Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Coffee Consumption Patterns and Anemia Risk: A Cross-Sectional Study of Female University Students in Surakarta Mahra, Arifa Sofia; Nuhriawangsa, Adi Magna Patriadi; Sari, Yulia
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i2.500

Abstract

Iron deficiency anemia in women of childbearing age is a public health problem. This can be caused by a lack of iron intake from protein sources and impaired iron absorption by inhibitors such as coffee. This study aimed to analyze the relationship between coffee consumption habits and the proportion of protein intake types on the incidence of anemia and menstrual cycle disorders in female university students in Surakarta. This study used a quantitative method with a cross-sectional design. A total of 110 samples were selected through purposive and consecutive sampling. Data collection on coffee consumption habits, protein intake, and menstrual cycle was conducted using questionnaires and SQ-FFQ, while hemoglobin levels were measured using a hematology autoanalyzer; then, it was analyzed using Spearman’s Rank or contingency coefficient test and binary logistic regression. The results showed that 39.1% respondents had anemia and 53.6% respondents had menstrual cycle disorders. Based on multivariate test, the only variable related to the incidence of anemia was the habit of consuming ready-to-drink coffee type (p=0.019; r=3.092). Meanwhile, general coffee consumption habits, specific consumption habits based on frequency and other types, and the proportion of protein intake types were not related to the incidence of anemia (p>0,05). Then, there were no variables of coffee consumption habits and proportion of protein intake types related to menstrual cycle disorders (p>0.05). In conclusion, only the habit of consuming ready-to-drink coffee type significantly increased the risk of anemia.
EDUKASI GIZI DAN PEMBENTUKAN PEER COUNSELOR IBU BALITA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN D/S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2024 Mahra, Arifa Sofia; Sumardiyono, Sumardiyono; Lestari, Dian; Nugroho, Christantya Vita Rena; Wardhani, Ayu Kusuma; Fajarwati, Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1706

Abstract

Masalah gizi triple burden malnutrition di Indonesia yang banyak menyerang balita adalah gizi kurang/wasting. Balita dikatakan wasting jika indeks BB/PB atau BB/TB memiliki nilai z-skor -3 SD sd < -2 SD). Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian wasting balita adalah pola asuh keluarga yang belum tepat, yakni kurangnya pemantauan ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan gizi yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Cepogo, serta melakukan perencanaan program gizi. Program yang dibentuk adalah “IBU MATAHARI”. Program intervensi tersebut terdiri atas 2 kegiatan, yaitu pemberian edukasi gizi melalui kelas ibu balita dan simulasi edukasi gizi oleh ibu balita sebagai role model dan peer counselor. Hasil dari pre-test menunjukkan bahwa sebanyak 85,7% ibu balita sudah memiliki pengetahuan yang baik dan 97,1% ibu balita sudah memiliki sikap yang baik tentang pentingnya pemantauan tumbuh-kembang balita di Posyandu dan semuanya meningkat menjadi 100% setelah pemberian edukasi gizi (post-test). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan dan sikap pada sebelum dan setelah dilaksanakannya edukasi gizi (p<0,05). Setelah dilakukan edukasi gizi, terjadi peningkatan pengetahuan pada 17 orang (48,57%) dan sebanyak 18 orang (51,43%) pengetahuannya tetap. Selain itu, terjadi juga peningkatan terkait sikap pada 18 orang (51,43%) dan sebanyak 17 orang (48,57%) sikapnya tetap. Permasalahan rendahnya cakupan D/S dapat diatasi dengan pemberian edukasi gizi karena terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita terkait pentingnya Posyandu. Hal ini menjadi dasar dilakukannya simulasi edukasi gizi oleh ibu balita yang rajin ke Posyandu sebagai role model dan peer counselor.