Lusia Simatupang, Lenny
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Inovasi Kroket Kelakai (Stenochlaena Palustris) Dan Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Untuk Pencegahan Dan Penanganann Anemia Ibu Hamil Dalam Rangka Mencegah Kejadian Stunting Marintan Sinaga, Regina; Lusia Simatupang, Lenny
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v5i2.1255

Abstract

Pendahuluan : Anemia dalam kehamilan berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.Perlunya upaya yang lebih strategis, melalui program perbaikan gizi ibu hamil. Daun kelakai merupakan salah satu tumbuhan mengandung zat besi yang sangat tinggi yaitu didalam 100 gram daun kelakai mengandung zat besi 291,32 mg. Labu Kuning kaya akan Fe dan Zn dapat meningkatkan hemoglobin dan daya tahan tubuh. Metode : penelitian eksperimen semu (Quasy experiment study) dengan Random Acak Lengkap (RAL) menggunakan rancangan One group pre-test and post-test design with control group. Hasil : Terdapat perbedaan kadar Hb Ibu Hamil antara kelompok intervensi dan kelompok control setelah intervensi dengan selisih 1,3 dimana intervensi yaitu kroket berbahan dasar daun Kelakai dan labu kuning berpengaruh terhadap peningkatan kadar Hb Ibu hamil (Uji Mann-Whitney U, p value = 0,005 (< α= 0,05). Pembahasan : Daun kelakai mengandung zat besi yang berfungsi membentuk hemoglogin pemanfaatan daun kelakai sebagai bahan baku pembuatan teh dapat dijadikan sebagai alternatif penambah zat besi yang berfungsi untuk meningkatkan hemoglobin pada wanita. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian kroket kelakai dalam peningkatan kadar Hb ibu hamil. Saran : Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah dan memperbanyak sampel penelitian, memperluas lingkup penelitian, melakukan penelitian dengan jenis penelitian yang berbeda.
Implementation of Cucumber Juice Administration to The Elderly for Reducing Blood Pressure in Hypertension Patients in Dusun IX, Tembung Village, Deli Serdang Regency: Penerapan Pemberian Jus Mentimun Bagi Lansia untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Dusun IX Desa Tembung Kabupaten Deli Serdang Lusia Simatupang, Lenny; Mustikani Saragih, Dewi; Dama Yanti Harahap, Sri; Banjarnahor, Seriga; Marintan Sinaga, Regina
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v5i2.1455

Abstract

Background: Hypertension is a chronic disease that requires a healthy lifestyle to prevent complications. One of the health problems that often occur in the elderly is experiencing a decline in body function due to physical, psychosocial, cultural, spiritual changes. Health problems that occur from the aging process are degenerative processes, including hypertension. Non-pharmacological treatment is needed to lower blood pressure such as giving cucumber juice. Giving cucumber juice is effective in lowering hypertension in the elderly because the high content of potassium, magnesium, and water in cucumbers helps regulate blood pressure, and is a natural diuretic that helps reduce excess fluid and reduce the workload of the heart. Objective: To determine the application of giving cucumber juice to the elderly to lower blood pressure in hypertensive patients. Method: Providing education to the elderly who have hypertension about the importance of consuming cucumber juice, conducting a demonstration of giving cucumber juice. Results: Based on the results above, it can be concluded that before being given interventions in the form of health education and demonstrations there were 7 people (35%) in the good category, 5 people (25%) in the sufficient category and 8 people (40%) in the less category and after being given interventions there was health education in the application of giving cucumber juice to the elderly to lower blood pressure in the Tembung village community, especially in Hamlet IX. There were 15 people (75%) in the good category, 3 people (15%) in the sufficient category and 2 people (10%) in the less category. Conclusion: There is an effect of education and demonstration of giving cucumber juice to the elderly on the level of knowledge of the elderly with hypertension in hamlet IX, Tembung village, Deli Serdang Regency. It is recommended for all elderly people to consume cucumber juice to reduce blood pressure.
Pengelolaan Pelayanan Posyandu Lansia dan Pembinaan Kader Kesehatan Sebagai Upaya Meningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan dan Status Kesehatan Serta Kualitas Hidup Lansia Taufik Daniel Hasibuan, Muhammad; Yunita, Sukma; Lusia Simatupang, Lenny; Putri Nuradi, Eka; Hadisti Rosidi, Shakira
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i1.872

Abstract

Masalah kesehatan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena semua orang memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Lanjut usia akan menyebabkan masalah degeneratif dan ini akan bersifat kronis dan multipatologis. Meskispun lansia bukan suatu penyakit, proses penuaan pada lansia akan memicu insiden penyakit kronik dan ketidakmampuan akan semakin meningkat. Pada lansia sering ditemukan masalah kesehatan berupa hipertensi, kelainan jantung, diabetes mellitus, rematik dan lainnya. Posyandu lansia merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dan didalam pelaksanaannya diperlukan kader kesehatan yang berasal dari masyarakat untuk dapat membantu Petugas Kesehatan didalam melaksanakan kegiatan posyandu. Tujuan kegiatan ini diharapkan untuk peningkatan pelayanan posyandu lansia, peningkatan pengetahuan kader kesehatan, peningkatan pengetahuan masyarakat lansia tentang pencegahan dan penatalaksanaan penyakit degeneratif, peningkatan status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1)Persiapan, 2)Pelaksanaan, dan 3)Evaluasi.  Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang pengelolaan posyandu lansia, peningkatan pengetahuan lansia tentang pencegahan dan penatalaksanaan penyakit degeneratif, peningkatan status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Kunjungan lansia keposyandu lansia diharapkan dapat menjaga status kesehatan dan kualitas hidup dalam kondisi yang normal dan sebagai cara untuk mendeteksi masalah kesehatan sehingga dapat segera atasi atau dicegah keberlanjutannya.
Penerapan Program Terapi Komplementer Secara Holistik Dengan Pemberdayaan Lanjut Usia (Lansia) dan Keluarga Dalam Self-Management Kualitas Hidup Lusia Simatupang, Lenny; Taufik Daniel Hasibuan, Muhammad; Manta Tambunan, Dior
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i1.874

Abstract

Lanjut usia (Lansia) merupakan seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun. Menurut WHO, di wilayah Asia Tenggara terdapat populasi lansia sebesar 8 % atau sekitar 142 juta jiwa. Masalah yang sering dialami lansia adalah kelelahan, gangguan pola tidur. Masalah Psikososial disebakan oleh kehilangan (finansial,status,teman). Proporsi disabilitas lansia berdasarkan penyakit yang diderita yaitu jantung, kencing manis, stroke, rematik dan cedera.Untuk mengatasi permasalahan pada lansia sangat dibutuhkan program yaitu dengan menerapkan terapi komplementer. Target yang akan dicapai pada pengabdian masyarakat ini adalah kemandirian lansia dalam melakukan terapi komplementer, terbentuknya beberapa kelompok lansia yang dipimpin oleh ketua kelompok dalam pengembangan terapi komplementer. Terlatihnya ketua kelompok lansia untuk melakukan terapi komplementer Yoga dan Guided Meditation. Terapi komplementer terinformasi bukan hanya kepada lansia saja tetapi kepada keluarga sehingga keluarga ikut berperan untuk meningkatkan kemandirian lansia pada saat di rumah. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari : (1) Persiapan;(2) Pelaksanaan kegiatan terapi komplementer (Yoga dan Guided Meditation) kepada lansia dan keluarganya (3) Melatih ketua Kelompok lansia tentang terapi yoga dan Guided Meditation (4) Monitoring dan Evaluasi.  Hasil Pengabdian Masyarakat adanya peningkatan kualitas hidup lansa . Kesimpulan ; Terapi Komplementer (Yoga dan Guided Meditation ) dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di desa Laut Dendang hal ini dilihat dari hasil post tes kualitas hidup dimana ada peningkatan kualitas hidup sebelum dan sesudah dilakukan terapi komplementer.
Screening dan Edukasi Sebagai Upaya Menurunkan Kejadian Anemia pada Remaja di Kota Medan Banjarnahor, Seriga; Lusia Simatupang, Lenny; M Sinaga, Regina; Dama Yanti Harahap, Sri
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i2.946

Abstract

Anemia merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dalam sel darah merah lebih rendah dari biasanya atau lebih rendah dari jumlah konsentrasi normal. Hemoglobin diperlukan untuk mengangkut oksigen. Jika sel darah merah terlalu sedikit atau tidak normal atau hemoglobin terlalu sedikit, kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para remaja tentang anemia dan bahaya anemia sehingga masyarakat dapat melakukan upaya preventif lebih dini. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari : (1) Persiapan (2) Pelaksanaan kegiatan Screening dan Edukasi Kesehatan Tentang Anemia (3) Monitoring dan Evaluasi. Hasil Pengabdian Masyarakat yaitu pelaksanaan screening dan edukasi tentang anemia berjalan dengan baik diikuti oleh 109 orang remaja dan diketahui dari hasil screening bahwa jumlah remaja perempuan lebih banyak yang mengalami anemia yaitu sebanyak 19 orang (17,4%) dan jumlah remaja laki-laki sebanyak 10 orang (9,2%), dan tingkat pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi tentang anemia mengalami peningkatan yaitu dari 35 orang (32,1%) kategori baik menjadi 89 orang (81,7%), hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan screening dan edukasi tentang anemia dapat memberikan kontribusi yang baik bagi para remaja di Kota Medan.
Empowering Health Cadres Regarding the Smart Community Movement Using Medicine (Gema Cermat) As an Effort To Optimize Health Services in the Community: Pemberdayaan Kader Kesehatan Tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) Sebagai Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Masyarakat Taufik Daniel Hasibuan, Muhammad; Rambe, Robiatun; Lusia Simatupang, Lenny; Virnoldi, Ukti; Yahya Gulo, Trifani; Hura, Arlitus
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v5i1.1188

Abstract

In society, excessive use of drugs often occurs without a doctor's prescription and does not comply with the indications, dosage, technique, and duration of use, all of which can have a negative impact on health. Health cadres play an important role in inviting the community to come to health services, supporting medical personnel at integrated health posts, and helping the community access health information. This activity aims to improve cadres' knowledge and skills regarding drug use as well as skills in conveying information to the community. Implementation activities consist of several stages, namely: 1) Preparation, 2) Planning, and 3) Activities, Monitoring and Evaluation. The results of the activity showed that there was an increase in cadres' knowledge and skills regarding drug use as well as skills in conveying information in the community. It is hoped that health officers in the work area of the community health center can provide training and update information about health to cadres in order to create intelligent cadres, healthy communities and an advanced Indonesia.