Pendidikan profesi kedokteran menekankan pada pembelajaran berbasis tempat kerja untuk mencapai kompetensi klinis dokter muda. RS Mata Makassar sebagai wahana pendidikan memainkan peran penting dalam penyediaan variasi kasus penyakit mata guna mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi kasus penyakit mata dan kesesuaiannya dengan standar kompetensi dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) berdasarkan SKDI di RS Mata Makassar. Metode penelitian yang dilakukan yaitu bersifat kuantitatif deskriptif dengan teknik total sampling dari data rekam medis pasien Poliklinik Mata RS Mata Makassar periode Juli–Desember 2024. Data dianalisis berdasarkan kategori SKDI Level 1–4. Dari hasil penelitian tercatat 18.483 kasus, dengan katarak (28,07%) sebagai kasus terbanyak, diikuti mata kering dengan (13.22), astigmatisme (12,03%) dan presbiopia (8,53%). Berdasarkan SKDI, kasus terbanyak adalah perdarahan vitreous (100%) pada level 1, katarak (71,15%) pada level 2, pterigium (62,38%) pada level 3A, glaukoma akut (99,54%) pada level 3B, dan mata kering (29,43%) pada level 4A. Sebagian besar variasi kasus yang ditemukan sesuai dengan daftar kompetensi layanan primer yang dibutuhkan dalam pendidikan klinik FK UMI. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu RS Mata Makassar menyediakan variasi kasus penyakit mata yang relevan dan mencukupi untuk mendukung pemenuhan kompetensi dokter muda. Pelatihan yang berfokus pada kasus dengan prevalensi tinggi seperti katarak, mata kering, astigmatisme, dan glaukoma akut perlu diperkuat untuk meningkatkan kesiapan klinis dokter muda.