Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengenalan Literasi Budaya dan Pencegahan Konflik di Indonesia Vidya Kusumawardani; Dinar Ayu Chandra Agustin; Riong Seulina; Danang Trijayanto; Sugeng Wahyudi
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STAI Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/khidmatuna.v2i1.441

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang betemakan literasi budaya ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2022 dengan judul Pengenalan Literasi Budaya dan Pencegahan Konflik di Indonesia yang diadakan di SMAN 40 Jakarta. Metode pengambilan data kegiatan sosilaisasi dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif dengan menggunakan questionnaire dengan menggunakan pendekatan Skala Likert yang terdiri dari SS, S,KS, TS, dan STSĀ  pada saat Pre test maupun piost test yang teridiri 10 pertanyaan. Dari hasil data pre-test diatas dapat disimpulkan bahwa dari 33 orang mahasiswa masing-masing sudah memahmi pentingnya literasi budaya untuk mencegah konflik yang terjadi di Indonesia yang meliputi pertanyaan 1 (72%), pertanyaan 2 (45%), pertanyaan 3 (54%), pertanyaan 4 (57%), pertanyaan 5 (48%), pertanyaan 6 (60%), pertanyaan 7 (54%), pertanyaan 8 (54%), pertanyaan 9 (60%), dan pertanyaan 10 (78%). Sedangkan dari data post test dapat disimpulkan bahwa dari 33 orang mahasiswa masing-masing sudah memahmi pentingnya literasi budaya untuk mencegah konflik yang terjadi di Indonesia yang meliputi pertanyaan 1 (75%), pertanyaan 2 (45%), pertanyaan 3 (69%), pertanyaan 4 (51%), pertanyaan 5 (51%), pertanyaan 6 (57%), pertanyaan 7 (63%), pertanyaan 8 (63%), pertanyaan 9 (75%), dan pertanyaan 10 (72%). Dengan adanya peningkatan pemahaman siswa terkait dengan literasi budaya ini hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa terkait dengan sikap untuk dapat saling menghormati, menghargai pluralism yang ada didalam masyarakat Indonesia yang sangat rentan dengan koflik sara.