Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Perdarahan Antepartum pada Ibu Hamil dengan Plasenta Previa di RSUD Y Saputri, Nurul Aini Suria; Arbiyah, Arbiyah
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Juli)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/bajik.v3i3.773

Abstract

Background: Placenta previa is a major cause of antepartum hemorrhage, which can be life-threatening for both the mother and the fetus. Identifying risk factors is crucial for prevention and early management. Objective: To analyze the risk factors associated with antepartum hemorrhage in pregnant women diagnosed with placenta previa at Y Regional General Hospital. Methods: This quantitative study used a retrospective, analytical, observational study design. Medical records of pregnant women with placenta previa from 2022–2024 were statistically analyzed using the chi-square test and logistic regression. Results: Significant risk factors for antepartum hemorrhage included: age >35 years (p=0.015), multiparity (p=0.002), history of cesarean section (p=0.001), and pregnancy spacing <2 years (p=0.032). Conclusion: Advanced age, multiparity, history of cesarean section, and short pregnancy spacing significantly increase the risk of antepartum hemorrhage in placenta previa.
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Spontan di Trimester Pertama Treasa, Adisty Dwi; Arbiyah, Arbiyah; Hijrah, Hijrah
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Juli)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/bajik.v3i3.781

Abstract

Background: Spontaneous abortion is a common pregnancy complication in the first trimester. The causes are multifactorial, one of which is maternal nutritional status. Poor nutrition can affect embryo implantation and growth, increasing the risk of miscarriage. Objective: To determine the relationship between maternal nutritional status and the incidence of spontaneous abortion in the first trimester. Methods: This is an observational analytical study with a case-control approach. A purposive sample of 100 respondents was selected, consisting of 50 cases of spontaneous abortion and 50 women without abortion in the first trimester. Nutritional status was measured based on BMI and MUAC. Data were analyzed using the chi-square test with a significance level of 0.05. Results: There was a significant relationship between maternal nutritional status and the incidence of spontaneous abortion (p = 0.004). Mothers with poor nutritional status had a 3.2-fold higher risk of spontaneous abortion compared to mothers with normal nutritional status. Conclusion: Poor maternal nutritional status is positively correlated with an increased incidence of spontaneous abortion.
Peran Bidan dalam Mendukung Persalinan Aman dan Nyaman Wati, Isra; Suhartati, Suhartati; Devin, Devin; Arbiyah, Arbiyah
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3250

Abstract

Bidan memiliki peran yang sangat sentral dalam menjamin keselamatan, kesehatan, serta kenyamanan ibu selama proses persalinan, baik dari aspek fisik, emosional, maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif peran bidan dalam mendukung persalinan yang aman dan nyaman melalui pendekatan asuhan kebidanan yang holistik, humanistik, dan berpusat pada ibu. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap bidan dan ibu bersalin, observasi langsung di tempat pelayanan, serta studi literatur untuk memperkuat temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bidan mencakup empat aspek utama, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam aspek promotif dan preventif, bidan berperan memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga mengenai persiapan persalinan, teknik pernapasan, dan pentingnya dukungan keluarga. Dalam aspek kuratif, bidan berperan aktif dalam menangani proses persalinan, memberikan tindakan yang sesuai standar, serta menjaga kondisi ibu dan janin tetap stabil. Sedangkan dalam aspek rehabilitatif, bidan membantu pemulihan pascapersalinan dan memberikan bimbingan mengenai perawatan diri serta bayi baru lahir. Dukungan emosional dan psikologis yang diberikan bidan selama proses persalinan terbukti dapat mengurangi rasa takut, meningkatkan kepercayaan diri ibu, serta menurunkan risiko komplikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bidan memiliki peran strategis dan tak tergantikan dalam menciptakan pengalaman persalinan yang aman, nyaman, dan berorientasi pada kesejahteraan ibu serta bayi, sekaligus menjadi ujung tombak dalam peningkatan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.