Konteks pendidikan guru sekolah dasar, keterampilan psikomotorik tetap menjadi aspek yang krusial psikomotorik tetap menjadi aspek yang krusial namun menantang, khususnya dalam implementasi praktis pembelajaran praktikum (IPA). Keterampilan ini penting untuk mendukung pemahaman konseptual melaui eksperimen langsung dan kegiatan praktik. Sementara itu, Integrasi Kecerdasa Buatan (AI) ke dalam pembelajaran berbasis proyek (PBL) telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, pemanfaatannya dalam mengembangkan kemampuan psikomotorik siswa masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi calon guru sekolah dasar mengenai integrasi AI dalam PBL dalam mata kuliah pendidikan sains, dengan fokus pada pengembangan psikomotorik keterampilan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian ini melibatkan 14 mahasiswa semester enam dari program PGMI di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terbuka, observasi, dan dokumentasi, dan dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap AI bermanfaat selama tahap perencanaan proyek, khususnya dalam pencarian informasi dan eksplorasi ide. Namun, perannya dalam meningkatkan keterampilan psikomotorik masih dianggap terbatas. Mahasiswa cenderung lebih mengandalkan pengalaman langsung, modul instruksional, dan bimbingan dosen untuk memperkuat kemampuan praktis. Oleh karena itu, integrasi AI dalam PBL harus diimbangi dengan keterlibatan fisik aktif untuk melestarikan aspek-aspek penting dari pembelajaran praktikum. Oleh karena itu, integrasi AI dalam PBL harus diimbangi dengan keterlibatan fisik aktif untuk melestarikan aspek-aspek penting dari pembelajaran sains. Penelitian ini menekankan bahwa praktik langsung dan fasilitasi dosen tetap menjadi elemen kunci dalam mengembangkan kompetensi psikomotori di kalangan calon guru sekolah dasar