Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Probiotics for Preventing Relapse in Ulcerative Colitis: A Systematic Review and Bayesian Network Meta-Analysis Alvianto, Steven; Muzellina, Virly Nanda; Widjanarko, Nicolas Daniel; Lee, Yeong Yeh; Wangidjaja, Olivia
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy Vol 26, No 2 (2025): VOLUME 26, NUMBER 2, AGUSTUS, 2025
Publisher : The Indonesian Society for Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24871/2622025130-142

Abstract

Background: Ulcerative colitis (UC) is a chronic inflammatory bowel disease characterized by periods of relapse and remission. Preventing relapse is critical to improving long-term outcomes. This study aimed to compare the efficacy of probiotics, 5-aminosalicylic acid (5-ASA), probiotics combined with 5-ASA, and placebo in preventing relapse in UC.Methods: A comprehensive search from PubMed, Cochrane Library, MEDLINE, ProQuest, ScienceDirect, Clinical Trials. gov and Google Scholar databases were conducted. The primary outcome was clinical relapse. A Bayesian random-effects model calculated pooled odds ratios (ORs) with 95% CIs and treatment ranks were assessed using the surface under the cumulative ranking curve (SUCRA).Results: Of total 552 initial papers, 37 extracted, and 26 were removed due to exclusion criteria. Eleven RCTs involving 1,099 participants were eventually included for analysis. Probiotics combined with 5-ASA had the highest efficacy (OR = 0.23, 95% CI: 0.027–1.09; SUCRA = 71.43), followed by 5-ASA alone (OR = 0.25, 95% CI: 0.035–0.95; SUCRA = 66.90) and probiotics alone (OR = 0.275, 95% CI: 0.059–0.724; SUCRA = 59.69). Placebo ranked lowest (SUCRA = 1.98). The most commonly used probiotics included E. coli Nissle 1917, Lactobacillus GG, and Bifidobacterium species. The most frequently used 5-ASA preparation was mesalazine. Interventions were generally well-tolerated, with no significant adverse events reported. Conclusion: With the Bayesian NMA, Probiotics plus 5-ASA demonstrates the highest efficacy in preventing relapses in UC. Further research is needed to standardize probiotic regimens and to assess long-term outcomes with the combination approach.
PENYEDIAAN AIR BERSIH MELALUI PROGRAM RAINWATER HARVESTING (RWH) DI SDN KAPUK MUARA 03, PENJARINGAN, JAKARTA UTARA Widjanarko, Nicolas Daniel; Ali, Soegianto; Pudjilestari, Liling
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i1.3832

Abstract

Mencuci tangan merupakan bagian penting dari perilaku hidup bersih sehat dan telah diketahui merupakan salah satu upaya yang paling efektif dan murah dalam mencegah penularan berbagai penyakit. Penerapaan PHBS, terutama dalam kegiatan mencuci tangan membutuhkan sumber air bersih yang memadai. Beberapa daerah di Indonesia seringkali mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih akibat tingginya penggunaan air tanah, pencemaran, dan intrusi air laut. Namun, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya, alternatif pemenuhan air bersih untuk mencuci tangan melalui teknik pemanenan air hujan (Rainwater Harvesting System atau RWH) dirasa cukup menjanjikan. Saat ini, Sistem RWH yang diinisiasi sejak tahun 2010 oleh FKIK UAJ telah dijalankan di 10 sekolah (7 SDN dan 3 SMPN) dengan dukungan penuh oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu sekolah yang berhasil mempertahankan dan mengembangkan RWH sebagai komponen sekolah sehat ialah SDN Kapuk Muara 03, melalui berbagai pelatihan, lokakarya, dan sosialisasi oleh pihak sekolah. Keberadaan RWH ini berdampak pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa-siswi sekolah yang bersangkutan dan menjadi contoh implementasi sekolah sehat bagi dunia pendidikan di propinsi DKI Jakarta. Artikel ini ditulis untuk membagi pengalaman FKIK UAJ dalam membangun sistem RWH bagi sekolah untuk mendukung gerakan PHBS, serta proses perawatan dan evaluasinya. Diharapkan sistem RWH ini dapat terus dikembangkan di berbagai daerah lainnya untuk mendukung pendidikan PHBS di sekolah-sekolah, sehingga dapat meningkatkan kesehatan para siswa di Indonesia.
PENYEDIAAN AIR BERSIH MELALUI PROGRAM RAINWATER HARVESTING (RWH) DI SDN KAPUK MUARA 03, PENJARINGAN, JAKARTA UTARA Widjanarko, Nicolas Daniel; Ali, Soegianto; Pudjilestari, Liling
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i1.3832

Abstract

Mencuci tangan merupakan bagian penting dari perilaku hidup bersih sehat dan telah diketahui merupakan salah satu upaya yang paling efektif dan murah dalam mencegah penularan berbagai penyakit. Penerapaan PHBS, terutama dalam kegiatan mencuci tangan membutuhkan sumber air bersih yang memadai. Beberapa daerah di Indonesia seringkali mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih akibat tingginya penggunaan air tanah, pencemaran, dan intrusi air laut. Namun, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya, alternatif pemenuhan air bersih untuk mencuci tangan melalui teknik pemanenan air hujan (Rainwater Harvesting System atau RWH) dirasa cukup menjanjikan. Saat ini, Sistem RWH yang diinisiasi sejak tahun 2010 oleh FKIK UAJ telah dijalankan di 10 sekolah (7 SDN dan 3 SMPN) dengan dukungan penuh oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu sekolah yang berhasil mempertahankan dan mengembangkan RWH sebagai komponen sekolah sehat ialah SDN Kapuk Muara 03, melalui berbagai pelatihan, lokakarya, dan sosialisasi oleh pihak sekolah. Keberadaan RWH ini berdampak pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa-siswi sekolah yang bersangkutan dan menjadi contoh implementasi sekolah sehat bagi dunia pendidikan di propinsi DKI Jakarta. Artikel ini ditulis untuk membagi pengalaman FKIK UAJ dalam membangun sistem RWH bagi sekolah untuk mendukung gerakan PHBS, serta proses perawatan dan evaluasinya. Diharapkan sistem RWH ini dapat terus dikembangkan di berbagai daerah lainnya untuk mendukung pendidikan PHBS di sekolah-sekolah, sehingga dapat meningkatkan kesehatan para siswa di Indonesia.