Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu pendekatan yang memberikan otonomi yang lebih signifikan bagi sekolah dalam pengelolaan dan pengaturan proses pendidikan. Pada kerangka MBS, sekolah diberikan wewenang dalam menentukan kebijakan program pembelajaran, alokasi sumber daya keuangan, dan kebijakan operasional, dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi pembelajaran. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dinamika koordinasi, komunikasi, dan supervisi dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di daerah pesisir. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam yang dilakukan dengan seorang kepala sekolah dan dua orang tenaga pendidik di SDN 018 Bagan Hulu, sebuah Sekolah Dasar yang berlokasi di daerah pesisir Kabupaten Rokan Hilir, serta analisis dokumen terkait. Data yang didapatkan tersebut, kemudian akan dianalisis melalui tahapan penyaringan, penyajian, dan perumusan kesimpulan. Sehingga, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem koordinasi, komunikasi, dan supervisi di Sekolah Dasar tersebut berfungsi secara efektif. Aspek ini mencakup tiga poin utama; pertama, koordinasi dilakukan secara periodik, meskipun terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Kedua, informasi penting disampaikan melalui mekanisme komunikasi yang terstruktur dengan baik, serta interaksi antara manajemen sekolah dan personel sekolah berjalan lancar. Ketiga, proses supervisi melibatkan pemberian umpan balik konstruktif yang signifikan dalam peningkatan kinerja. Singkatnya, implementasi sistem manajemen di SDN 018 Bagan Hulu ini menunjukkan efektivitas dalam mendukung kolaborasi, pencapaian tujuan pendidikan, dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan yang ada.