Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA

H Hubungan Response Time Pelayanan Keperawatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan Kepuasan Pasien habibah, ummu; Nurdini, Rini; Farozi, Farozi; Rokayah, Siti
Jurnal Kesehatan Bhakti Husada Vol 8 No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : Jurnal Kesehatan Bhakti Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v8i2.154

Abstract

Pendahuluan : Response time adalah lama waktu dari pasien datang ke IGD sampai mendapat respon tenaga kesehatan. Salah satu standar penanganan pasien menurut Kementerian Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I/2630/2016 yaitu lama waktu kurang dari 120 menit dari saat pasien datang sampai pelayanan. Indonesia sebagai salah satu negara di ASEAN dengan jumlah kunjungan ke IGD yang tinggi mencapai 4.402.205 pasien tahun 2017 (Kementrian Kesehatan RI, 2019). Penyebab kematian terbanyak di IGD adalah penyakit jantung, trauma, cerebrovascular attact (CVA), dan sepsis (Alimohammadi et al., 2014; Limantara et al., 2013). Mortalitas di IGD dipengaruhi faktor usia, kondisi pasien saat di IGD, dan manajemen terapi (Limantara et al., 2013). Metodologi : Metode Penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan data yang ekstensif. Data yang dikumpulkan dapat menganalisis antar kasus atau antar section. Penelitian cross sectional dilakukan dalam satu waktu dan dalam satu kali. Perhitungan jumlah responden dengan metode Lemeshow dengan tingkat kepercayaan 95% dihasilkan 55 responden. Pengambilan responden dilebihkan sekitar 15 %, sehingga totalnya menjadi 65 responden. Penelitian dilakukan di IGD Rumah Sakit Bhakti Husada Cikarang tahun 2021. Hasil : Responden didominasi dengan usia 36-55 tahun dengan 63.1 %, jenis kelamin perempuan dengan 69 %, pendidikan yang sedang ke rendah yaitu SD dan SMP dengan 61.5 %. Keluhan responden saat masuk UGD didominasi dengan sesak nafas dengan 50.8 %, response time sangat cepat dengan 67.7 %. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.362 sehingga disimpulkan bahwa respon time tidak mempengaruhi tingkat kepuasan responden dalam pelayanan di UGD, di dapatkan OR 0.429 yang menunjukkan bahwa response time sangat cepat mempunyai peluang tingkat kepuasan 0.429 kali dari respon time cepat. Kesimpulan dan saran : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa response time tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pasien oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh response time pada hal yang lain seperti tingkat keselamatan atau kecacatan.
STUDI KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT PADA LANSIA DIWILAYAH PUSKESMAS SIRNAJAYA KABUPATEN BEKASI marlina, lina; priandini, Sisca; Farozi, Farozi; Indriyani, Desti
Jurnal Kesehatan Bhakti Husada Vol 9 No 1 (2023): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : Jurnal Kesehatan Bhakti Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v9i1.176

Abstract

Berdasarkan dari data kemkes RI 2018, diabetes melitus di Jawa Barat mengalami peningkatan dari 1,3% menjadi 1,7% sedangkan di Kabupaten Bekasi penderita diabetes melitus laki – laki maupun perempuan berjumblah 242,169 orang pada tahun 2020. Diabetes pada lansia sering terjadi karena lansia tidak dapat memproduksi insulin dengan jumlah yang cukup, diabetes melitus merupakan penyakit kronik ( menahun) berupa gangguan metabolik yang di tandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan rancangan atau penelitian kualitatif dengan pendektan studi kasus. Sample penelitian ini menggunakan 2 pasien dengan diabetes melitus yang mengalami gangguan integritas kulit. Studi kasus ini di lakukan selama 3 hari di wilayah puskesmas Kabupaten Bekasi. Teknik pengambilan sample menggunakan porpusi sampling pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,perawatan luka dan studi dokumentasi. Etika penelitian pada studi kasus ini yaitu : infomed concent (persetujuan menjadi responden), anonymity (tanpa nama), confidentiality ( kerahasiaan). Hasil : peneliti melakukan penelitian pada 2 klien dengan diabetes melitus di dapatkan data pasien 1 Tn R usia 63 tahun dan pasien 2 Tn U usia 59 tahun, kedua klien tersebut memiliki luka diabetes melitus. Peneliti melakukan implementasi perawatan luka, hasil yang di dapat oleh kedua pasien yaitu luka pasien tampak membaik dan intervensi dilanjutkan oleh keluarga. kesimpulan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan maka kedua pasien dan keluarga pasien dapat melakukan perawatan luka secara mandiri. Kata kunci : Diabetes melitus, integritas kulit, Lansia Abstract Introduction : Based on data from the Republic of Indonesia Ministry of Health in 2018, diabetes mellitus in West Java has increased from 1.3% to 1.7%, while in Bekasi Regency there are 242,169 people with diabetes mellitus in 2020. Diabetes in the elderly often occurs because the elderly unable to produce insulin in sufficient quantities, diabetes mellitus is a chronic (chronic) disease in the form of a metabolic disorder characterized by blood sugar levels that exceed normal limits. Research Methods: This research method uses a qualitative design or research with a case study approach. The sample of this study used 2 patients with diabetes mellitus who had impaired skin integrity. This case study was carried out for 3 days in the Bekasi District Health Center area. The sampling technique used the sampling portion of data collection, namely: interviews, observation, physical examination, wound care and documentation studies. The research ethics in this case study are: informed consent, anonymity, confidentiality. Results: researchers conducted a study on 2 clients with diabetes mellitus, obtained data from patient 1 Mr R aged 63 years and patient 2 Mr U aged 59 years, both clients had diabetes mellitus wounds. Researchers carried out wound care implementation, the results obtained by both patients were that the patient's wound seemed to improve and the intervention was continued by the family. Conclusion: After nursing actions are carried out, both the patient and the patient's family can perform wound care independently. Keywords: Diabetes mellitus, skin integrity, elderl