Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Nilai Breastfeeding Self-Efficacy pada Ibu Menyusui di RSSIB dengan Non RSSIB Kota Makassar Devin; Wati, Isra
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v1i2.9

Abstract

Latar Belakng: Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi. Namun, masih banyak ibu yang tidak dapat menyusui bayinya secara eksklusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan nilai breastfeeding self-efficacy antara ibu menyusui di RSSIB dengan non RSSIB berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengalaman menyusui. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel terdiri dari 94 ibu menyusui di RSKDIA Pertiwi dan 94 ibu menyusui di RSIA Ananda, dengan total sampel 188 ibu menyusui. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah breastfeeding self-efficacy scale short form (BSES-SF) dan panduan observasi. Hasil: Nilai BSE ibu menyusui di RSSIB lebih tinggi dibandingkan di non RSSIB. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai BSE ibu menyusui di RSSIB adalah pengalaman menyusui (p 0,000), OR=13,134 dan jenis persalinan (p 0,016), OR=5,996. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai BSE ibu menyusui di non RSSIB adalah pengalaman menyusui (p 0,001), OR=5,736 dan jenis persalinan (p 0,006), OR=3,883. Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai BSE secara signifikan antara ibu menyusui di RSSIB dan non RSSIB
Post-Delivery Recovery Until All Women's Reproductive Organs Recover After Delivery (Postpartum Period 6 - 8 Weeks) Regarding Knowledge Of Umbilical Cord Care In Postpartum Mothers Ernawati, Ernawati; Ula, Zumrotul; Muthoharoh, Binti Lulu; Saad, Rahmiyani; Devin, Devin; Wati, Isra; Rahmat, Rezqiqah Aulia
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i2.645

Abstract

The postpartum period or puerperium or postpartum period is the period or time that begins after baby born until 6 Sunday. Mother postpartum experience adaptation Which divided in the talking in phase is when the mother is in a period of dependency, focused on herself, and the mother is uncomfortable with physical changes. Talking hold phase, in this phase the mother feels worried about not being able to care for her baby. The goal of umbilical cord care is to identify early and prevent bleeding. This study is a descriptive study with the main objective to describe the knowledge of postpartum mothers about umbilical cord care. The data in this study are primary data and secondary data. Based on the results of the study of postpartum mothers' knowledge about "understanding umbilical cord care" in the Health Center Area in Palopo, most respondents answered correctly. This data collection was obtained from the results of the study, namely Subjective data and Objective data. Subjective data or symptoms are phenomena experienced by the client and may be the beginning of the client's normal sensation habits. Objective Data, based on phenomena that can be seen factually. Objective data can be observed and measured. This data will provide evidence of the patient's clinical symptoms and facts related to the diagnosis. The knowledge of postpartum mothers about umbilical cord care in the Health Center Area in Palopo is mostly included in the good category, but this good knowledge is not in line with good behavior in umbilical cord care. Therefore, suggestions for health workers in providing information on umbilical cord care are accompanied by correct umbilical cord care practices.
Peran Bidan dalam Mendukung Persalinan Aman dan Nyaman Wati, Isra; Suhartati, Suhartati; Devin, Devin; Arbiyah, Arbiyah
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3250

Abstract

Bidan memiliki peran yang sangat sentral dalam menjamin keselamatan, kesehatan, serta kenyamanan ibu selama proses persalinan, baik dari aspek fisik, emosional, maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif peran bidan dalam mendukung persalinan yang aman dan nyaman melalui pendekatan asuhan kebidanan yang holistik, humanistik, dan berpusat pada ibu. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap bidan dan ibu bersalin, observasi langsung di tempat pelayanan, serta studi literatur untuk memperkuat temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bidan mencakup empat aspek utama, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam aspek promotif dan preventif, bidan berperan memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga mengenai persiapan persalinan, teknik pernapasan, dan pentingnya dukungan keluarga. Dalam aspek kuratif, bidan berperan aktif dalam menangani proses persalinan, memberikan tindakan yang sesuai standar, serta menjaga kondisi ibu dan janin tetap stabil. Sedangkan dalam aspek rehabilitatif, bidan membantu pemulihan pascapersalinan dan memberikan bimbingan mengenai perawatan diri serta bayi baru lahir. Dukungan emosional dan psikologis yang diberikan bidan selama proses persalinan terbukti dapat mengurangi rasa takut, meningkatkan kepercayaan diri ibu, serta menurunkan risiko komplikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bidan memiliki peran strategis dan tak tergantikan dalam menciptakan pengalaman persalinan yang aman, nyaman, dan berorientasi pada kesejahteraan ibu serta bayi, sekaligus menjadi ujung tombak dalam peningkatan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.