Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsumsi Kopi, Indeks Massa Tubuh, dan Risiko Hipertensi Studi pada Masyarakat Pesisir: Coffee Consumption, Body Mass Index, and Hypertension Risk: A Study in Coastal Communities Wiasty Sukanty, Ni Made; I Putu Bayu Agus Saputra; Laksmi Nur Fajriani; Anisah; Widani Darma Isasih
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7876

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang sering tidak terdeteksi dini, namun berisiko menimbulkan komplikasi serius. Konsumsi kopi dan status gizi, khususnya indeks massa tubuh (IMT), diduga turut berkontribusi terhadap tekanan darah, namun bukti ilmiah yang konsisten masih terbatas, khususnya di komunitas pesisir seperti Desa Batu Layar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dan konsumsi kopi terhadap tekanan darah pada masyarakat pesisir di Desa Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan total 136 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Data IMT diperoleh melalui pengukuran antropometri, konsumsi kopi diukur menggunakan kuesioner semi-kuantitatif, dan tekanan darah diukur menggunakan tensimeter digital. Analisis hubungan antarvariabel dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rank pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Sebanyak 62% responden memiliki konsumsi kopi yang berisiko, dan 55% berada dalam kategori gemuk hingga obesitas. Prevalensi hipertensi derajat I dan prehipertensi cukup tinggi (masing-masing 40% dan 31%). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah, maupun antara IMT dengan tekanan darah. Konsumsi kopi dan IMT tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap tekanan darah pada populasi ini. Diperlukan penelitian lanjutan dengan pendekatan multivariat serta mempertimbangkan variabel lain seperti pola makan, stres, dan aktivitas fisik untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konsumsi Purin Terhadap Terjadinya Gout Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Selong Baiq laras yulia hidayani; Wiasty Sukanty, Ni Made; Anisah; Ardian, Junendri; Yunita, Lina
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 23 No. 2 (2025): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v23i2.343

Abstract

Penyakit asam urat artritis merupakan suatu jenis penyakit peradangan sendi yang terjadi karena keberadaan kristal asam urat. Penyakit gout arthritis ini biasanya terjadi pada beberapa bagian tubuh khusunya pada bagian sendi seperti jari kaki, pergelangan tangan kaki, lutut, dan ibu jari kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi purin dengan kejadian gout artritis pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Selong. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan metode desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dan pria yang berusia 30 tahun keatas dengan jumlah 80 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Selong. Uji yang digunakan pada penelitian ini Uji Korelasi Spearman. Teknik pengumpulan data konsumsi purin dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner, dan melakukan pengecekan kadar asam urat. Hasil yang diperoleh yaitu (p-value <0,05) 0.313 yang berarti tidak ada hubungan asupan purin dengan kadar gout artritis, dan p-value 0.988 yang berarti tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gout artritis pada Wilayah kerja Puskesmas Selong pada tahun 2025.