Mar'at, Samsunuwijati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Picture Exchange Communication System (PECS) untuk meningkatkan Komunikasi Fungsional dalam melakukan Request pada Anak Autis Nonverbal Indri, Indri; Mar'at, Samsunuwijati; Agustina, Agustina
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 3 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i3.2877.2023

Abstract

Penerapan Picture Exchange Communication System (PECS) merupakan salah satu pendekatan dari intervensi Augmentative and Alternative Communication (AAC), yaitu sebuah fasilitator untuk mengajarkan komunikasi alternatif kepada individu yang mengalami keterbatasan pada kemampuan berbahasa dan berbicara, seperti Autism Spectrum Disorder (ASD) nonverbal atau gangguan pervasif lainnya. Penerapan PECS menggunakan kartu bergambar sebagai media komunikasi yang akan diberikan individu kepada partner komunikasi untuk menyatakan keinginannya. Dengan menggunakan PECS, individu dapat melakukan pertukaran kartu bergambar dengan item atau objek yang diinginkan sebagai bentuk direct reinforcement. Penerapan ini sangat tepat untuk individu dengan ASD yang dikenal dengan visual learner, apalagi didukung dengan direct reinforcement dengan item atau kegiatan yang disukai individu. Penelitian ini merupakan clinical case study yang dilakukan pada tiga partisipan yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Pengukuran komunikasi fungsional pada penelitian ini menggunakan Wetherby and Prizant Communication Checklist yang diadaptasi oleh Magiati dan Howlin (2003) untuk mengukur hasil pre dan posttest. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan komunikasi fungsional setiap partisipan dalam melakukan request dengan menggunakan PECS untuk menyatakan keinginannya. Setiap partisipan dapat berinisiatif mencari dan membuka buku komunikasi, memilih dan mengambil kartu bergambar, lalu berjalan mendekati partner komunikasi dan memberikan untuk mendapatkan item atau kegiatan yang diinginkannya.
Psychometric Properties and Use of the Indonesian Florida Obsessive-Compulsive Inventory Ticoalu, Christiana L.; Mar'at, Samsunuwijati; Suyasa, P. Tommy Y. S.; Storch, Eric A.; Goodman, Wayne K.; Hartanto, Steffi; Novrianto, Riangga; Jaya, Edo S.
Makara Human Behavior Studies in Asia Vol. 28, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Presently, in Indonesia, the lack of a validated measure for obsessive–compulsive disorder (OCD) hinders diagnosis and treatment of the disease. The current study evaluated the reliability, validity, and optimal cut-off score of the Indonesian Florida Obsessive-Compulsive Inventory (FOCI) in predicting OCD presence. The participants included 384 adults: 157 with OCD, 80 case controls with anxiety or mood disorders, and 147 healthy controls. Assessments were conducted using FOCI, Obsessive-Compulsive Inventory-Revised, Patient Health Questionnaire-9, and Generalized Anxiety Disorder-7. Test–retest reliability of the FOCI was evaluated for over 2 weeks in 30 OCD patients. The internal consistency within OCD samples for the FOCI Symptom Checklist and Severity Scale was strong (Kuder–Richardson 20, KR-20 = 0.86; Cronbach’s alpha, α = 0.86), as well as the test–retest reliability (intraclass correlation coefficient [ICC] = 0.98 [95% CI: 0.95, 0.99] and ICC = 0.73 [95% CI: 0.49, 0.86], respectively). Convergent and discriminant validity were moderate to strong. Confirmatory Factor Analysis revealed a unidimensional factorial structure for the FOCI Severity Scale. A cut-off score of ≥5 predicted OCD with a sensitivity of 85% and specificity of 65%. Results support the use of Indonesian FOCI in screening and assessing OCD in Indonesian samples.