Gotong royong merupakan nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang menjadi perwujudan nyata Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, perkembangan zaman dan masuknya budaya luar yang cenderung individualistis telah menyebabkan menurunnya semangat kebersamaan dan kepekaan sosial di tengah masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mendorong partisipasi warga Kampung Cirawa, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, dalam kegiatan gotong royong pembangunan jalan penghubung Cirawa–Cikupa–Cikidang sebagai sarana meningkatkan aksesibilitas, memperlancar distribusi hasil pertanian, dan memperkuat solidaritas sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif (participatory approach) dengan melibatkan masyarakat, perangkat desa, komunitas lokal, dan mahasiswa secara aktif. Tahapan pelaksanaan meliputi perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan kerja bakti, pendampingan, serta evaluasi. Data kegiatan diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara dengan tokoh masyarakat, dan dokumentasi. Hasil kegiatan menunjukkan meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam gotong royong, khususnya pada pembangunan infrastruktur desa. Antusiasme warga terlihat dari kehadiran rutin dalam kegiatan setiap Jumat, dukungan material dan tenaga, serta keterlibatan kelompok pemuda. Faktor pendukung keberhasilan program meliputi keterbukaan perangkat RW, keterlibatan komunitas, dan kerjasama lintas pihak. Hambatan yang dihadapi antara lain keterbatasan infrastruktur, sumber daya yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan sebagian warga mengenai pentingnya pemeliharaan lingkungan. Kegiatan ini membuktikan bahwa peran mahasiswa sebagai fasilitator mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dan menghidupkan kembali nilai gotong royong sebagai modal sosial. Keberlanjutan program memerlukan dukungan kebijakan pemerintah, komitmen masyarakat, dan sinergi lintas sektor untuk menjaga hasil pembangunan serta memperkuat kohesi sosial desa.