Tanah ultisol merupakan tanah suboptimal dengan drainase buruk yang memiliki kemampuan menahan air dan ketersediaan fosfor yang rendah. Tanah ultisol mendominasi 25% dari total luas daratan Indonesia, sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pemberian biochar diharapkan mampu mengatasi permasalahan kemampuan menahan air, sedangkan biofertilizer pelarut fosfat mampu meningkatkan ketersediaan P di tanah ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian biochar dan biofertilizer pelarut fosfat terhadap peningkatan kemampuan tanah menahan air dan ketersediaan P pada tanah ultisol. Penelitan ini merupakan eksperimen faktorial 4×3 yang disusun menurut rancangan acak lengkap. Faktor I merupakan jenis biochar: C0 (tanpa biochar), C1 (biochar sekam padi), C2 (biochar tempurung kelapa), dan C3 (biochar cangkang kelapa sawit). Faktor II, yaitu jenis biofertilizer yang terdiri dari tiga taraf: F0 (tanpa biofertilizer), F1 (biofertilizer dari B. subtilis), dan F2 (biofertilizer dari P. fluorescens). Data hasil analisis ragam diuji lanjut dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar dan biofertilizer pelarut fosfat mampu meningkatkan kemampuan tanah menahan air, P-tersedia, dan C-organik tanah, serta mampu meningkatkan performa keragaan tanaman kedelai. Biochar dari sekam padi dan biofertilizer dari B. subtilis lebih efektif untuk memperbaiki sifat tanah dan keragaan tanaman dibandingkan dengan perlakuan lainnya.