simpulan dari kegiatan ini adalah edukasi tentang emosional eating mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat tentang dampak emosional eating bagi tubuh.
Health Policy Implementation Survey on Residential Health Assessment in the West Lombok Sofyandi, Arif; Karjono, Karjono; Kardi, Kardi; Ningsih, Murtiana
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5274

Abstract

A healthy home is a place of refuge or shelter and a place to rest so as to create a perfect life both physically, spiritually and socially. This research uses healthy home survey research using observation and interview techniques. The instrument in this research was to use the healthy house requirements form according to the Indonesian Ministry of Health No.829/Menkes/SK/VII/1999 concerning residential health requirements. The population in this study were all residents in Selamat Village. This research is a qualitative descriptive research, sampling using a purposive sampling technique. The sampling technique that is in accordance with the wishes of the researcher is purposive sampling. Purposive sampling is a technique for determining research samples that is based on the researcher's consideration of samples that are considered appropriate and representative. The informan in this study was 15 people. The research location is Gunung Jae Hamlet, Sheet Village, Sheet District, West Lombok Regency. As a result of the research, the assessment of healthy houses is seen from 3 aspects, namely house components, sanitation and the behavior of the occupants. Of the 15 houses, there is 1 house that is in the healthy category and 14 houses that are in the unhealthy category.