Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Nilai Tradisi Ngunjung Buyut Nyimas Endang Geulis di Desa Danawinangun dalam Perspektif Antropologi Hukum Hamidah, Nasywa; Ayu Anggraeni, Putri
Borobudur Law and Society Journal Vol 4 No 3 (2025): Vol 4 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/14208

Abstract

Tradisi Ngunjung Buyut Nyimas Endang Geulis di Desa Danawinangun, Cirebon, merupakan salah satu praktik budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai spiritual, norma sosial, serta aspek hukum yang masih jarang dikaji secara mendalam, khususnya dari perspektif antropologi hukum. Penelitian ini dijalankan dengan menggunakan pendekatan antropologi hukum melalui metode hukum empiris. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan narasumber utama, yaitu Kuncen (juru kunci petilasan) dan para sesepuh Desa Danawinangun. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap makna tradisi, fungsi sosial di tengah masyarakat, serta dimensi hukum yang tersirat maupun tersurat dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Ngunjung Buyut Nyimas Endang Geulis tidak hanya sebatas ritual keagamaan, melainkan menjadi wadah pelestarian norma dan aturan sosial yang tidak tertulis, seperti penghormatan terhadap leluhur, penguatan tali silaturahmi antarmasyarakat, pemupukan semangat gotong royong, hingga penerapan sanksi sosial bagi pelanggar tradisi. Berbagai nilai luhur tersebut kemudian membentuk sistem hukum adat yang diakui dan dijalankan secara kolektif oleh masyarakat setempat. Tradisi ini sekaligus menjadi manifestasi nyata kearifan lokal yang mampu mempererat identitas kolektif, memperkuat solidaritas sosial, serta menjaga kesinambungan budaya leluhur. Dengan eksistensi dan perannya yang strategis di tengah arus perubahan zaman serta modernisasi, tradisi Ngunjung Buyut Nyimas Endang Geulis perlu mendapatkan perhatian lebih dan dilestarikan agar tetap dapat menjadi bagian penting dalam menjaga nilai dan norma yang membentuk identitas budaya nasional.
Penguatan Budaya Literasi Melalui Optimalisasi Perpustakaan Sekolah di Desa Drangong, Kota Serang, Banten Maria, Vera; Syahputri, Aldira Diandra; Naifah, Amalia Maharani; Syahbani, Daffa Dzaky; Rajagukguk, Fransiscus Corinstio; Andhika, Hilmi Zaki; Nazliyah, Ira; Ramadhan, Muhammad Dzaki Jhon; Hamidah, Nasywa; Permata, Nuraisyah Safety; Nurholisoh, Nurholisoh; Ramdhani, Puan Nayla; Qolbu, Tubagus Rifki Wisena
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i6.2871

Abstract

Penguatan budaya literasi di era digital menjadi tantangan, terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas seperti Desa Drangong, Kota Serang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat literasi yang menarik dan berkelanjutan. Melalui observasi, pelatihan, penyediaan bahan bacaan, dan kegiatan literasi seperti pojok baca dan lomba menulis, kegiatan ini berhasil meningkatkan minat baca siswa dan kapasitas pengelolaan perpustakaan. Program ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan akademisi dalam membangun budaya literasi sejak dini.
Pembentukan Norma Hukum Adat Melalui Transformasi Mitos Membunyikan Klakson Di Jalan Alas Roban Anggraeni, Putri Ayu; Hamidah, Nasywa
Qanuniya : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 2 No. 2 (2025): Qanuniya : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Program Magister Ilmu Hukum Pascasarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/qanuniya.v2i2.2051

Abstract

Jalan Alas Roban di Jawa Tengah dikenal dengan mitos membunyikan klakson saat melintas yang diyakini sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan gaib. Kebiasaan ini terus bertahan meskipun modernisasi lalu lintas berlangsung pesat. Fenomena tersebut menarik diteliti berdasarkan perspektif sosiologi hukum karena memperlihatkan bagaimana mitos dapat bertransformasi menjadi norma hukum adat yang mengikat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses transformasi mitos membunyikan klakson menjadi norma hukum adat sekaligus mengkaji legitimasi sosialnya di tengah perkembangan hukum positif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif melalui studi literatur, analisis pemberitaan, penelusuran wacana di media sosial, dan serta analisis regulasi lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik membunyikan klakson di Jalan Alas Roban telah bertransformasi dari mitos bernuansa spiritual menjadi norma sosial yang memiliki legitimasi kuat, meski tidak diatur secara eksplisit dalam hukum positif. Keberadaannya pun mendapat penguatan dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Kebaruan penelitian ini terletak pada analisis interdisipliner yang menautkan sosiologi hukum dan hukum adat untuk menjelaskan bagaimana mitos dapat berkembang menjadi living law di ruang publik modern. Kontribusi praktisnya memberikan landasan bagi penyusunan kebijakan lalu lintas yang responsif terhadap kearifan lokal dan mendorong pelestarian tradisi masyarakat yang berfungsi mendukung keselamatan berkendara.