Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Berbasis Teori Orem terhadap Selfcare Pasien DMTII di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar Sriwahyuni Sriwahyuni; Yasir Haskas; Erna Kadrianti; Alfiah A; Hasifah Hasifah; Maryam Jamaluddin; Amriati Mutmainnah
Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat. Vol. 3 No. 3 (2025): August : Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/natural.v3i3.1704

Abstract

Type II diabetes mellitus (Type II DM) is a chronic disease that requires long-term self-care skills to prevent serious complications. However, many patients have difficulty managing blood sugar levels independently due to a lack of structured and ongoing education. The Student Creativity Program (PKM) aims to improve the self-care skills of Type II DM patients through an educational approach based on the Self-Care Deficit theory from Dorothea Orem. The activity was carried out in Bonto Ramba, the working area of the Tamalanrea Makassar Health Center, involving 35 participants (33 women and 2 men). Interventions were carried out through interactive counseling, demonstrations of diabetic foot wound care, practice simulations, and the distribution of easy-to-understand educational media. Evaluation was carried out using a pre-post test to measure knowledge improvement and an observation sheet to assess the ability of self-care practice. Results showed a significant improvement in participants' self-care knowledge and skills after the intervention. In addition, family involvement in assisting patients has also increased, strengthening the sustainability of self-care behavior. Participants gave positive feedback on the method of delivering material that was contextual and relevant to daily life. The supportive-educational approach used has been proven effective in empowering patients and building awareness of the importance of self-control of health conditions. This program not only contributes to improving the quality of life of Type II DM patients, but also strengthens the role of the family as the main support in the treatment process. In conclusion, structured education based on Orem theory can be used as an intervention model that can be replicated in other areas with high prevalence of DM, as a promotive and preventive strategy in community-based management of chronic diseases.
Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kota Makassar Agnes Sevani; Amriati Mutmainnah; Nurul Rezki Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i1.1507

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis tidak menular yang memiliki angka kematian terbesar di dunia. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin di dalam tubuh yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Faktor yang dapat mempengaruhi salah satunya adalah pengetahuan penderita. Jika pengetahuan penderita tentang diabetes baik, maka perilaku penderita terhadap penatalaksanaan pun akan baik. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kota Makassar. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan teknik non probability sampling. Populasi pada penderita DM berjumlah 163 di Puskesmas Antang Kota Makassar, kemudian dihitung menggunakan rumus sampel didapatkan 62 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan dan kemudian diolah menggunakan master tabel. Dari hasil uji T-Test hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan adalah ρ = 0,001 < 0,05. Diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu nilai t hitung =12,091 dan nilai t tabel = 2,000, maka t hitung 12,091 > t tabel 2,000. Dengan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.842. Diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.709, yang mengandung arti bahwa adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan adalah sebesar 70,9%. Sehingga hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan pada penderita diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang kuat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikansi antara pengetahuan tentang diabetes melitus dengan kepatuhan pengobatan pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kota Makassar